Semangat Kayvi.

2.4K 233 19
                                    

"Wanda." Kayvi melambaikan tangannya di udara sambil berlari meninggalkan Timothy yang masih memarkirkan motornya.

Sekarang mereka sudah sampai di gedung olahraga tempat pertandingan diselenggarakan. Kayvi menumpang dengan Timothy menggunakan motor.

"Kay, kenapa?" sahut Wanda tersenyum melihat Kayvi yang sedang melambai kepada fansnya.

"Ah, gue mau bilang makasih." Kayvi kembali melambai membalas sapaan fansnya lagi.

"Makasih buat?"

"Makasih tadi lo udah jagain Keysa."

Wanda mengangguk paham. "Santai aja, temen harus bantu temen, kan?"

"Gue belum ngakuin lo temen, btw." Kayvi berkedip jahil sambil berjalan memasuki studion.

"Sialan lo."

Kayvi tertawa melihat wajah masam Wanda, tangannya merangkul seakan sudah sangat akrab. Tersenyum dan melambai sambil mengedipkan sebelah matanya menyapa fans lagi.

"Anjir, ketek lo bau woy." Wanda langsung mendorong Kayvi menjauh.

"Harum gini dibilang bau. Nafas lo tuh."

"Sialan—"

Kayvi tak peduli dan memasuki lapangan yang sudah sangat ramai.

"Siapa tadi?"

Kayvi duduk di lantai sambil memakai kneeped, Timothy juga melakukan hal yang sama. 

"Wanda, teman baru gue, dia yang bawa Keysa ke apartemen pacar lo tadi."

Timothy mengangguk paham, "Cantik juga."

"Eh, sialan. Gue bilangin Stadiva lo."

"Dih, gitu aja ngadu."

"Biarin, biar lo putus dan jadi jomblo kayak gue ... eh, bukan, kayak Ceno maksud gue. Udah jelek, jomblo ngenes lagi. Kalau gue mah, jomblo keren, fans gue di mana-mana."Kayvi tersenyum sombong sambil memberikan flying Kiss kepada para fansnya yang langsung berteriak.

"Lah, bukannya lo sama Keysa udah—"

"Belum."

"Gue kira udah. Tapi kok, Keysa berani banget nyium lo?"

"Siapa coba yang gak mau ciuman sama orang ganteng kayak gue. Lo aja pasti pernah mimpikan ciuman sama gue."

"Jjk."

Kayvi mengangkat bahunya acuh. "Btw, iya juga ya. Kok, Keysa cium gue? Biarpun cuma sedetik, tapi berasa sampe berjam-jam gini." Ia menopang tubuhnya dengan kedua tangan bertumpu pada lantai, senyum-senyum sendiri mengingat kejadian tadi.

"Alay."

"Apa jangan-jangan, Keysa ngode biar gue tembak kali, ya? Tapi btw nih ya ... " Kayvi merubah posisinya duduk menyamping menatap Timothy. "Jadi, gue orang pertama yang dicium Keysa?"

"Mana gue tahu."

"Tadi lo bilang ini pengalaman pertama Keysa!"

"Sama orang lain, kali aja sama keluarga 'kan."

"Iya juga ya." Kayvi mengangguk membenarkan. "Tapikan, itu keluarganya. Gapapa dong, gue tetap jadi yang pertama," ucapnya tersenyum lebar.

"Jadi yang pertama aja bangga."

"Iya dong. First kiss Keysa."

"Jangan bangga jadi pertama karena akan ada yang kedua. Jadilah yang terakhir, biar gak jadi yang pertama tapi memiliki selamanya."

Kayvi mengerjap terkejut mendengar penuturan Timothy.

Ini pertama kalinya ia mendengar sahabatnya seperti ini.Biasanya, walau sahabatnya ini serius diawal ujungnya akan bangsat juga tapi tidak sekarang.

Halcyon; Take Me Wherever You Go✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang