Maaf chapter ini gak panjang hehe aku usahain update juga ya besok di cerita lain, happy reading!❤️
Kini mereka sedang dijalan, sedikit canggung karena sejak pertama kali tadi Yoongi bertemu Hera, Yoongi langsung saja memeluk Hera. Alera bisa melihat dari mata Yoongi jika pria ini memang rindu luar biasa, tidak menyangka juga ternyata dunia sesempit ini. Apalagi mendengar bahwa Yoongi ternyata mengenal suami Hera, ah apakah mereka benar benar sahabat? mungkin seperti itu---pikir Alera
"jadi kalian sudah saling kenal ya? Ra, bagaimana bisa kau mengenal tahu putih berjalan ini?" tanya Alera penasaran, padahal Alera menerka nerka bahwa Yoongi tidak mempunyai teman dekat. Bicara saja irit yaampun kadang Alera sampai berfikir apakah Yoongi itu selalu sariawan atau memang tidak suka berbicara?
Mendengar pertanyaan Alera itu lantas Hera tersenyum kikuk, ya meskipun Hera tau bahwa Alera memang tidak menyetujui perjodohannya tapi memang siapa yang bisa jamin jika Alera sama sekali tidak tertarik dengan Yoongi?
Bingung juga, bagaimanapun Yoongi satu satunya orang yang menurut Hera yang paling berharga untuk dirinya. Apakah kejam jika Hera hanya menjawab hubungan mereka sebatas teman? memang itu bukan yang terjadi sekarang?
"iya Lera, hm Yoongi itu..."
"orang yang ku sayang.." Dengan cepat Yoongi memotongnya membuat kedua wanita yang sedang berada di dalam mobilnya ini melotot terkejut.
Yoongi cukup menghela nafas, "tapi itu dulu, meskipun begitu Hera tetap menjadi orang yang ku sayang sebagai teman."
Sialan memang Min Yoongi, bagaimanapun jika dibilang seperti itu Hera tetap malu. Tidak enak juga dengan Alera. mendengar jawaban Yoongi yang bahkan sama sekali tidak ditanya oleh Alera membuat Alera mengerti. Ternyata memang mereka lebih dari teman waktu dulu.
Saking buru burunya Hera benar benar ikut Yoongi dengan seadanya, mendengar kabar bahwa Jimin sedang berada di rumah sakit membuat Hera semakin khawatir. Dengan cepat Hera langsung membereskan semua baju bajunya dan dibantu Alera.
"Yoon, bagaimana keadaan Jimin? dan kenapa juga dia bisa sampai masuk kerumah sakit?" tanya Hera yang masih terus khawatir, sebenarnya Hera benar benar gelisah tapi sebisa mungkin Hera harus mengontrolnya.
Sedari tadi pertanyaan pertama yang muncul di kepala Hera memang itu, pantas saja Hera tiba tiba khawatir dengan keadaan Jimin. Niatnya ingin pergi menenangkan diri tapi sepertinya hati serta permintaan buah hati bertolak belakang dengan keinginannya.
"aku sebenarnya tidak tahu pasti, tapi aku hanya mendengarnya dari Hana dan juga Taehyung.."
"Hana dan Taehyung?!" lagi, omongan Yoongi membuat Hera terkejut lagi untuk kedua kalinya. Terkecuali Alera karena Alera memang tidak mengerti dan tidak mengenal siapa saja dibalik masalah kehidupan Hera tapi yang Alera tahu memang hanya suami Hera yang ternyata sedang berada dirumah sakit.
Yoongi mengangguk melanjutkan kalimatnya. "Taehyung menemukan Jimin tak sadarkan diri didalam kamar mandi, di bathup lebih tepatnya. Entahlah kenapa suamimu malah berendam hampir semalaman begitu. Awalnya aku berfikir hal itu aneh, kenapa seakan akan Jimin malah menyiksa dirinya sendiri? apa dia begitu tertekan karena kau tiba tiba saja pergi?
Dan ternyata tebakanku benar, ya Jimin benar benar tertekan. Depresi yang untungnya tidak membuat dia gila, setelah diperiksa juga ternyata dia memang mengalami gangguan Psikosomatis. Sebenarnya gejala nya tidak terlalu jelas sehingga sulit dideteksi oleh dokter, tapi memang gejala itu memang benar nyata dirasakan oleh Jimin langsung dan alangkah lebih baiknya Jimin memang dibawa ke psikiater untuk berkonsultasi lebih lanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET✅
FanfictionI still believe even though it's unbelievable: to lose your path is the way to find that path. --lost