GARA-GARA PESTA

428 5 0
                                    

Jie datang mengejutkan ku, membuka pintu seolah di tabrak begitu saja menghampiri ku yang tengah duduk santai menatap foto pernikahan ku yang kini terpajang di dinding ruangan ku, heh benar-benar gila kini aku seakan di mabuk asmara ingin rasanya pulang lebih cepat agar aku bisa bertemu istri cantik ku itu.

"Ada apa Jie, kau begitu mengejutkan ku!!"

Tanyaku sedikit kesal karena mengusik suasana hatiku dengan drama nya. Jie memamerkan senyuman yang semakin menambah kekesalan ku. Mengusul kan bahwa untuk merayakan hari ulang tahun pernikahan ku yang ke 545 hari. Begitu konyol mengingat bahwa Hari ulang tahun pernikahan ke satu tahun saja tak pernah di rayakan tapi setelah sejenak berfikir ada benar nya juga.

"Boss, perusahaan mengalami keberuntungan sejak ada Nona, Boss juga terlihat senang karena ada Nona sekarang kenapa Boss berfikir keras hanya untuk membuat pesta?"

"Bukan itu masalahnya, tapi apa ini tidak berlebihan?"

"Boss, menurut pengalaman ku semua tak ada yang berlebihan jika berhubungan dengan istri, Nona pasti sangat senang!!"

Aku menyeringai curiga menatap Jie tajam berusaha mencari sesuatu Kenapa tiba-tiba dia datang mengusul kan semua jangan bilang karena Ibu.
mengingat bahwa dia juga berperan penting dalam hubungan yang kini terjadi.

"Jie..... Apa ibu yang meminta mu mengusul kan ini padaku"

"Heh....(berdecak kesal menjauhi ku) Boss ini bukan di suruh oleh siapa, nyonya Ira tak pernah memintaku untuk melakukan apapun sejauh ini, Aku hanya membantu saat sebelum Boss bertemu Nona.
Ini hanyalah usul mengingat Boss tak pernah melakukan pesta apapun selama setelah pernikahan"

Aku tertunduk, sebenarnya banyak yang ku Fikir kan, bukan hanya tentang bagaimana pestanya melainkan bagaimana cara menghadapi Zara, tentu dia akan merasa tak nyaman dengan semua orang mengingat pernikahan kami di lakukan tertutup.
Aku mengatakan perasaan bimbang ku pada Jie. Sesaat kami saling diam duduk di sofa ruang kerja yang sepi.

Tiba-tiba lamunan kami berdua terusik saat Jie mendapat telpon dari Fifi mengatakan bahwa Zara datang, aku dengan cepat keluar dari ruangan ku, segera turun dengan lift.
Memandang seorang gadis tengah berdiri gelisah aku berlari kecil menghampiri nya tak perduli beberapa karyawan tengah lalu.
Dia berbalik dan tersenyum aku memeluk nya menatap wajah nya, menghela nafas panjang. Mini dress merah muda dengan hanband pita senada menjadikan dirinya seperti anak kecil membuat ku tersenyum kagum.

"Sayang kau berdiri di sini seperti orang asing di kantor, kenapa tak langsung ke ruangan hah??"

"Fifi bilang kalau Boss Rayn tengah berkencan dengan seorang pria!!"

Berdecak kesal, Fifi selalu Membuat ku malu di depan istri ku dengan kejahilan nya, oh astaga lelucon yang benar-benar membuat kesal namun aku suka karena hal itu membuat istriku Tersenyum ikut meledek.
Aku merangkul nya.

"Heii tuan Rayn anda Sedang di kantor dan di kantor tak boleh melakukan hal apapun dengan seorang gadis di depan umum jika tidak maka kau akan di pukuli"

"Tapi kau istri ku jadi apapun yang ku lakukan tak melanggar undang-undang"

"Tapi tuan, Nona ini hanya akan menjadi istri mu di rumah jika di kantor Nona ini Adalah seorang gadis biasa"

Aku tertawa melihat betapa lucunya candaan istri ku dengan gaya bicara nya yang menggemaskan, aku berusaha mencubitnya namun dia berlari.

"Em..... Ada apa kau ke kantor?"

"Apa tidak boleh?"

"Bukan begitu sayang..... Tapi ini mengejutkan, bukankah hari ini jadwal rumah sakit mu hah?"

SHE IS MY WIFE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang