Kayvi menopang dagunya dengan mata yang tak pernah lelah menatap wajah pucat Keysa. Operasinya berjalan lancar walau sempat ada kendala yang mungkin akan menggoreskan nasib terburuk untuk Kayvi.
Keysa hampir saja kehilangan detak jantungnya.
Kekasihnya berada di persimpangan hidup dan mati namun dokter berhasil mengembalikan detak jantung Keysa dan menyelesaikan operasi dengan baik.
Kayvi tak akan pernah membayangkan bagaimana jika Keysanya pergi.
Tidak ada orang selain dirinya dan Keysa sekarang.
Kina dan yang lain baru saja pamit pulang.
Irene?
Sejak mendengar perkataan Herry semalam, Irene sempat pingsan dan dibawa ke salah satu ruangan dan besoknya ia sudah tak ada di sana.
Stavy dan Timothy?
Mereka sekolah, dan seharusnya Kayvi juga namun ia kekuh ingin menjaga Keysa.
Kayvi ingin menjadi orang pertama yang melihat Keysa bangun.
Kayvi ingin menjadi orang pertama yang Keysa lihat saat bangun.
Dokter bilang, Keysa akan bangun dalam 24 jam mendatang dan Kayvi sama sekali belum tidur. Lingkaran hitam terlihat jelas dimatanya namun Kayvi tetap tak mau tidur. Tangannya tak lelahnya menggenggam tangan Keysa, menyusuri lekuk wajah itu kemudian menciumnya dengan sayang.
Berharap sang kekasih akan bangun dari tidurnya.
Berharap sang kekasih memberikan senyum untuknya.
Point Of View Keysa.
"Keysa."
Yang dipanggil langsung sibuk mencari sumber suara. Terlihat seorang wanita dan pria paruh baya, dengan cahaya bersinar di sekitar tubuh.
"Mama ... papa ...," lirih Keysa pelan melangkahkan kakinya ragu mendekat namun semakin ia mendekat semakin jauh bayangan itu. "Mama," lirihnya dengan bibir yang bergetar.
Sementara wanita itu menggeleng dan tersenyum. "Jangan menangis sayang, mama di sini."
Keysa menggeleng dan berlari pelan. "Akh!!"
Rintihan itu terdengar sangat menyedihkan, Keysa memegang perutnya merasakan perih dan sakit di bagian perutnya.
"Jangan kesini sayang, kamu akan sangat menyesal."
"MAMA!!" teriak Keysa memegangi perutnya yang mulai mengeluarkan darah.
"Jangan banyak bergerak sayang, bangun. Kamu harus membuka matamu."
Keysa menekan perutnya berusaha memberhentikan darahnya.
"Mama ...sakit," rintihnya mendongakkan kepalanya tapi bayangan wanita dan pria itu sudah menghilang.Keysa memaksakan dirinya berdiri, dengan telapak tangan yang sudah berlumuran darah, kakinya sudah sangat lemas untuk menopang tubuhnya.
"MAMA ... PAPA!!" Keysa merintih sakit lagi. "Kalian di mana? Jangan tinggalin Keysa sendirian di sini" Keysa terduduk di atas tanah sambil menangis.
Point of View Kayvi.
Ttttiiiitttttt.
Kayvi menatap layar mesin monitor yang berbunyi itu dan menatapnya bingung, garis di sana mulai tak beraturan.
TTIIIITTTT.
Bunyi alat itu semakin kuat.
Kayvi mengalihkan pandangannya mendengar suara bed pasien Keysa berderit, matanya mulai berair lagi melihat Keysa kejang-kejang dan perutnya mulai mengeluarkan darah. "Key!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Halcyon; Take Me Wherever You Go✔️
Fiksi Penggemar"Senja bisa buat orang nyaman dan tenang. Senja adalah penghilang rasa lelah. Senja ada warna paling indah. Senja adalah bahagia." "Kamu suka baca novel juga?" "Belajar aja aku malas." "Kok pintar bikin puisi?" "Seseorang pernah mengatakannya." "Who...