BAB 56- Cann't forgive

1.3K 154 6
                                    


"Apa maksud papa mengatakan itu, pa?" tanyaku tidak mengerti.

"Jangan pikir papa tidak tahu apa yang dilakukan Christian dibelakangmu, Elina. Papa sudah tahu semuannya dan papa tidak rela melihatmu diperlakukan seperti itu olehnya. Kamu anak kesayangan papa dan satu-satunya pewaris dari perusahaan Keluarga Johnson. Tidak sepantasnya dia membuatmu menangis karena dirinya yang berselingkuh dan mengikatmu dengan pra-nikah selama 3 tahun lalu kalian berpisah." ujar papa marah.

"Papa tidak pernah mau kau menjadi janda. Apalagi sekarang kau akan menjadi janda dengan 2 anak. Ceraikan dia dan papa akan langsung menikahkanmu dengan orang pilihan papa yang lebih dari Christian, Elina." jawab papa dengan raut wajah marah.

"Pa, Chris tidak pernah selingkuh dariku. Jika papa berpikir karena Christian berselingkuh hingga membuat Elina memutuskan untuk pergi, maka papa salah besar. Aku pergi karena aku merasa tak bisa menjadi wanita yang pantas untuk Chris, pa." sanggahku.

"Dengar papa, Elina. Tidak usah berbohong seperti itu agar kita masih mau menerima Christian sebagai menantu Keluarga Johnson. Papa sudah tidak sudi menganggapnya sebagai anak dan menantu papa. Bila pada akhirnya kalian juga akan berpisah, seharusnya dia tidak menghamilimu seperti ini, Elina. Dia telah mengambil keuntungan darimu dan bersikap seolah tokoh protagonist disini." sindir papa.

"Memang pertamanya, papa sangat bahagia saat kamu menikah dengan dirinya karena papa pikir dia adalah pria yang terbaik yang akan memperlakukanmu dengan baik dan menyayangimu bak seorang ratu. Namun ekspektasi papa sangat melenceng dari kenyataannya, dia malah memperlakukanmu dengan buruk dan malah bermain-main dengan wanita lain yang tidak jelas asal usulnya." ucap papa marah.

"Pikiran papa itu sangat tak berdasar, pa. Darimana papa tahu kalau Chris bermain dibelakangku? Lagipula aku dan Christian telah memutuskan untuk saling memaafkan. Jadi aku rasa permasalahan ini sudah selesai dan tak perlu diungkit-ungkit lagi." putusku.

"Jangan mau dibutakan dengan cinta, Elina. Papa punya buktinya yang menjelaskan semuanya. Dengan bukti ini, sudah pasti kau dan Christian tidak bisa lagi mengelak. Papa bingung sama kamu, Elina. Bisa-bisanya kau membela orang yang sudah jelas-jelas salah. Bahkan kau ingin menutupi kesalahannya yang sudah terpampang dengan jelas." kata papa sambil melemparkan foto-foto dan sebuah kertas yang terlihat seperti disambung kembali.

Saat aku perhatikan dengan jelas, foto-foto itu langsung membuatku tak bisa berkutik, foto-foto yang menyajikan momen romantis Christian bersama Vanessa. Saat mereka berada di kantor Christian, saat di Korea. Semuanya terpampang dengan jelas dan mereka terlihat sangat mencintai satu sama lain. Dan yang paling mengejutkan dari semua ini adalah surat perjanjian pra-nikah asli kita sekarang berada di tangan papa.

Memang lembaran itu sudah terlihat seperti lembaran yang telah sobek lalu digabungkan kembali menggunakan isolasi tetapi hal itu lantas membuatku semakin tak bisa berkata apa-apa. Bagaimana surat ini bisa sampai di tangan papa? Bukankah dari dulu Christian sudah membuangnya? Kenapa surat itu masih ada? Dan siapa yang telah mengirimkan ini pada papa? Semua pertanyaan ini serasa seperti teka teki yang tak bisa kutemukan jawabannya sekarang.

Apa memang Christian yang melakukan semua ini? "Tidak mungkin-kan." pikirku ragu. Mungkin saja-kan Christian ingin mempermainkanku lagi. Terlebih dalam foto itu terlihat dengan jelas bahwa Christian masih memiliki rasa yang terpendam dengan Vanessa. "Tapi bisa juga-kan Vanessa yang merencanakan semua ini?" tanyaku dilemma. Dia sudah berusaha untuk membunuhku, maka sudah tentu melakukan semua ini menjadi hal yang cukup mudah untuk dilakukannya.

