PROLOGUE

313 50 6
                                    

Ketika semesta memberi kesempatan,
rasanya semua pintu terbuka begitu mudahnya.

Tapi banyak hal yang bisa terjadi.
Mulai dari yang pulang menemukan pintunya.
Tapi yang pergi juga punya kesempatan untuk meninggalkan.

Ya, aku lebih senang ketika tidak harus menguras tenaga hanya dengan memikirkan hal hal yang akan menyisakan luka nantinya.

Jadi semesta, bukalah selalu, pintu hujanmu.
Agar aku bisa mengukir terus perjalanan perjalanan baru bersama bulir bulir karunia langit-Mu itu.

Bersama itu pula, aku belajar memperbaiki hati yang mudah rapuh ini, menghadapi banyak kisah nelangsa yang akan tercipta setelah hujan usai.

Semesta, bisa kau buat hujan tak pernah usai?

Atas nama hujan, kusudahi awal ini.

-Hujan Rinjani.

Hujan yang tak pernah usai.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang