Pantai.

2.2K 224 9
                                    

Keysa dan Kayvi sedang berada di toko buku sekarang.

"Kay, nanti kamu yang bayar ya."

"Kok, aku, sih?" Kayvi menatap bingung.

"Ya, masa aku."

"Kan, kamu yang mau beli novel."

"Kamu, kan ATM aku," cengir Keysa dengan wajah polos.

Keysa mengedipkan sebelah matanya jahil sambil memberikan flying kiss dan dengan jahil pula Kayvi menangkap ciuman itu, menunjukkan kepalan tangannya di depan Keysa yang tersenyum, ia balas tersenyum lalu melempar dan menginjak ciuman itu di aspal.

Keysa merenggut kesal dan berlalu begitu saja menyusuri lorong toko buku. Berjalan dari satu rak ke rak yang lain, ia terkadang berhenti dan menarik satu novel kemudian mencium aroma lembaran novel berwarna kuning yang tampak kusam namun sangat menyukai kertasnya.

Sementara sibuk memilih, Keysa sampai tak sadar jika Kayvi tak mengikutinya, ia memutar badannya mencari sosok itu, berjalan menyusuri rak lagi dengan wajah kesal sekaligus kebingungan. Tidak menemukan Kayvi, ia berjalan memasuki ruangan khusus membaca, mencari-cari di setiap sudut ruangan itu.

Itu dia.

Eh, Kayvi membaca buku?

Keysa berjalan mendekati dan duduk di samping Kayvi. Wajah terkejutnya berubah jadi kesal tapi sesaat kemudian ia tersenyum melihat Kayvi yang malah tertidur dengan wajah yang menatap ke depan buku yang berdiri sebagai penghalang. Tangannya terulur mengusap rambut laki-laki itu, senyumnya semakin lebar melihat Kayvi yang mengerjap lucu dengan mata yang setengah tertutup.

"Key, udah selesai?"

Keysa menggeleng. "Belum, tadi aku nyariin kamu. Aku kira kamu kabur karena aku nyuruh kamu yang bayar."

Kayvi tertawa kecil. "Tenang aja, satu toko aku beliin buat kamu Key," ucapnya sambil mengedipkan mata.
Keysa tertawa pelan dan mengacak rambut Kayvi.

"Udah sana, kamu cari lagi bukunya. Aku tunggu di sini."

"Gapapa nih? Kalau kamu ngantuk kita pulang aja, deh."

"Gapapa, udah disini juga 'kan? Masa gak beli, sih. Udah sana, aku tunggu di sini gapapa."

Akhirnya Keysa mengangguk dan berjalan keluar dari ruangan itu.
Kayvi duduk tegak sambil mengusap wajahnya, mulutnya menguap lebar, ia merentangkan tangannya merenggangkan otot lengannya.

"Ganteng."

"Gila, itu bukan ganteng woy tapi ganteng banget."

"Masa depan gue. Udah cogan, hobi baca lagi, sempurna."

Kayvi tersenyum mendengar pujian para gadis yang sedang duduk tak jauh darinya, malah tepat di depannya. Ia menopang dagunya dan tersenyum manis sambil mengedipkan matanya genit membuat orang yang memujinya tadi langsung histeris kesenangan. Mereka langsung berebut bergerak duduk di samping Kayvi membuatnya tertawa pelan melihat para perempuan itu.

"Hy...gue Haru," sapa salah satu dari mereka menjulurkan tangannya didepan Kayvi.

Kayvi menerimanya dengan senang hati. "Kayvi," ucapnya dengan senyum manis.

"Gue Dewi."

Para gadis itu mulai berbondong-bodong memperkenalkan diri.

"Ekhem."

"Gue Viva."

"EKHEM."

"Gue Asya."

"PERMISI!"

Halcyon; Take Me Wherever You Go✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang