12. too much cry

598 60 3
                                    

"cukup Taehyung! kau keterlaluan. Kau bilang kau mencintaiku tapi apa buktinya? Kau malah mengekangku, kau fikir aku ini hewan peliharaanmu?!" teriak Hana yang sudah tidak sanggup lagi menghadapi perlakuan Taehyung yang selalu seenaknya.

Sulit, hubungan mereka seperti terikat kontrak. Hana muak dengan semuanya, Taehyung semakin hari semakin membuatnya gila. Mungkin awalnya Hana memang menaruh respect pada Taehyung, iya awalnya.

Tapi semua itu terhenti karena Taehyung semakin overprotective. Tidak apa apa jika hanya itu, yang bikin membuatnya kesal ialah ketika mengetahui Taehyung masih saja bermain dengan wanita murahan saat malam tak menentu.

Sesungguhnya Hana memang tidak terlalu peduli, hanya saja dirinya teramat kesal diperlakukan tidak adil seperti ini. Jika ditanya mengapa alasannya ia melakukan semua itu, Taehyung malah dengan santai menjawab sambil mengedikkan bahu

"wajar bukan? Aku ini lelaki. Sesekali kelaminku ini perlu dimanja, lagi pula aku juga tidak tidur dengan sembarang wanita. Aku ini pemilih dan juga hanya sekedar one night stand. Tenang, aku hanya mencintaimu kok."

Bagaimana Taehyung bisa menjawabnya dengan sesantai itu?

Hana bingung, setelah lepas dari Jimin ternyata Taehyung bukanlah pilihan yang tepat. Bahkan jauh lebih buruk dari Taehyung, setidaknya Jimin tidak bermain dengan wanita lain.

Dan yang lebih menyebalkannya lagi Taehyung sama sekali tidak ingin kehilangan Hana, bahkan tidak takut untuk mengancam Hana dalam bentuk apapun jika Hana berani meninggalkannya.

"brengsek! Tidak pernahkah kau menurutiku sekali saja?!" Kini Taehyung sudah berteriak lebih keras dari Hana.

Hana meremas bajunya, sebenarnya Taehyung dan Jimin itu hampir sama. Keduanya jika sudah berada dipuncak kemarahan akan sangat menyeramkan, apalagi posisinya sekarang Hana sedang berada di apartement Taehyung.

"sekali katamu? Coba beri tahu aku kapan aku tidak pernah menurutimu!"

Kali ini Taehyung terdiam, merasa bersalah? Tidak juga. Hanya saja yang diucapkan Hana benar, Hana memang selalu mengikuti perintahnya.

Kehidupan mewah diantara keduanya mengcover apa yang sebenarnya terjadi diantara mereka. Tidak perlu gusar, Taehyung dan Hana artis papan atas. Senjata mereka adalah kemampuan acting mereka.

Menurut Taehyung. Hidup adalah sebuah sandiwara, hanya bagaimana cara kita terus memperankan karakternya dan menempatkannya ditempat yang benar.

Kali ini Hana sudah kehilangan kesabaran. Memilih untuk meinggalkan Taehyung dan menyudahi sepihak perdebatan diantara keduanya yang tidak akan pernah usai.

Meraih handphonenya, bergegas menelfon seseorang. Tergesa gesa hingga rasanya begitu sesak. Tidak tahu harus mengeluh kepada siapa. Mungkin orang ini lah yang dapat Hana percaya selain kakaknya sendiri.



***



"kakk! Disinii" Hana melambaikan tangannya, menunjukkan posisi duduknya. Melambai lambaikan tangannya

Wanita tersebut menghampiri Hana. Tersenyum lebar sampai mendaratkan bongkongnya di bangku tepat didepan Hana

"kau sudah lama menunggu ya?" tanya nya dengan sopan, mukanya menunjukkan rasa khawatir. Rasanya tidak enak jika harus membiarkan orang menunggunya

Hana menggeleng lembut, "aku juga baru sampai kok kak"

Hera menaruh tas disebelahnya, memesan minum sebentar lalu kembali fokus pada apa tujuan Hana memintanya untuk menemuinya

"kak, maaf ya aku menelfon kakak tiba tiba gini ngajak kakak ketemuan" ucap Hana sebagai kata lain, permintaan maaf.

Hera tersenyum tulus "tidak usah berlebihann"

REGRET✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang