Hidup baru Afros 5

984 50 8
                                    

Rossa tidak membiarkan peristiwa yang menimpa Kayla menguap begitu saja, Rossa menghubungi kepala sekolah dan membuat ibu Aida di panggil kepsek keesokan paginya dan mendapat peringatan.
"Ibu Aida sebagai orangtua, saya tidak menyangka ibu tega mendoktrin seorang anak agar membenci ibu sambungnya!" Tandas kepsek langsung tanpa bertanya lagi membuat Aida tersentak lalu berusaha membela diri.
"Maaf bu maksud ibu apa ya, saya tidak pernah melakukan itu" tukas Aida.
*
Bantahan Aida yang tidak mau mengaku, membuat ibu kepsek sedikit kesal, lalu menunjukan hasil rekaman cctv dimana Aida sedang bicara dengan Kayla di samping sekolah.
"Ini yang ibu katakan tidak pernah melakukan doktrin pada Kayla? Ibu tau siapa Kayla, papanya adalah donatur terbesar di yayasan ini, ibu tau siapa yang memperjuangkan anak-anak ibu Hellen dan Heliza untuk tetap sekolah disini? Itu ibu Rossa dan pak Afgan, dan dengan tidak tau dirinya ibu menyakiti anak mereka, saya tidak bisa membantu anda jika bapak Afgan meminta yayasan mengeluarkan anak-anak anda dari sekolah ini" tutur ibu kepsek memarahi Aida.
*
Mendengar kata di keluarkan dari sekolah membuat Aida panik dan mulai menangis karena khawatir pada nasib anak-anaknya.
"Tolong bu, ini kan cuma masalah kecil, jangan keluarkan anak-anak saya dari sekolah ini, saya mohon kasihani anak saya" ucap Aida memohon.
"Masalah kecil?" Bentak Rossa yang baru datang. "Anda bilang ini masalah kecil, psikis anak saya terganggu hingga dia jatuh sakit, anda bilang ini masalah kecil" runtuk Rossa emosi.
"Ibu Rossa' mari silahkan duduk" sapa ibu kepsek sopan.
"Terimakasih bu" ucap Rossa lalu duduk di sofa mata Rossa tak lepas dari Aida.
"Ibu Rossa ini ibu Aida yang sudah mendoktrin Kayla tentang ibu tiri" ucap kepsek membuka percakapan.
"Apa salah saya sama kamu, kenapa kamu tega memfitnah saya sebagai ibu tiri yang jahat ke anak saya sendiri?" Tanya Rossa masih dengan wajah kesal, dan dengan entengnya kamu bilang ini masalah kecil?" Lanjut Rossa lagi.
*
Tak ada jawaban dari Aida, yang hanya duduk diam dengan kepala tertunduk.
"Baik kalau kamu tidak mau menjawab, bu masalah ini akan saya laporkan pada yayasan" tandas Rossa sambil berdiri dan berlalu, membuat Aida berlari mengejar Rossa lalu berlutut dan menangis.
"Ampuni saya bu, saya cuma membantu sepupu saya, dia bilang gara-gara ibu dia batal menikah dengan pak Afgan" tutur Aida dengan tangis terisak.
"Sepupu kamu pacar suami saya?" Tanya Rossa terkejut lalu teringat pada Jesika. "Sepupu kamu Jesika?" Tanya Rossa lagi.
*
Aida tak menjawab hanya mengangguk membuat Rossa langsung menghubungi Afgan yang menunggunya di mobil, dan langsung menghampiri Rossa di ruang kepala sekolah.
"Ini semua ada hubungannya dengan Jesika" ucap Rossa begitu melihat Afgan yang baru datang.
"Jesika?" Tanya Afgan terkejut.
"Dia sepupu nya Jesika dan dia mendoktrin anak kita untuk membalas dendam sama aku yang di salahkan oleh sepupunya itu, kalau kalian batal menikah gara-gara aku" tutur Rossa dan kembali duduk.
*
Afgan membuang nafas kasar lalu menatap Aida dengan tatapan kesal.
"Saya batal menikahi Jesika karena sepupu anda mau membuang anak saya ke panti asuhan, gara-gara dia anak saya nyaris celaka" tukas Afgan tegas "Asal anda tau, saya berniat menikahi Jesika demi anak saya, yang saya kira dia calon ibu yang baik, saya tidak pernah mencintai dia" lanjut Afgan lagi lalu memberikan ultimatum "selaku donatur terbesar di sekolah ini saya tidak mau melihat orang-orang ini berada disini dan membahayakan anak saya, jika anak dia masih sekolah disini, saya akan pindahkan anak saya ke sekolah lain dan menghentikan bantuan saya pada sekolah ini. Ayo sayang kita pulang" Tandas Afgan, meraih tangan Rossa dan pergi begitu saja, tanpa perduli tangisan Aida.
Tbc

SEMUA DEMI KAYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang