17. Nadine.

4.7K 479 17
                                    





















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Sumpah, pikiran jeno jadi buruk banget setelah denger cerita haechan dan --chenle. Pikiran jelek jeno kesana kemari dan mengarah kesatu titik.



Malah zea ga kunjung keluar dari kamar apartment nya, ga ngebales chat jeno, ga ngangkat telpon jeno. Jadi pikiran jeno makin kacau.




Ngampus juga jadi ga fokus, maunya pengen pulang aja.





Drtt

Drtt






Dengan gerakan malas jeno melihat layar ponselnya, jeno langsung menegakkan duduknya begitu melihat siapa yang menghubunginya.





Orang yang ditunggunya dari tadi malam, senyum miring jeno mengambang dan tangannya menggeser tombol hijau dilayar ponselnya.




"..hallo?"

"i-ini jeno kan?"

Senyum miring jeno semakin mengembang "waahh ternyata lo belom ganti nomor ya"


"kamu mau apa jeno? Saya udah ga ada hubungan sama keluarga kamu, jangan ganggu saya"


"gampang, ketemu sama gue. Gue ga akan ganggu lo lagi"

"k-kamu mau apa?"


"kalau mau tau dateng ke caffe palazo jam 4 nanti"


Pip






Jeno tidak membiarkan orang itu menjawab, jeno harus membuatnya penasaran dan mereka bertemu agar semuanya clear.



Dari jakar 10 meter matanya melihat kelima temannya berjalan kearahnya "abis ini lo masih ada kelas jen?" tanya renjun, lelaki mungil itu melepas tasnya lalu duduk dihadapan jeno.




"kagak ada, kenapa?"

"anjing, gue ada susulan quiz lagi"

"mampus"


"gue juga ada bang, si hyuka bangsat ga ngasih surat dokter gua. Jadinya gua tanpa keterangan"


Nana melotot, tiba tiba aja jadi kesel "bangsat! Yang mana anaknya? Kasih tau gua sini, gua samperin. Anjing, seenaknya aja"


"nah kan emaknya jisung marah" kata haechan sambil ketawa tawa.


Pokoknya jangan kasih tau nana kalo ada yang ngusil jisung kalo ga mau ada keributan.



"di sekre noh, samperin bang buru. Suruh dia tanggung jawab, gue sama sekali belom belajar ini" kata jisung gelisah.


Nana kembali menyampirkan tasnya dibahu kiri "ayo samperin! Tai bisa bisanya" jisung berdiri, mengekor nana yang sudah melangkah cepat


[i]in vitro fertilisation | 정재현 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang