Hai! aku post cerita baru lagi yang berjudul Between Us dengan menggunakan nama yang sama, aku berharap kalian bisa mampir, comment dan klo bs vote🥺. Untuk jalan cerita jelas beda ya aku hanya menggunakan nama yang sama yaitu Jimin dan Hera.
Jika ini bukan Yoongi dan Alera, mungkin sudah gusar dan teramat sibuk memikirkan bagaimana acara yang akan berlangsung besok. Gugup, takut, tidak sabar seakan akan menjadi satu untuk pasangan yang ingin memulai untuk menjalin rumah tangga bersama. Tapi mungkin hal ini tidak terlalu akurat untuk kedua pasangan ini.
Mereka memutuskan menikah, persiapan sudah matang. Acara akan berlangsung besok pagi, tidak terlalu megah. Acara pernikahan mereka juga hanya di hadiri oleh orang orang terdekat saja. Karena sekali lagi, ini Yoongi. Yoongi tidak terlalu suka jika disuguhkan berbagai kemewahan. Sekalipun Yoongi mampu melakukan itu.
Sudah pukul 10.00 malam, namun kedua pasangan yang nampaknya tiap hari perasannya kian tumbuh dengan sendirinya lebih memilih untuk tidur cepat. Iya, niat Alera seperti itu. Tapi ketika Alera memasuki kamar dan berusaha tidur Alera gelisah sendiri. Yoongi belum juga ke kamar, entah apa yang ia lakukan di ruang bawah sana. Sebenarnya Alera tidak mau ambil pusing hanya saja entah kenapa tidur 1 ranjang dengan Yoongi sekarang menjadi habit yang tidak biasa untuknya sekalipun mereka tidak pernah melakukan apapun.
Alera tidak bisa tidur jika disebelahnya tidak ada Yoongi, bukan penakut. Hanya saja terasa aneh, entah sejak kapan juga kebisaan aneh ini terjadi pada dirinya sendiri. Tapi yang jelas Alera juga penasaran karena tidak biasanya Yoongi berada di ruangan bawah. Alera tahu Yoongi sedang melakukan sesuatu disana, tapi ini sudah malam. Biasanya jika malam Yoongi justru akan lebih memilih untuk bekerja di studionya dari pada melakukan hal lain.
Nampaknya akan kurang afdol jika Alera tidak melihatnya secara langsung, sampai akhirnya Alera turun kebawah dan melihat apa yang tengah Yoongi lakukan.
Sampai akhirnya Alera berdiam selama 5 detik, mencerna dengan baik karena apa yang sekarang Yoongi lakukan adalah hal yang tidak biasanya. Dengan tampilan kemeja bergaris yang dibalut vest berbahan panel serta topi barret yang menghiasi kepalanya. Ditambah apron yang terikat rapih di pinggangnya. Yoongi sedang melukis, iya melukis malam malam seperti ini.
Alera yang senantiasa melihatnya dari ambang pintu akhirnya mendekatinya. "apa yang kau lakukan?" tanya nya, tidak percaya. Karena kini ruangan yang dipakai Yoongi sudah sedikit berantakan. Banyak bekas cat dimana mana.
"makan malam." jawab Yoongi dengan cepat, mengabaikan pertanyaan Alera yang sebenarnya tidak perlu ia jawab lagi. Aneh, keduanya masih terlihat seperti sama meskipun keduanya sebenarnya sudah mulai tumbuh rasa satu sama lain.
Melihat tatapan Alera menjadi semakin menyeramkan akhirnya Yoongi membuka suaranya lagi. "tentu saja melukis, kau seharusnya tidak perlu bertanya seperti itu." katanya tak acuh lalu melanjutkan untuk fokus pada lukisannya.
Alera masih tidak menyangka, benarkah dirinya menerima orang seperti ini untuk menjadi suaminya? apa benar Alera yakin akan keputusannya? sebab Yoongi itu tidak bisa ditebak. Memang terkadang bisa berperilaku sedikit manis, iya hanya sedikit. Tidak banyak.
Namun sisanya sifat Yoongi seperti ini, hanya membuat Alera menahan kemarahannya.
"bisakah kau berbicara sedikit sopan?" tanya Alera kali ini dengan nada yang sedikit ketus, sebal juga tiap hari harus menghadapi Yoongi yang seperti ini. Tidak ada habisnya. Tapi harus menerima kenyataan juga bahwa besok pagi tahu putih berjalan yang ada didepannya ini akan menjadi suaminya.
Mendengar hal itu Yoongi langsung melepaskan apronnya, meletakan lukisannya dan melepas barretnya sedangkan Alera hanya memandangnya. Untuk apa juga Yoongi berpenampilan sok keren seperti ini hanya untuk melukis malam malam?
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET✅
FanficI still believe even though it's unbelievable: to lose your path is the way to find that path. --lost