Christian Illarion Alterio. Sebuah nama indah yang diberikan oleh Nicholas Albert Alterio dan Arabella Claudia Alterio kepada anak lelaki semata wayang mereka. "Christian".
Begitulah orang memanggil dia. Seorang pria tampan dengan perawakan atletis dan badan yang bidang memancarkan kegagahan dengan caranya sendiri. Menjadi CEO termuda di bidang konstruksi dengan penghasilan berjuta-juta dollar setiap bulannya.
Siapa yang tidak mengenal perusahaan yang satu ini, Star Construction Company? Perusahaan konstruksi yang berpusat di Manhattan, New York dengan bangunan pencakar langit yang begitu indah dan berbeda dari bangunan disekelilingnya.
Orang mengatakan bila kau berhasil menjadi salah satu staf disini, maka bisa dikatakan kau sangat berkompeten dibidangmu.
Dan siapa pemilik dari perusahaan itu? Pastinya tidak lain dari Christian Illarion Alterio. Perusahaan yang dia bangun saat berusia 18 tahun dari hasil jerih payahnya sendiri tanpa bantuan nama "Alterio" dalam membangun bisnis ini.
Dengan berdalih bahwa ia tidak ingin meneruskan usaha orangtuanya dan akan membangun sebuah perusahaan dengan kaki tangannya sendiri. Memang, untuk menikmati semua fasilitas yang telah tersedia adalah hal yang mudah baginya.
Dia hanya perlu menunggu waktu yang tepat untuk menggantikan posisi ayahnya. Namun, sebagai seorang lelaki sejati, bukannya mereka juga harus berusaha dan bukan hanya menunggu harta warisan?
"Apa saja rencana pada pagi hari ini?" tanya seorang lelaki muda kepada wanita yang sedang berdiri dihadapannya.
"Hari ini, anda ada meeting mengenai promosi perusahaan kita dengan Pak Albert jam 10 pagi, brunch bersama dengan Bu Clara untuk membicarakan kerja sama kita dengan perusahaan mereka dan pertemuan makan malam dengan orangtua anda, pak." jawab Alice yang merupakan sekertaris yang baru kuperkerjakan belum lama ini.
"Bisakah kau memberitahu kepada papaku bahwa aku tidak bisa datang dalam pertemuan makan malam hari ini. Masih banyak hal yang harus kuurus hari ini." jawabku.
"Maaf sebelumnya pak. Untuk hal itu, saya tak bisa melakukan. Dikarenakan Bapak Nicholas sudah meminta saya untuk mengosongkan jadwal anda pada malam ini sejak 2 minggu yang lalu. Bahkan meeting mega proyek yang seharusnya dijadwalkan hari ini harus ditunda minggu depan demi pertemuan ini pak." kata Alice dengan nada menyesal.
"Ya sudah kalau begitu. Kau boleh keluar Alice." kataku sambil memegang jidatku yang terasa pening.
"Baik pak. Kalau begitu saya permisi dulu." kata Alice yang kemudian menunduk dan lalu berjalan keluar.
Alice Aurelia. Nama yang indah untuk gadis secantik dia. Dia baru saja direkrut menjadi sekertarisku belum lama ini dikarenakan Ruth, sekertarisku yang lama memutuskan untuk mengundurkan diri demi mengurus kedua anaknya yang mulai tumbuh besar.
Alice termasuk perempuan yang cantik layaknya model di majalah-majalah fashion. Dengan badan yang terbilang ramping dan umur yang terbilang cukup muda membuatku terheran-heran mengapa dia memutuskan untuk menjadi sekertaris dan bukan menjadi model fashion papan atas yang bayarannya tak sebanding dengan menjadi sekertaris di perusahaan konstruksi milikku.
Mungkin banyak yang bepikir alasan utama aku merekrutnya sebagai sekertarisku karena penampilannya yang elok dipandang.
Tetapi sebenarnya itu adalah pemikiran itu salah. Pendidikan dan pengalaman kerjanya yang sudah cukup matang di usia yang baru menginjak umur 20 tahun menjadi alasan utama mengapa aku mempekerjakannya.
Perusahaan ini membutuhkan orang yang memiliki potensi dan kemampuan yang baik dan bukan hanya sekedar penampilannya saja yang elok. Kuharap kinerja dia dapat memenuhi ekspektasiku yang cukup tinggi akan dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
WAY
RomanceWill Always Be You "Aku?! Menikah?! Hell, no!" ‐-------------- Bertemu, dijodohkan kemudian saling mencintai dan akhirnya hidup bahagia dengan menikah? Apa memang jalan hidup dibuat segampang itu tanpa adanya lika-liku kehidupan? Tentu saja tidak. ...