Jeahyun mengerang, laki laki itu sama sekali tidak bisa tidur walau matanya sudah sangat berat. otaknya terus berputar, suara taeyong mengiang ngiang Diotaknya. tangannya terangkat untuk mengacak rambut kesal.
Jaehyun terduduk ditepi tempat tidur, matanya menatap lurus ke jendela kamar yang berembun karna hujan
"bang taeyong, sialan!" jaehyun mengumpat kesal.
Tubuhnya memerintahkan nya untuk berdiri, tanpa jaehyun sadar kakinya mengarah ke meja kerja yang ada disebelah lemari pakaiannya.
Jaehyun duduk sana, hal yang pertama dilakukannya adalah mengecek email yang masuk.
Setelah membalas beberapa email yang perlu dibalasnya jaehyun menyandarkan punggungnya, tangan kanannya ada didagu, matanya menatap kelangit langit kamarnya,
Tuk
Tuk
Telunjuk kirinya mengetuk ngetuk ujung meja kerjanya, "tck apa sih maksud omongan bang taeyong" dengusnya.
Jaehyun mengamati setiap bagian dari meja kerjanya, fokusnya tertuju pada mail holder yang terletak tak jauh dari tangan kanannya.
Disana ada paket kiriman taeyong yang kemarin diterimanya, paket itu sangat tipis, seperti selembar kertas yang dibalut dengan amplop coklat dan plastik berlogo salah satu ekspedisi terkenal.
Srek
Jaehyun meraihnya, meletakkan kiriman taeyong diatas meja. "buka sekarang atau jangan?" jaehyun bertanya pada dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i]in vitro fertilisation | 정재현 (COMPLETED)
Fanfic"emang ga ada otak lo, 4 tahun dia hidup sengsara demi ngebesarin jea, dan sekarang lo mau pisahin anak lo dari ibu kandungnya, iya!?" Jaehyun menatap adik sematawayangnya marah "dia anak gue sama nadine!" tegasnya "iya dia anak lo sama nadine kalo...