Aku memang tidak tahu mana yang benar atau yang salah. Tapi dalam hal ini, hatiku lebih mempercayai Christian dan semuanya ini hanya dipergunakan untuk menyudutkan dirinya. Aku tidak mau langsung main salah paham dengan Christian.

"Ini semua tidak benar, pa. Christian tidak pernah selingkuh dengan Vanessa. Memang aku akui, Vanessa adalah mantanku yang sedang mengejar-ngejar diriku agar mau kembali dengannya. Tapi Chris tak pernah mengindahkan hal itu, pa. Malah aku selalu mengusirnya. Tanya saja Ronald bila papa tidak percaya. Aku sangat mencintai Elina, pa. Tidak mungkin Christian memilih untuk bermain-main apalagi menyelingkuhi Elina." ucap Christian.

"Jangan memanggilku papa lagi, Chris. Kau bukan lagi menantuku. Kau bilang tidak pernah selingkuh tapi foto ini menjelaskan sebaliknya. Dan bila kau sangat mencintai Elina, seharusnya tidak perlu mengikat anak papa dengan perjanjian pra-nikah yang menyatakan bahwa kalian akan menikah selama 3 tahun dan bercerai."

"Memangnya kau pikir anak papa adalah mainan? Sudah aku katakan sebelumnya, Chris. Bila aku mendengar atau melihat anakku menangis karenamu maka aku tidak akan segan-segan mengambilnya darimu. Dan rasanya hal benar-benar menjadi kenyataan. aku tidak ingin lagi kau berhubungan dengan anakku, Chris." sahut papa.

"Setelah ini aku akan segera mengirim surat perceraian ke kantormu, dan kau harus langsung menandatanganinya. Untuk urusan Quin dan Al, Elina yang akan mendapat hak asuh anakmu sepenuhnya. Dengan begitu, kau dan Elina takkan lagi memiliki hubungan apa-apa dan kau langsung bisa menikahi wanitamu itu tanpa harus memperdulikan anakmu ada yang mengurus atau tidak. Papa yang akan bertanggung jawab atas mereka." putus papa.

"Tidak akan ada pernikahan lagi, pa. Chris tidak mau untuk menceraikan Elina. Surat perjanjian itu sudah tidak valid ketka kita berdua sudah setuju untuk menjalankan pernikahan ini layaknya pasangan normal diluar sana. Chris yang akan bertanggungjawab atas mereka bertiga dan Chris harap papa tidak mencampuri urusan kami." ucap Christian tegas.

"Sudah menjadi tugas seorang ayah untuk memisahkan kalian saat aku tahu anakku sendiri sudah tidak bahagia bersamamu, Chris. Aku dulu telah mempercayaimu untuk menjaga anakku, dan kau malah mengkhianati kepercayaanku begitu saja. Jangan harap akan ada kesempatan kedua untukmu. Untung baik aku masih bersikap baik denganmu karena kau anak dari teman baikku, kalau tidak sudah kusuruh Taylor untuk membuatmu babak belur disini." kata papa marah.

"Pa, jangan terlalu percaya dengan Taylor. Dia itu juga bukan orang yang baik." ujar Christian.

"Siapa kamu sampai bisa menilai Taylor seperti itu?! Dia itu jauh lebih baik daripada dirimu, Chris...." kata papa.

"Baik? Baik bila dilihat dari jauh mungkin ya. Papa tahu, Taylor yang selama ini menyembunyikan keberadaan Elina. Dia tahu dimana Elina tapi berpura-pura tidak tahu, malah dia yang selalu mengecoh kita agar tidak menemukan jejak Elina." potong Christian.

"Mau Taylor menyembunyikan Elina atau tidak, tetapi Taylor telah membuktikan kesetiaannya pada keluarga kita selama bertahun-tahun, Chris. Memang mungkin Taylor salah karena telah menyembunyikan Elina. Tapi pastinya kesalahannya tidak sebanding dengan dirimu, Christian. Sudahlah, aku sedang tidak ingin mencari pertengkaran disini. Mending sekarang kau pulang dan jangan temui anak dan cucuku lagi. Aku sangat kecewa denganmu." ucap papa.

"Pa, aku mohon jangan pisahkan aku dari Chris. Semua masalah ini sudah terselesaikan dengan baik dan Elina sudah ingin membuka lembaran baru bersama Christian. Jadi lebih baik kita lupakan saja permasalahan ini, hmm?." kataku menyudahi pertengkaran.

"Tidak semudah itu, Elina. Christian disini sudah salah. Mengapa kau masih ingin bersamanya saat dia saja tidak menginginkanmu dari awal?" tanya papa yang tidak mengerti dengan sikapku.

WAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang