"Truth or dare?"
Sekarang, mereka semua sedang berada di taman belakang rumah Keysa sedang duduk melingkar di sebuah meja yang diatasnya diletakkan botol yang berputar bermain truth or dare dan kebetulan berhenti pada Timothy.
Yuno juga ikut bergabung dengan mereka.
"Truth," jawab Timothy pasti.
Semua tampak mengangguk
"Gue dulu", ucap Devan yang hanya diangguki oleh yang lain.
Timothy tampak bersiap dengan pertanyaan yang akan diberikan kepadanya.
"Siapa cewek yang kemarin lo antar?"
Semua langsung menatap Timothy dengan terkejut. Tak terkecuali Stavy yang sedari tadi sibuk memakan snack kini malah beralih menatap sang kekasih yang sudah gugup dan menggeleng.
"Ce-cewek?" Beo Timothy bingung sendiri.
Devan mengangguk. "Cewek yang lo anter semalam ke apartemen deket rumah lo."
Timothy semakin memasang wajah memelasnya sambil menggeleng saat melihat Stavy sudah menatapnya dengan tajam.
"Bang Devan, jangan ngada-ngada deh. Semalam gue di apartemen Stavy. Gak ke mana-mana," bela Timothy. "G-gue gak Seli-ngku, beneran. Suer!!"
"Terus cewek yang kemarin itu siapa?"
"Gue gak tau yang mana lo maksud, bang. Please, stopin ini. Gue gak mau berantam sama Stavy."
"Jujur aja,Tim."
Timothy menatap Kayvi dengan tajam sementara Kayvi tampak acuh menopang dagunya. Melirik Stavy yang masih terdiam menatapnya. "Sayang...beneran. Aku gak selingkuh, semalam aku langsung pulang ke apartemen kamu."
"Tunggu, Bang Devan bilang apartemen deket rumah Timo?" tanya Kayvi menaikkan alisnya.
Devan mengangguk.
Brak!
"Astaga bang, itu gue."
"Huh?"
"Semalam Timothy emang nganterin gue ke apartemen. Soalnya gue gak bawa motor, pulang dari pertandingan basket itu, mah. Yakan Tim?"
Timothy langsung mengangguk. "Gue lupa, semalam emang gue nganterin si kucrut dulu"
Devan mengangguk paham. "Sorry, gue kira lo selingkuh."
"Astaga bang, emang badan gue kayak cewek?!" Kayvi mendengus kesal melihat Devan yang tertawa.
Timothy mengangguk tersenyum pada Stavy yang masih tak percaya.
"Aku setia kok," ucapnya mengedipkan sebelah matanya.Stavy mencebikkan bibirnya dan mengabaikan sang kekasih.
"Oke, next. Siapa yang mau nanya?"
"Aku."
"Oke, Keysa. Waktu dan tempat dipersilahkan."
"Seberapa besar sayang lo sama Stavy?"
Timothy tampak berpikir sedetik kemudian ia tersenyum melihat Stavy yang lagi-lagi menatapnya. "Sebesar kemampuan gue."
"Lebih spesifik."
"Emang rasa sayang harus diukur? Kalau emang bisa diukur, gue bakal jawab sebesar kemampuan gue. Itu artinya, sebesar hidup gue, kan?"
Stavy langsung tersenyum manis sampai matanya menyipit menanggapi jawaban Timothy.
"Sekarang giliran gue." Kayvi berdehem pelan sambil melipat tangannya, tersenyum sinis pada Timothy yang langsung bergidik ngeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halcyon; Take Me Wherever You Go✔️
Hayran Kurgu"Senja bisa buat orang nyaman dan tenang. Senja adalah penghilang rasa lelah. Senja ada warna paling indah. Senja adalah bahagia." "Kamu suka baca novel juga?" "Belajar aja aku malas." "Kok pintar bikin puisi?" "Seseorang pernah mengatakannya." "Who...