✈️Thailand.
Kayvi baru saja menelpon supir pribadi keluarga mereka dan ia sama sekali tidak memberitahu mamanya jika mereka berkunjung.
Surprise.
Hanya ada Kayvi dan Keysa berdiri di depan bandara menunggu jemputan. Stavy dan Timothy sedang pergi ke toilet.
"Sayang," panggil Kayvi dengan suara yang sangat amat senang.
"Hm."
"Kamu sudah tidak sabar bertemu dengan calon mertuamu?" Goda Kayvi menyenggol Keysa.
"Kamu yang tidak sabar. Aku sedari tadi hanya diam, tak heboh sepertimu."
"Ya, kamu hanya berusaha menutupi rasa tak sabarmu itu, sayang. Aku tau itu."
"Ya, ya, terserah kamu saja."
Kayvi tertawa, merangkul Keysa dan mencium pipi bakpao itu dengan sayang. Betapa senangnya hatinya melihat Keysa tak dingin lagi kepadanya.
"Apa mobilnya masih lama?" tanya Keysa mendongak menatap Kayvi.
Kayvi melirik jamnya. "Aku tidak tau, jarak antara rumah dan bandara lumayan jauh."
Keysa menghela napasnya pelan.
"Aku lelah berdiri," keluhnya duduk di atas koper yang ada di depan Kayvi.Kayvi tersenyum memijit bahu Keysa yang hanya diam menyandarkan tubuhnya.
"Kay."
"Iya sayang?"
"Aku hanya memastikan kamu masih di sana."
"Ya, tentu saja aku masih disini, Keysa. Aku sudah berjanji tidak akan meninggalkanmu, kan?"
Keysa kembali diam.
Kayvi tersenyum lagi, beralih memijat pelipis Keysa dengan lembut.
"Tuan Kayvi."
Kayvi mendongak dan langsung tersenyum melihat pria paruh baya berdiri di sampingnya. "Pak Gandi," sapanya dengan senyum ramah menyalim tangan pria itu dan memeluknya.
"Tuan Kayvi tampak semakin tampan dan tinggi."
"Ya, Pak Gandi, aku baru saja berkunjung ke sini. Tidak ada yang terlalu berubah."
"Ada, wajah Tuan lebih cerah daripada sebelumnya. Apa karena Nona cantik itu?"
Pak Gandi tersenyum menggoda Kayvi yang tersenyum lebar, merangkul Keysa dengan bangga. Keysa hanya menatap keduanya dengan bingung.
"Sayang, kenalin ini Pak Gandi."
Keysa tersenyum tipis menyalim tangan Pak Gandi.
"Keysa hm...Pak Gandi." sapa Keysa canggung.
"Ya, Pak Gandi jangan memegang tangan kekasihku terlalu lama." cemberut Kayvi melepaskan jabatan tangan itu.
Cemburu.
"Tenanglah Tuan. Mana mungkin Nona Keysa akan menyukai saya."
"Iya dong, Keysa cuma cinta sama aku. Yakan sayang?"
Keysa lagi-lagi tersenyum canggung menundukkan kepalanya malu.
"Jangan membuat Nona Keysa malu seperti ini Tuan Kayvi, atau Pak Gandi tidak akan tahan untuk tidak mencubit pipi besar itu," goda Pak Gandi tanpa canggung.
"Itu kelebihan Keysa. Pipinya sangat besar dan menggemaskan." Kayvi ikut menggoda dan mencubit pipi Keysa dengan gemas.
Keysa mengerucutkan bibirnya kesal karena diperlakukan seperti anak kecil. Kayvi dan Pak Gandi semakin tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halcyon; Take Me Wherever You Go✔️
Fanfic"Senja bisa buat orang nyaman dan tenang. Senja adalah penghilang rasa lelah. Senja ada warna paling indah. Senja adalah bahagia." "Kamu suka baca novel juga?" "Belajar aja aku malas." "Kok pintar bikin puisi?" "Seseorang pernah mengatakannya." "Who...