05. Mean it

621 56 0
                                        

Mungkin nuansa cafe yang sedang mereka datangi saat ini bisa dibilang adalah favorite dari keduanya, tidak terlalu banyak warna namun terlihat sedikit classic namun tidak juga terlihat seperti jaman dulu. Ditambah suasana cafe yang sedang tidak terlalu ramai yang membuat keduanya duduk tenang.

Terlihat canggung bahkan memori lama layaknya berputar dikepala. Percakapan percakapan saat dulu yang tidak pernah ada habisnya sekarang layaknya buntu, tidak bisa dipahami apa yang membuat keduanya saling memutuskan untuk beranjak dari supermarket lalu berakhir dicafe dengan saling berhadapan.

"bagaimana kabarmu?" tanya pria yang tepat berada didepan Hera, setelah meneguk secangkir kopi rasanya hal itu membuat dirinya sedikit bisa membuka suara

"seperti yang kau lihat sekarang" jawab Hera seadanya. Tidak bukan seadanya, karena ia pun juga bingung jika ia berkata baik tentu saja hati dan pikirannya akhir akhir ini sedang tidak baik baik saja.

Tak sadar bahwa sudut bibir pria tersebut tertarik keatas, rasanya sudah sangat lama tidak merasakan situasi seperti ini. Berbicara dengan Hera, atau lebih jelasnya berbicara dengan mantan kekasih; Jung Hera

"kapan kau sampai di Korea? Dan kenapa kau tidak mengabariku?" baiklah kini Hera juga tidak mengerti, basa basi apa yang keluar dari bibirnya itu. Mengabari? Memangnya yoongi siapanya?

Bagaimanapun Yoongi adalah satu satunya pria yang pernah menepi dan singgah di hati Jung Hera cukup lama. Berpisah dengan cara yang paling baik bukan berarti membuat Hera membutuhkan waktu yang singkat untuk melupakan segala hal yang mengingatkan Yoongi.

"memangnya kalau aku mengabarimu kau akan melakukan apa?" tanya Yoongi balik hingga membuat Hera seperti mati kutu. kenapa juga Hera harus berbicara seperti itu?

"ya..ya kita bisa bertemu jika kau mengabariku" jawab Hera dengan sedikit kikuk, Yoongi itu paling tidak bisa dibohongi. Maka dari itu hubungan mereka cukup lama dan jarang bertikai karena sekalipun Hera berbohong Yoongi itu bisa selalu menebaknya

Bahkan Hera sampai heran apakah Yoongi ada bakat jadi cenayang. Tapi itu bukan masalah bagi Hera karena Hera nyatanya tidak pernah berbohong kepada Yoongi.

Yoongi terkekeh ringan, sangat mengerti apa jawaban yang Hera maksud. Rasanya dalam hati ingin menangis melihat sosok wanita yang ia rindukan sekarang sudah didepan matanya. Ingin langsung memeluk tapi Yoongi juga tahu diri.

"Hera, apa kau sekarang bahagia?" tanya Yoongi dengan raut wajah sedikit serius,namun tidak juga terlihat menuntut.

Hera menunduk, terlihat seperti menahan sesuatu menahan sesuatu. Jelas pertanyaan ini layaknya makanan untuk Hera, dulu ketika bersama Yoongi. Yoongi selalu bertanya apa Hera merasa bahagia atau tidak. Dan jawaban Hera pun selalu sama, dengan wajah ceria dan senyum yang terpampang nyata

"tentu saja, dan aku bahagia karena kau"

Namun kini sudah berbeda, bukan lagi jawaban itu yang bisa Hera ucapkan. Tidak lagi ada senyuman diwajah Hera saat menjawab pertanyaan yang beribu ribu kali Yoongi lontarkan kepadanya.

"tentu saja, kau juga kan?" kini Hera tidak lagi bersandiwara dengan Yoongi,namun juga dengan diri sendiri.

Yoongi tidak menjawab apa apa, bahkan untuk mengangguk pun rasanya sulit. Yoongi tahu semuanya, Yoongi tahu bahwa sebenarnya Jung Hera yang ia kenal tidak lagi Jung Hera, namun sudah menjadi Park Hera.

Meskipun keduanya sudah memutuskan hubungannya, namun hubungan antara Yoongi dengan ibu Hera tidak putus. Saat berada di USA, Yoongi tidak pernah bosan bertanya kabar Hera kepada ibunya sampai akhirnya Yoongi mendapat kabar bahwa Hera akan melangsungkan pernikahan dengan salah satu anak dari sahabat ibunya.

REGRET✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang