FIRST KISS

868 8 0
                                    

Matahari menyilaukan mata, menatap matahari indah bersinar, Aku bangkit dari tempat tidur.
Berjalan menuju dapur dimana aku melihat Zara sudah duduk dengan Susu dan roti yang siap di santap.

"Haii..... Sudah bangun?"

"Sepertinya sudah terbiasa, tirai di buka jadi sinar matahari menyilaukan mata ku"

"Sarapan dulu!!"

Aku mengangguk.

💓🖤

Ini pernikahan ke dua belas bulan tepat satu tahun, Aku menghela nafas panjang seraya tersenyum kecil tak ku sangka semua sudah Sejauh ini, sejak kedatangan Ayah dan ibu waktu itu mereka tak pernah lagi menjenguk, mereka hanya menelpon setiap hari dalam sehari baik aku maupun Zara pasti mendapat setidaknya empat kali telfon dari dua Ibu.
Pertengkaran hampir tak terjadi lagi, namun Tentang kedekatan kami masih sangat jauh dari kata hubungan baik. Kami seakan tak lebih dari teman.

Hari ini adalah akhir pekan, kami tak ada kegiatan apapun di luar dia juga sedang cuti dan hanya bekerja di rumah.
Dia berteriak memanggil ku, aku dengan cepat datang karena terkejut kenapa dia berteriak dari ruang Gym.
Ternyata hanya ingin mengangkat barbel.

"Kau yakin ingin olahraga seperti ini?, Menurut ku kau lebih baik main sepeda di halaman bukankah sepeda baru di beli?"

"Kalau begitu bagaimana kalau kau saja yang mengangkat barbel ini?"

Aku tersenyum, barbel adalah olahraga setiap hariku, hingga membentuk otot kokoh di lengan dan perutku, jadi urusan angkat beban bukan masalah besar, aku menyetujui.

"Jika Aku berhasil mengangkat barbel nya sebanyak tiga puluh kali tanpa berhenti apa kau siap memberikan hadiah?"

"Em.... Baiklah, jika kau begitu yakin aku bersedia memberi hadiah dan itu kau sendiri yang mengambil nya apapun itu!!"

Dia tersenyum yakin merasa tantangan nya begitu berat padahal itu adalah hal kecil bagi seorang Rayn.

Dia duduk di samping ku, memperhatikan setiap gerak tangan ku menghitung dengan teliti hingga beberapa menit kemudian selesai tanpa kurang satupun aku berhasil mengangkat barbel 50kg dalam waktu lima menit.
Kini dia menatapku tak percaya dia telah kalah, keringat ku bercucuran, aku melepas baju kaos ku karena panas tanpa ragu, dia hanya menatap ku entah apa yang ia fikirkan namun kami tak begitu canggung lagi karena dia sering melihat ku melepas baju ketika olahraga memperlihatkan otot-otot ku dan itu bukan hal yang aneh lagi.

"Karena kau berhasil memenuhi tantangan maka aku persilahkan Untuk meminta hadiah dari ku?"

"Aku ingin satu ciuman!!!!".

Dia terpaku senyum nya seketika menghilang, dia menatapku kaku.
Aku tersenyum mengerti bahwa dia tak percaya dan takut.
Dia berlari meninggalkan ruangan Gym.

.............................................

Aku keluar dari kamar mandi, pakaian sudah ku kenakan dari dalam karena aku tahu kalau Zara masih di dalam kamar, dan apa yang ku lihat ternyata benar, dia tengah merapikan rambut nya.

"Aaaauuuh.....!!!"

"Ada Apa?"

"Rambutku seperti nya mengikat di resleting bajuku!!"

Aku mendekati nya tanpa ragu memeriksa ternyata benar rambut nya menutup resleting membuat nya terjepit dan tentu itu. Membuat sakit.
Aku membantu melepaskan nya, tercium jelas wangi dari tubuhnya membuat jantungku bergemuruh, leher jenjangnya terekspos nyata membuat hasrat ku tiba-tiba naik, Aroma nya membuat ku tak sadar, dia berbalik menatap ku, perlahan aku membelai pipinya dan mencium sudut bibirnya, aroma wangi membuat ku hampir tak sadar, dia mendorongku. Memegangi bibirnya dengan ekspresi kesal, bibir lembut dan merah delima itu membuat ku Rasanya ingin kembali mengulangi nya.

"Apa yang kau lakukan?"

"Meminta hadiah!!"

Dia meninggal ku yang justru Tersenyum.
Ciuman pertama ku,,,,,,

............ ........... ............

Menuju Mejah makan, segelas susu dan sepotong roti siap di santap yang sudah siap untuk sarapan masih terhidang, dia juga sudah duduk di kursi Mejah makan siap untuk sarapan.

"MAAF.....!!!"

Dia hanya diam, wajah pucat nya terekspos jelas, apa dia begitu gugup sekarang karena dia terus mengedipkan mata dengan menggigit bibirnya jangan bilang ini ciuman pertama Nya oh tidak, bukankah dulu aku pernah menciumnya ouppsssss.......itu terjadi sepuluh tahun yang lalu, hemm...... Sudah lama.

"Manis!!!"

"Em.... Apa?"

Aku terpaku apa yang baru saja ku katakan, Oh mulutku ini tak terkendali.

"Susunya manis sekali!!!"

Dia mengangguk lalu mengalihkan pandangan.

"Kenapa kau tak menghindar?"

"Masalah apa?"

"Aku....aku tadi maaf..... Aku tanpa izin mencium mu!!"

Dia tak menjawab malah sebaliknya dia pergi, aku dengan cepat mengejarnya, meminta maaf berulang kali namun sangat sulit dia tak mau bicara

Wow......wow......
Ciuman maut Rayn memang tepat
Sasaran tapi itu membuat Zara marah padanya ooh manis sekali ....

SHE IS MY WIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang