Keysa berjalan menuruni tangga yang menghubungkan lantai atas dan bawah. Teman-temannya sudah berkumpul di bawah, tepatnya di taman belakang kolam.
Jangan tanya bagaimana keadaan rumah Keysa sekarang, sudah seperti panti asuhan. Si empu rumah tampak tak peduli dengan keadaan rumahnya, yang terpenting ada orang yang menemani merayakan pergantian tahun. Masalah kediamannya akan kotor, ia akan menyuruh seseorang untuk membereskannya nanti.
"Sa."
Keysa menoleh dan mendapati Irene yang sedang berdiri dengan pakaian yang membentuk lekuk tubuh dan polesan make up yang terlihat natural.
"Baju kamu?"
Keysa memeriksa bajunya. Merasa tidak ada yang salah, ia kembali mendongak, menatap Irene.
"Ganti baju, gih."
Keysa semakin bingung."Ken—"
"Sa, kamu mau tidur apa mau ngerayain tahun baru, sih? Masa pake piama gini? Udah gitu rambut dikepang dua lagi. Kayak orang culun aja." Timothy dan Stavy datang mengkritik penampilan Keysa.
Keysa menatap malas temannya dan berlalu begitu saja meninggalkan ketiganya.
"Woy, Sa. Ganti baju lo. Malu sama doi, dilihatin mulu, tuh."
Keysa tidak peduli dengan teriakan itu, tetapi matanya mencari sosok doi yang selalu dikatakan teman-temannya. Sampai saat ini, ia belum tahu siapa orang yang selalu Timothy dan teman-temannya yang lain kaitkan dengannya. Awalnya, ia tidak peduli, tetapi tetap saja ada rasa penasaran dalam dirinya.
"Jo, geseran dikit. Putri udah datang."
Seorang laki-laki gendut bernama Gino memerintah dengan tegas, bahkan sampai menarik Jojo keluar dari tempat duduknya.Keysa tertawa kecil mendengar perkataan Gino, ia duduk mengambil alih tempat Jojo yang mendengkus kesal dan memilih tak protes.
"Aduh, Putri Keysa pake baju tidur aja masih cantik," goda Deni tertawa kecil dengan wajah menggoda.
Keysa hanya bisa tertawa dan melempar sebuah kacang ke arah Deni yang malah menangkapnya dan memakan kacang itu. Ia semakin tertawa melihat tingkat temannya.
"Namanya juga putri, Den, kalau lo yang pake, sih, kayak pemulung." Jeje tertawa mengejek Deni diikuti Keysa yang tertawa semakin lebar.
"Lo, ya, Je. Kalau ngomong suka bener." Deni malah membenarkan perkataan Jeje, membuat Keysa tertawa mendengar teman-teman yang lain yang sesekali ikut menibrung dan saling mengejek.
Di sisi lain, Kayvi tampak diam ditemani sekaleng minuman soda yang dingin dan sepotong kue yang ia pastikan buatan Keysa. Kembali memandangi gadis berpipi bakpao itu, ia sesekali ikut tersenyum saat melihat wajah Keysa yang tampak bahagia. Kayvi harus mengakui kecantikan Keysa sudah sangat sempurna.
Bahkan hanya dengan berpakaian tidur dan rambut yang di kepang dua saja sudah mampu memancarkan cahaya kecantikan gadis itu. Belum lagi, Keysa tak malu dengan penampilan sederhana dan wajah tanpa make up itu. Ia semakin larut dan jatuh ke dalam pesona Keysa.
Bagaimana sederhananya Keysa sekarang saat semua orang sibuk dan selalu memerhatikan penampilan mereka, gadis itu malah tampak acuh dan tetap percaya diri."Mau ke mana, Sa?" tanya Jojo ketika melihat Keysa berdiri dan Timothy serta Stavy baru saja ikut bergabung.
"Ke sana bentar," jawab Keysa tanpa melirik dan sibuk memakai sendalnya.
"Baru juga gue gabung, Sa, udah mau pergi aja." Timothy menggerutu dan berpura-pura sedih.
Keysa tak peduli dan berlalu saja meninggalkan Timothy yang menatapnya dengan kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halcyon; Take Me Wherever You Go✔️
Fanfiction"Senja bisa buat orang nyaman dan tenang. Senja adalah penghilang rasa lelah. Senja ada warna paling indah. Senja adalah bahagia." "Kamu suka baca novel juga?" "Belajar aja aku malas." "Kok pintar bikin puisi?" "Seseorang pernah mengatakannya." "Who...