23. sweet talk

569 46 0
                                        

Terkadang Hera juga penasaran dengan apa yang terjadi jika saja saat itu Hera benar benar meminta Jimin meninggalkannya dan memilih untuk bersama Seokjin. Apakah Jimin benar benar akan mengalami hal seperti ini?

Mungkin banyak orang yang bertanya, juga banyak orang yang terheran jika mereka mengetahui sebuah kebenaran pahit dalam hubungan rumah tangga Hera. Tidak bisa bohong, Hera sendiri pun juga sering menganggap dirinya bodoh karena sampai detik ini dirinya masih tetap kembali kepada sang suami.

Lagi pula ada benarnya juga, mungkin kebanyakan orang menganggap kata 'selingkuh' itu seperti penyakit, karena sekali pria melakukannya akan terus melakukannya. Hera juga tidak bisa memastikan hal itu 100% tidak akan menimpanya lagi, tapi yang pasti untuk saat ini Hera sadar bahwa banyak dari orang yang bisa belajar banyak dari kesalahannya sendiri.

Jika ditanya apakah rasanya sakit? jelas jawabannya iya, itu tidak perlu ditanya. Rasanya begitu sulit ketika kau merasa benar benar menyayangi seseorang namun begitu sakit juga jika harus mempertahnkannya. Dan yang begitu parah, akan terus semakin sakit jika kau benar benar harus melepaskannya.

Hera tidak menganggap hidupnya hanya bergantung pada Jimin, Hera mempunyai pekerjaan tetap. Hanya saja sekali lagi, Hera juga tidak ingin mengecewakan Ibunya. Hera sadar meskipun selama ini ia berusaha sekeras mungkin untuk menutupi masalah keluarganya namun firasat seorang Ibu memang tidak pernah salah.

Terlebih ketika Hera benar benar pergi menginap di hotel, entah kenapa Ibu Hera benar benar memikirkan putri satu satunya ini yang sudah menjalin rumah tangga dengan putra pilihannya. Beruntung dengan segala cara, Yoongi bisa mengatasinya. Memang kenyataannya Yoongi adalah seorang mantu yang tertunda bukan?

Seperti saat ini. Sudah sebulan lebih setelah kepulangan Jimin kerumah, tidak ada yang aneh. Jimin semakin bersikap lembut dan manis melebihi biang gula, Jimin semakin banyak tersenyum. Dan Hera senang menjadi alasan pria itu bisa membenteng senyum nya lagi.

"Sayang, mau kapan berhenti bekerjanya sih hm? memangnya tidak kasian sama Park kecil harus ikut terus kemanapun kau pergi? lebih baik kau dirumah saja. Uang yang ku berikan juga cukup kan? sudah ya dirumah saja." bujuk Jimin yang tiada hentinya, pria itu memang selalu meminta Hera untuk berhenti bekerja bahkan saat Hera baru hamil sekalipun.

Niatnya memang Jimin menyuruhnya berhenti setelah usia kandungannya 2 bulan lebih, tapi jika dihitung memang sekarang kandungan Hera sudah 2 bulan lebih. Tapi tetap saja niat awal Hera kan memang tidak menuruti perkataan Jimin bukan?

"Jim, aku bekerja bukan hanya mencari uang. Lagi pula aku kuliah Jim dan aku lulus dengan niai yang cukup bagus, aku juga ingin merasakan rasanya bekerja. Menikmati hasil jerih payahku selama bertahun tahun." kali ini Hera juga tak kenal lelah terus menjawab dengan jawaban yang sama.

Jimin yang mendengar sang istri dengan nada yang sedikit protes lantas menghampiri Hera yang sudah duduk di ranjang dengan kaki yang diluruskan. Memilih untuk memandang wajah cantik itu, "aku hanya tidak ingin kau kelelahan Ra, hanya itu. Tidak bisakah kau menurutiku? aku yang bertanggung jawab atas dirimu dan juga bayi kita." nada Jimin melembut disana ditemani usapan dari jemari mungil Jimin yang setia mengusap lembut pipi Hera.

Bagaimanapun, Jimin akan terus bersikap tegas. Hera mungkin tidak tahu kalau Jimin memang seprotective ini jika sudah menyangkut dengan orang yang dia sayang.

Mendengar penuturan Jimin Hera malah sengaja mengalihkan pandangannya ke arah lain. Sebenarnya Hera tidak suka diposisi seperti ini, di satu sisi Hera masih ingin tetap bekerja. Tapi mengingat bagaimana kondisi Jimin yang sudah pulih Hera sama sekali tidak ingin menjadikan dirinya sebagai beban juga untuk suaminya hanya karena tidak menurutinya.

REGRET✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang