Hari yang baru 5 end

1.1K 55 4
                                    

Tanpa berkata apapun Afgan duduk di kursi kemudi dan mobil mulai bergerak, Afgan hanya diam namun sesekali melirik kaca spion di depan nya untuk melihat ke jok belakang dimana Rossa dan Kayla berada, setelah menempuh perjalanan hampir 1 jam Afros tiba di rumah Afgan, Rossa turun dan menggendong Kayla yang tertidur.
"Maaf pak Kayla nya bobo" ucap Rossa pelan dan memperbaiki posisi Kayla yang berada di gendongan nya.
"Mari silahkan masuk" ucap Afgan lalu memanggil Rika baby sitter Kayla. "sus bawa Kayla ke kamarnya" perintah Afgan pada Rika. Setelah Rika membawa Kayla.
*
"Bik boleh saya minta air es dan kotak obat bapak terluka" ucap Rossa pelan cenderung berbisik.
"Bisa bu guru sebentar" ucap bibik sambil berlalu dan tak lama kembali dengan yang Rossa minta.
"Terimakasih bik, pak maaf gara-gara saya bapak jadi terluka begini, ijinkan saya membersihkan itu, agar tidak infeksi" ucap Rossa menunjuk memar di pipi Afgan.
Tak ada jawaban hanya anggukan kepala lalu Afgan duduk di sofa, perlahan Rossa membersihkan luka-luka di wajah Afgan hingga..
"Aargh aduh pelan" rintih Afgan kesakitan, dengan refleks memegang tangan Rossa.
"Maaf" ucap Rossa cepat dan mata mereka beradu pandang.
*
"Maaf" ucap Rossa lagi.
"Saya tidak apa-apa" tukas Afgan santai.
"Maksud saya maaf boleh saya minta tangan saya kembali?" Ucap Rossa lagi dengan senyum, membuat Afgan langsung melepaskan tangan Rossa yang di pegang nya.
"Sorry" ucap Afgan salah tingkah.
Setelah mengobati luka yg di derita Afgan Rossa pun berpamitan, untuk pulang, namun di cegah oleh Afgan yang langsung mengundang Rossa untuk makan siang di rumahnya. Karena merasa hutang budi, Afgan sudah membantunya lepas dari Romi, Rossa tak kuasa menolak undangan dari Afgan tersebut.
*
Makan siang usai tapi lagi-lagi Rossa tidak jadi pulang, karena Kayla terbangun dan merengek, meminta Rossa tetap tinggal.
"Iya..iya ibu guru gak pulang, tapi Kayla gak boleh nangis" tukas Rossa lalu menggendong Kayla.
"Maaf bu kami jadi sangat merepotkan ibu" ucap Afgan merasa tidak enak hati.
"Tidak apa-apa, sekarang saya kan bukan hanya guru Kayla, tapi juga tetangga, jadi tidak masalah" tutur Rossa santai. Hingga sore menjelang Rossa asik bermain dengan Kayla tanpa menghiraukan Afgan yang hanya duduk memperhatikan keduanya.
*
Udah ya main nya, Kela kan belum bobo siang, sekarang momy bacain dongeng tapi bobo ya" ucap Rossa menggendong Kayla ke kamar kecil membasuh kaki dan tangan juga wajah Kayla lalu membawanya ke kamar, membacakan dongeng hingga Kayla yg kelelahan bermain nyenyak tertidur, Rossa menghela nafas lega, membenahi selimut gadis kecil yg sudah membuatnya jatuh cinta, lalu mencium kening Kayla baru meninggalkan kamar, baru Rossa membuka pintu Afgan sudah berada di depan pintu.
"Kayla sudah tidur, saya mau pamit pulang" tutur Rossa dengan senyum
"Terimakasih banyak bu, berkat ibu saya tidak lagi melihat kesedihan di wajah mungil putri saya karena kehilangan mamanya" ucap Afgan dengan wajah serius.
Rossa hanya mengangguk dan tersenyum lalu mengulang kalimat berpamitan pada Afgan.
Tbc

SEMUA DEMI KAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang