[i]in vitro fertilisation | 정재현 (COMPLETED)

18. menikah?

Jeno duduk dilobby rumah sakit, tadi pas dia dijalan mau pulang jisung ngabarin kalo zea masuk malem. Jea dititip ditetangganya, mbak Seulgi, yang kemaren zea sempet bilang lagi pulang kampung.

Dari jam 7 sampai jam 11 sekarang jeno belom juga ngeliat batang hidung zea.

Jeno menguap, rasa kantuk mulai menyerangnya. Tapi Lelaki bertubuh atletis itu menegakkan duduknya ketika mendengar suara tawa yang dikenalinya, ga lama jeno ngeliat zea jalan beriringan sama dokter muda yang jeno akui ganteng.

"zea"

Jeno berdecak

Yang dipanggil cuma zea kenapa tuh cowok nengok juga, "..jeno" gumam zea pelan, jeno mendekat.

"kamu ngapain disini?" zea mengikuti arah pandang jeno, lelaki itu menatap intens laki laki disebelah zea.

Mengerti dengan tatapan tak suka jeno membuat laki laki itu ga enak "a-ah kalo gitu aku duluan deh ya ze? Laporannya aku bawa duluan aja, aku tunggu di nurse station ya"

"iya der, sebentar ya. Nanti aku kesana"

Namanya Hendery, dokter koas, sama seperti mark dan lucas. Hendery menyunggingkan senyum lalu pergi meninggalkan zea dan jeno.

"jeno kamu ngapain kesini?"

"kamu, pengen ketemu kamu" jawaban jeno terdengar lirih.

"jeno udah malem, pulang sana. Istirahat, aku juga harus kerja-"

Belum sempat zea menyelesaikan ucapannya jeno sudah menubruk tubuh mungilnya, membawanya kedalam pelukan hangat jeno.

Kedua tangan zea ada didepan dadanya, menahan tubuh jeno yang mengikis jarak diantara mereka "j-jeno l-lepas ini rumah sakit, nanti ada yang liat, aku ga enak"

Jeno menggeleng "please zea, sebentar aja, biarin aku peluk kamu, please" lirihnya

"t-tapi baju aku kotor jeno, udah ketemu pasien"

Jeno mencari spot ternyaman diceruk leher zea "aku ga peduli, please, sebentar aja, biarin aku peluk kamu gini"

"aku takut suatu saat nanti aku ga bisa peluk kamu lagi"

"jeno kamu apa sih!"

Tangan kekar itu menarik pinggang mungil zea lebih dekat, mau tidak mau zea menyingkirkan tangannya dan mulai melingkarkan tangannya dileher jeno.