Kayvi menguap lebar, bangun dari tidurnya dan menatap sekelilingnya. Menggelengkan kepalanya berusaha untuk mengembalikan kesadarannya dan berdiri. Berjalan dengan lunglai, menuruni tangga dengan mata setengah tertutup.
Matanya menelusuri setiap sudut rumah, mencari sang kekasih yang entah dimana.
"Hahah, Timo berhenti nenyiramku"
Mendengar suara itu, Kayvi berjalan menuju sumber suara, mendorong pintu kaca terbuka dan menampakkan Stavy dan Timothy sedang bermain air.
"Yow, yow, bucinnya Keysa. Skuy, kita lomba." Timothy berteriak dari dalam air, menyipratkan air pada sang kekasih yang memanfaatkan keadaan.
"Keysa dimana?"
"Hahah," Stavy tertawa, memeletkan lidahnya pada Timothy.
"Jangan lari kamu."
Kayvi mendengus melihat sepasang sejoli itu. "Keysa di mana woy?!"
"Di dapur," jawab Stavy berteriak dan berusaha menghindar dari lemparan air.
"Lo berdua cepetan mandi, bokap gue bentar lagi sampai."
Tak ada jawaban dari keduanya.
Kayvi mendengus, menutup pintu kaca dan berjalan menuju dapur. Senyumnya langsung mengembang melihat Keysa yang sedang menunduk, terlihat sedang memotong bawang. Dengan langkah pelan, ia berjalan mendekat dan memeluk kekasihnya dari belakang.
Keysa terlonjak kaget sampai memegang dadanya, berbalik dan menatap Kayvi yang menertawakannya."Ya! Kamu ingin kubunuh?!"
Kayvi menahan senyumnya melihat Keysa yang kesal. Kekasihnya itu kembali berbalik dan kembali memotong bawang. "Kamu sedang apa?"
"Kamu buta?!"
Kayvi memayunkan bibirnya, menarik pisau yang Keysa pegang dan melemparnya ke wastafel.
"Ya!"
Tak peduli dengan kesal Keysa, Kayvi membawa sang kekasih duduk di atas counter, kedua tangannya bertumpu di tepi meja mengurung Keysa.
"Kay?!"
"Apa?!"
Keysa mendengus melihat wajah tengil itu.
"Berikan aku ciuman!" Kayvi merengek, memayunkan bibirnya di depan Keysa.
Keysa dengan cepat menyentil bibir itu membuat Kayvi memayunkan bibirnya.
"Ah ... mau cium!" Kayvi menggoyangkan badannya, semakin merengek pada Keysa.
"Uh, kamu belum gosok gigi ya?!"
Kayvi semakin memayunkan bibirnya, tak mau menunggu lagi dan memajukan kepalanya namun kekasihnya dengan cepat bergerak mundur.
"Berikan aku ciuman!"
"DASAR ANAK NAKAL!"
Plak.
Plak.
Kayvi meringis sakit, lari menghindar dari sang mama yang memukulnya tanpa alasan. "Mama kenapa, sih?!"
Mercy berkacak pinggang menatap Kayvi marah. "Mama pikir mama yang salah ruangan ternyata kamu yang gak tahu tempat"
Kayvi mencebikkan bibirnya, lari lagi saat Mercy sudah menggulung lengan baju dan meraih spatula. "Ya, ya, Kayvi minta maaf!"
Mercy berdecak, sedetik kemudian ekspresinya berubah menghampiri Keysa, "Kamu gak papa sayang?" tanyanya lembut.
Keysa menggeleng malu turun dari counter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halcyon; Take Me Wherever You Go✔️
Fanfic"Senja bisa buat orang nyaman dan tenang. Senja adalah penghilang rasa lelah. Senja ada warna paling indah. Senja adalah bahagia." "Kamu suka baca novel juga?" "Belajar aja aku malas." "Kok pintar bikin puisi?" "Seseorang pernah mengatakannya." "Who...