Hai! Kemarin aku baru update cerita pertamaku yang How to Love My arrogant Boss. Jangan lupa ditengok ya!😊 juga ceritaku yang lain hehe. Terimakasih sudah baca maaf masih banyak kurangnya, sehat selalu kalian💜
Sudah 2 minggu kehidupan Jimin dan Hera terlihat--biasa saja tidak ada yang istimewa, atau bahkan Hera yang semakin menjauh?
Tidak, tidak biasanya Hera pulang selarut ini. Jam menunjukkan pukul 10 malam dan Hera belum juga kembali ke rumahh. Jimin benar benar khawatir lantaran Hera hanya berkata ada urusan yang Jimin sama sekali tidak tahu apa itu urusannya.
Iya, sebenarnya Jimin begitu tidak menyukai ketika Hera selalu beralasan pulang lebih lama menggunakan kata 'urusan'. Jimin tahu, dirinya teramat egois. Jika seperti ini rasanya semakin sesak, rasa bersalah semakin menjelma didalam tubuhnya. Betapa bodohnya Jimin sampai tidak pernah menyadari betapa perjuangan Hera selama ini untuknya
Padahal Jimin berharap semalam malamnya Hera mungkin ia akan pulang pukul 8 malam. Tetapi dugaannya jelas salah, resep dari internet yang Jimin pelajari secepat kilat tentu membuahkan hasil. Sayangnya, makanan itu belum tersentuh olehnya. Jimin sedih, tapi tidak bisa berbuat apa apa karena Jimin tau kesalahan Jimin dimana. Mengingat Jimin berusaha sebisanya untuk setidaknya merayakan pernikahan mereka yang genap 1 tahun.
Iya, selama itu dan Jimin baru bisa menyadari presensi Hera didalam hidupnya sangat penting. Bagaimana bisa Jimin baru mencintai Hera saat ini? Apa Jimin memang sudah mencintainya sejak awal tapi Jimin memang tidak menyadarinya karena Hera selalu berada disisinya? Percakapan Jimin dan Hera waktu itu cukup mengganggu, terlebih mengingat bahwa Hera dekat dengan Seokjin hyung
Jimin tidak bisa membantah karena Seokjin hyung adalah sosok yang nyaris sempurna. Entah kenapa pikirannya kalang kabut, takut kalau Hera bisa terpukau akan parasnya, tenggelam dalam sikap lembutnya. Jimin sama sekali tidak ingin hal itu terjadi. Tapi tidak lebih dari yang dibayangkan, Hera benar benar sulit ditebak.
Apa yang bisa Jimin perbuat untuk membalas semua perbuatannya dan membuat Hera kembali menaruh kepercayaannya padanya? Perlahan Jimin mengerti kalau Hera adalah wanita yang kuat dan pandai menyembunyikan perasaannya. Rasanya Jimin teramat malu jika harus menerima kenyataan bahwa dirinya benar benar terlihat lemah di hadapan Hera. Tentu saja, kehidupan mereka bukan bagian dari kontes 'siapa yang paling kuat' atau 'siapa yang paling sabar dan setia'. Sama sekali bukan itu yang Jimin dan Hera inginkan.
Disini sekarang, di sofa besar ruang tamu Jimin menunggunya. Jujur, ini benar benar menyakitkan. Rasanya Jimin ingin marah kala Hera belum juga pulang tapi Jimin tidak bisa melakukan itu. Mungkin Jimin benar benar harus bersyukur pada Tuhan karena dapat menikah dengan sosok wanita yang lembut seperti Hera.
Jimin menyadari, setiap Jimin berbicara tatapan Hera padanya begitu beda. Seperti ada beberapa rasa pahit dan sakit yang terlintas di kedua bola matanya. Tatapannya terasa takut dan sedih setiap melihatnya, seakan akan ingin terus bersamanya. Jimin tau itu tapi saat itu Jimin tidak bisa berbuat apa apa, bukannya Jimin tidak peduli hanya saja saat itu Jimin memang terlampau bodoh. Membiarkan Hera tenggelam dalam kesedihannya hanya karena memikirkan bagaimana cara untuk membuat Jimin tetap bersamanya. Sendu serta meringis kala melihat perlakuan suaminya yang tidak pernah menghargainya.
Jimin ingat tatapan itu, tapi yang paling menyedihkan ialah tatapan itu seakan akan hilang dan sirna pada malam itu. Pada malam dimana Hera berkata semuanya, kedua maniknya mengeluarkan air mata tapi tidak menunjukkan rasa takut yang mencekik. Tidak ada lagi tatapan sendu Hera sejak malam itu.
Namun suara mobil memicu atensi Jimin, Jimin berlari untuk melihat di jendela karena tentu mobil itu berhenti didepan gerbang rumahnya. Sedikit lega karena kali ini Hera pulang dengan taksi. Mungkin akan semakin menyakitkan jika yang mengantar Hera saat itu ialah Seokjin, dan malam itu memang Jimin melihatnya. Melihat Seokjin yang mengantar Hera sampai di depan rumah, tentu Jimin masih ingat dan mengenali mobil Seokjin.

KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET✅
FanfictionI still believe even though it's unbelievable: to lose your path is the way to find that path. --lost