Sepertinya semakin hari Hera semakin yakin bahwa perasaannya memang bukan main main. Dirinya ini sudah jatuh terlalu jauh dalam permainan keduanya.
Pernikahan yang awalnya sama sekali tidak disetujui melainkan dibantu kesepakatan yang saling menguntungkan satu sama lain berakhir fatal. Nyatanya Hera tengah ambisius menyusun rencana agar Park Jimin bisa mencintainya.
Memang terdengar menyedihkan ketika hari dimana seharusnya Hera merasa bahagia dan ingin membagikan rasa bahagianya yang tentu saja bersama orang yang ia sayang; Park Jimin malah berbanding terbalik.
Jimin memang tidak menjanjikan ingin datang, 'sedang banyak pekerjaan yang belum dikerjakan' katanya. Yang lucu terlebih malah orang yang belum lama ini mengenal Hera--Kim seokjin, mendatangi hari penting Hera kerap memberikan ucapan selamat serta bunga yang cantik.
Tidak melupakan kehadiran masa lalunya, kedatangan Yoongi pun juga membuat Hera terkejut. Namun hal itu disambut baik, terlebih oleh Ibu Hera. Ibu Hera sama sekali tidak marah ataupun protes ketika Jimin tidak bisa menghadiri hari pentingnya, toh mereka tiap hari bertemu--pikirnya
"Hera, sepertinya ibu tidak bisa mampir ataupun menginap ditempatmu. Karena ibu akan selalu ada jadwal rutin untuk therapy, sampaikan salamku untuknya ya. Maaf ibu juga sepertinya tidak bisa ikut mengantarmu sampai rumah,tapi ibu sudah meminta Jimin untuk menjemputmu setelah urusan kantor selesai. Tak apa kan?" ucap sang ibu dengan penuh rasa tidak enak, bertemu Hera adalah satu satunya sumber kebahagiaannya.
Mendengar kabar bahwa masih ada kesempatan agar bisa berjalan kembali membuat ibu Hera begitu senang. Terlebih ia sangat tidak sabar untuk berjalan jalan dengan Hera kesana kemari melangkah menggunakan kedua kakinya tanpa perlu melihat Hera yang selalu mendorong kursi roda
Tak bisa disembunyikan raut wajah Hera terlihat sedih, air mata mengembeng enggan turun karena sekuat tenaga berusaha menyembunyikan perasaan sedih itu.
"tidak apa apa, Ibu banyak banyak istirahat yaa. Jangan lupa untuk makan" ucap Hera sangat lembut sambil memeluk wanita cantik yang duduk dikursi roda.
Rasanya hal itu baru kemarin, padahal jelas usia pernikahan mereka memasuki 5 bulan. Hera bingung menurutnya kehidupannya dengan Park Jimin memang terlihat akur dan tidak ada masalah, Jimin pun juga selalu bersikap baik. Namun hal hal yang Hera takuti selalu mengganggu fikiran Hera kala Hera sedang melamun.
'bagaimana jika selama ini Jimin berbuat baik padanya hanya sekedar sifatnya yang memang kelewat baik tanpa ada embel embel perasaan cinta ataupun sayang?'
'bagaiman Jika jimin masih ingin menjalani rencananya yang memang akan menceraikanku?'
Bahkan yang terparah Hera pikirkan dan bahkan yang Hera takutkan ialah
'bagaimana jika Hera gagal membuat Jimin mencintainya sehingga Jimin akan selalu mencintai dan menunggu mantan kekasihnya; Kim Hana itu?'
Waktu masih terus berjalan, bahkan tak sadar bahwa orang yang selama ini menemani Hera; ibu Hera. Kini sudah mulai bisa berjalan meskipun masih menggunakan tongkat
Pernikahan mereka memang belum genap setahun, namun Hera sangat menikmati dimana hari hari itu berlalu. Tapi tak sadar bahwa Hera dan Seokjin menjadi dekat. Terlebih karena sekarang Hera bekerja di perusahaan Seokjin.
Jimin tidak pernah melarang Hera bekerja dimana saja, meskipun memang awalnya Jimin menawarkan Hera bekerja di perusahaannya saja tapi bagaimanapun Hera tidak ingin bekerja hanya karena julukan 'istri pemilik perusahaan'
Namun kenyataannya tidak jauh berbeda, ketika berada diperusahaan Seokjin malah semakin membuat berita yang simpang siur. Apalagi Seokjin yang blak blakan selalu mengajak Hera pulang bersama atau paling tidak makan bersama.

KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET✅
Fiksi PenggemarI still believe even though it's unbelievable: to lose your path is the way to find that path. --lost