30. Jealous

515 54 0
                                        

Hai! hm mungkin cerita ini tinggal beberapa chapter lagi mendekati akhir karena aku gak mungkin terus2an masukin konflik dlm rmh tangga mereka yang udah penuh lika liku haahaha.

Tapi tenang aja, setelah cerita ini selesai aku bakal post ahother story tentang Jimin dan Hera tapi tetap saja bukan tentang rumah tangga seperti ini🤪 hehe.

Utk kalian yg baca ceritaku terimakasih bnyk! semoga kalian bersedia jg ya pencet tombol bintang dipojok kiri bawah supaya aku jg semakin semangat nulis. Hv a good day all💜






Jika diingat ingat, hari ini sudah hari ke 4 mereka berada di Jepang. Rasanya bukan main puasnya, setiap malam Jimin selalu meminta haknya. Rutin, benar benar setiap malam. Memang dasarnya Jimin tidak kenal lelah dan pandai membujuk Hera.

Kali ini mereka sedang berada di sebuah restoran yang bukan lain ialah restoran Korea. Memang dasarnya lidah mereka itu lebih nyaman dengan masakan Korea sekalipun beberapa makanan Jepang itu tidak asing dengan makanan Korea.

"Jim, kita pesan Budae jjigae saja ya? dan beberapa potong ayam pedas." ucap Hera sambil mengamati menu yang sedang ia pegang.

Jimin jelas saja tidak menolaknya, menurut Jimin masakan Korea memang tiada duanya. Hanya saja Jimin tidak menyukai beberapa sayuran. Jimin mengangguk setuju sambil kembali memfokuskan pandangannya pada layar tab yang sedang ia pegang, jari kanannya ia gunakan untuk mengscroll terus menerus juga bibir tebalnya perlahan membaca dengan cepat.

Hera sebenarnya merasa tidak enak juga lantaran hal ini, sekalipun Jimin memang berniat ingin menghabiskan waktu berdua dengan Hera lebih lama dan meluangkan waktunya. Mau tidak mau, sebagai seorang pemimpin Jimin tetap harus memantau perusahaannya. Mengecheck setiap berkas ataupun data yang dikirim oleh Sekretarisnya.

Memilih untuk diam dan tidak mengganggu, Hera langsung memesan makannanya. Setelahnya Hera kembali berbicara.

"Jim, apa waktu makan siang kita mengganggu pekerjaanmu? ah lebih baik kita makan di hotel saja.."

Dengan cepat Jimin membantahnya dengan nada khasnya, masih terdengar lembut namun juga lucu secara bersamaan. "tidak mengganggu sayang, aku hanya perlu membaca laporan ini dan mengecheck beberapa email lagi. Sebentar ya" sambil melempar senyum dan kembali pada tab nya.

Baiknya Hera memang diam dan menunggu Jimin menyelesaikan urusannya, ya meskipun sedikit membosankan karena harus berdiam sejenak. Tapi itu bukan masalah besar, yang terpenting Jimin sudah berusaha meluangkan waktunya dan membuat Hera bahagia.

Sudah 10 menit Hera hanya memainkan ponselnya, bolak balik dari galeri, social medianya. Sampai akhirnya Hera memutuskan untuk pergi ke toilet sebentar. Barang kali polesan lipstik Hera kurang pekat warnanya sehingga tidak mampu mengalihkan pandangan Jimin dari tabnya.

Butuh kurang lebih 4 lmenit untuk Hera berdiri dan berkaca sambil kembali memoleskan lipstiknya yang berwarna pink soft itu. Sebagai informasi tambahan, Jimin lebih suka melihat Hera dengan riasan yang sederhana. Bahkan Jimin sendiri juga berkata lebih menyukai Hera yang tidak menggunakan make up. Apalagi jika ditambah beberapa keringat di dahinya dan juga mata sayunya serta bibirnya yang tidak tertutup rapat melainkan mendesahkan nama Jimin.

Namun disamping itu, Jimin juga suka menggoda Hera lantaran wajah Hera yang seperti bocah berumur 5 tahun jika tidak memakai riasan apapun. Makannya terkadang Hera dengan sengaja memakai riasan yang sedikit lebih tebal dari biasanya dan memakai warna lipstik merah pekat agar Jimin tahu bahwa istrinya ini bukanlah bocah berumur 5 tahun.

REGRET✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang