KARENA NOVEL

284 7 0
                                    

        "Hai sayang pagi!!!"

      "Sudah bangun? Ini akhir pekan tolong biarkan aku tidur lagi"

       "Baiklah, kalau begitu Aku akan menyiapkan sarapan"

Zara keluar dari kamar sebelum menutup kembali tirai membuat ku tersenyum sebenarnya aku sama sekali tak mengantuk namun karena kejahilan ku  membuat ku hari ini sepenuhnya ingin mengganggu dirinya.

        Perlahan mengikuti nya, Dia sibuk menyiapkan sarapan pagi sesekali melirik handphone nya aku  tahu dia melihat kiriman resep masakan baru dari ibu, heh dasar menantu Kesayangan dia bahkan di sayang melebihi aku.
Rambut panjangnya menyulitkan pandangannya, Aku perlahan mendekati nya dan mengikat rambut nya membuat nya terkejut, aku tertawa melihat wajah terkejut itu.

      "Sudah bangun? Katanya mau tidur sampai siang Hem....?"

     "Bagaimana bisa tidur saat Nona cantik tengah masak sendirian"

     "Apa yang kau inginkan dengan membantuku mengikat rambut HAH?"

     "Sebuah ciuman selamat pagi!!"

      "Jangan manja tak ada ciuman apapun karena Aku akan masak"

       "Em.... baiklah aku tak memaksa"

Memonyongkan bibir duduk di Mejah makan membuka nya Tersenyum lalu mendekati ku memberi Kecupan secepat kilat aku pun tersenyum melihat wajahnya yang memerah malu.

        Joging pagi mengitari taman lalu menyiram  tanaman tak pernah terjadi selama ini seorang Rayn melakukan hal tersebut.
Memandang ke arah bibir kolam dimana Zara tengah memandang ke arah ku, dia bersiap dengan baju renangnya menampilkan betapa sexy nya dia. Aku berlari mendekati nya dia dengan cepat menceburkan diri ke kolam menghindari ku, Aku tersenyum dia pasti malu lagi.

       "Henyyy... Kenapa menghindar heh?"

     "Kau pasti keringatan jadi Aku tak mau dekat-dekat dengan mu!!"

     "Sayang jangan menutupi apapun dari ku, katakan sebenarnya kau malu bukan?"

      "Malu? Malu kenapa?"

Mengalihkan pandangannya pipinya semakin memerah.

      "Jangan malu aku adalah suamimu, lagian jangan bersikap seperti anak kecil"

     "ANAK KECIL???"

nada bicara Zara meninggi seakan tak menyukai apa yang baru saja ku katakan, dia naik ke tepi menghadap ke arahku, Aku terpaku menatap dirinya, Dia Tak suka jika di panggil anak kecil.

     Karena Masalah anak kecil yang ku katakan masih membuat Zara kesal, dia tiba-tiba ikut nge-gym mengganggu ku mengatakan bahwa dia juga jago mengangkat barbel,.Aku sungguh tak percaya kata-kata itu membuat nya tak ingin diam saja saat melihat ku melakukan apapun, mulai dari Gym, Bekerja menatap komputer, Merangkai  Motif baru bikini dan Menyusun seluruh buku di perpustakaan hingga dia menyerah bersandar di sofa ruang kerja ku. Aku Tersenyum, keringat nya membasahi baju oblong kebesaran yang ia pakai menampilkan paha halus dengan hotpants pendek yang ia kenakan.

       "Sayang ini kotak apa?"

      "Kotak hadiah dari Ibu"

      "Kotak hadiah, kapan? Apa isinya?"

      "Kotak hadiah dari ibu saat sebelum kembali ke negara kita, bersamaan dengan jam tangan ini!"

Mengangkat tanganku menampilkan jam tangan hitam, dia hanya mengangguk tak banyak bertanya.
Membuka kembali kotak di sofa yang ia temukan di perpustakaan tadi, kotak hadiah dari ibu sebenarnya tak pernah ku lihat apa isinya ya pasti jam tangan di pergelangan ku adalah hadiah yang terbukti masih ku pakai setia sebagi tanda terimakasih.

SHE IS MY WIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang