Aku menyeka keringat Menutup kembali pintu gerbang, joging pagi seorang diri Memang membosankan namun aku tak bisa membuat Zara bangun sangat pagi hanya untuk menemaniku, Membawa paper bag berisi makanan siap saji untuk langsung di panaskan menjadi menu masakan pagi ini, setiap hari Zara masak dan repot membuat ku merasa kasihan.
Melangkah santai menuju dapur, langkahku terhenti saat melihat Zara sudah menyusun semua masakannya di atas Majah makan, rambut panjang di sanggul kecil dengan baju piyama yang menandakan bahwa dia masih belum mandi. Dia melihatku langsung Tersenyum mengangkat alisnya pertanda bahwa dia ingin bertanya apalagi matanya langsung melirik apa yang ku bawa, aku tersenyum langsung mendekatinya takut dia akan marah ngambek mengingat belakangan dia sering bertingkah manja padaku."Jadi ini yang kau lakukan dengan mematikan alarm dan tak membangunkan ku, Agar aku tak masak dan membeli makanan cepat saji?"
"Eeh....... Jagan begitu sayang, Aku fikir kalau dengan mematikan alarm kau tak akan terbangun, aku tak ingin membuatmu repot setiap pagi"
Zara tersenyum pipinya memerah dia malu terhadapku.
Sudah siap ke kantor membuka pintu mobil melirik kembali Pintu utama sepertinya Zara benar-benar tak Akan keluar untuk Melambaikan tangan padaku dia begitu sibuk sejak pagi entah apa yang ia lakukan di taman belakang.
Tiba-tiba suara pintu tertutup Zara sudah berdiri di teras dengan memandang ke arahku, Tas kecil dengan Hotpants pendek dan baju yang begitu kecil hingga bentuk pinggang nya yang begitu kecil begitu terlihat serta di padu dengan sepatu boot hitam membuat ku penasaran apa dia ingin ikut dengan ku ke kantor, Dia berlari melingkarkan tangannya ke leherku dengan wajah Membujuk membuatku penasaran."Ada apa hemmmh???"
"Em...... Hari ini Aku ingin belanja, semua Stok makanan sudah habis"
"Apa dengan baju seperti ini?".
Dia terpaku memandangi sendiri tubuhnya lalu mengangguk santai.
"Em..... Yaaa..... Pakai mobil yang itu ya?"
"No......No...... Pakai mobil ku, dan aku akan menemani belanja. Sayang, pasar itu sangat ramai dan melihat pemandangan seorang gadis cantik berjalan seorang diri tentu membuat semua mata menatap intens"
"Tapi Kau kan ada jadwal meeting hari ini!"
"Tak lebih penting dari menemani istri ku"
Aku menarik pinggangnya lebih dekat hingga sontak saja ia terkejut, pipinya memerah memalingkan wajah malu.
"Lelah keringatan"
Menghempas kan diri duduk di kursi santai mengapa kembali setumpuk paper bag dan plastik berisi semua perlengkapan bahan makanan mulai dari sayuran hingga makanan siap saji, benar-benar membuat lelah, Aku hanya bisa menuruti semua perintah Zara ketika di pasar hingga mengangkat sendiri semua barang belanjaannya, mengawasi seperti seorang bodyguard menurut Seperti assisten Tak ada paksaan namun semua ku lakukan hanya untuk membuatnya merasa senang dan merasa aman karena ada aku. Baju jas bermerek yang tadinya lupa ku ganti kini kotor karena keringat.
Zara membuka lemari es dan menuangkan segelas jus Dan meletakan nya di hadapanku."Apa kau lelah?"
"Tak ada yang bisaa di katakan lelah saat itu berkaitan dengan kebahagiaan mu sayang"
"Lalu bagaimana dengan meeting nya?"
"Tetap jalan, Aku tadi live video untuk meeting dan sudah selesai.
Oke hari ini aku memutuskan untuk bersama mu di rumah""Kau hanya akan mengganggu!"
Dia beranjak dari tempat duduknya Berusaha menutupi senyuman nya, Aku berdecak senang dia selalu begitu ketika aku mulai membuat kata-kata panah asmaraku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE IS MY WIFE
Historia CortaEND!!! "Kau begitu ingin mempermalukan kan ku, KENAPA? Apa di antara kita ada sesuatu, atau kau memang ada dendam padaku?? Dan yaaa.... Bikini kau ingin melihat ku memakai bikini? Baiklah..... Itu yang kau mau"