Teng Nong.
"Stavy, ada tamu," teriak Keysa memanggil Stavy yang sedang mengeringkan rambut di dalam kamar.
"Bukain dulu," balas Stavy berteriak.
"Males."
Teng Nong.
"Sa, bukain dulu."
Keysa mendengus kesal, bangkit dari posisi tidurnya dengan wajah kesal dan menggerutu memaki tamu yang terus menekan bel. Ia membuka pintu dengan tak ikhlas menampakkan sosok laki-laki dengan wajah tengil sedunia.
Timothy.
"Lama banget sih buka pintunya."
"Lah, sendirinya ngapain pake tekan bel. Biasa juga main nyelonong masuk gitu aja."
"Biar lo cape aja." Timothy sedikit mendorong Keysa hingga terhimpit pada ambang pintu.
"Ya! Ya! Jangan dorong-dorong juga dong. Lo bau banget, sih."
Keysa menendang bokong Timothy yang sudah berlari terlebih dahulu masuk ke apartemen. Ia mencek sekali lagi keadaan luar apartemennya.
Memastikan tidak ada yang datang lagi.
"Sa, ngapain di situ?"
Keysa langsung menoleh ke sumber suara. Segera menggeleng dan menutup pintu saat melihat Irene menatapnya dengan bingung.
"Dia gak bisa datang. Capek katanya," ucap Timothy sedikit berteriak karena ia sedang berada di dapur.
"Siapa yang nyari Kayvi?"
"Gue gak nyebut merek padahal, hahah!"
Keysa memayunkan bibirnya kesal mendengar tawa Timothy yang menggelegar.
"Nyari pacarnya,toh," goda Irene berjalan melewati Keysa sedikit mencolek dagu sahabatnya itu yang malah semakin kesal dan malu.
"Sayang, telpon Kayvinya suruh datang kesini." Stavy tertawa geli melihat wajah Keysa.
Ini pertama kalinya ia melihat sahabatnya itu seperti ini.
Shy Shy Cat.
"Apaan, sih," ketus Keysa mendengus kesal duduk di sofa sambil memeluk bantalan sofa.
"Biar aku aja yang telpon, Kayvi nurut sama aku, kok."
"Airin!" Keysa menatap Irene dengan tajam yang ditatap tak peduli dan malah bermain ponsel.
"Halo Rene."
Keysa membelakkan matanya mendengar suara yang sangat jelas terdengar keluar dari ponsel Irene.
Irene tertawa geli sambil terus menjauh dari jangkauan Keysa yang sudah mengejarnya."Halo?"
Lagi.
"Kayvi, buruan ke sini. Pacar lo ngamuk, nih."
"Huh? Lo ngomong apaan? Gue gak denger."
"Keysa, pacar lo lagi ngamuk. Dia berantakin semua bar—"
"OTW."
Keysa mendengus kesal sambil memukul-mukul Irene. Panggilan sudah terputus, ia semakin kesal mendengar suara khawatir dari Kayvi.
"Dia otw ke sini, kok. Kamu jangan rindu lagi," goda Irene duduk di samping Keysa yang cemberut kesal.
"Bodo!"
"Dih, dalam hati udah kaya perayaan wisuda. Senengnya minta ampun."
Keysa semakin cemberut.
Teng Nong.
![](https://img.wattpad.com/cover/212352796-288-k670712.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Halcyon; Take Me Wherever You Go✔️
Fanfic"Senja bisa buat orang nyaman dan tenang. Senja adalah penghilang rasa lelah. Senja ada warna paling indah. Senja adalah bahagia." "Kamu suka baca novel juga?" "Belajar aja aku malas." "Kok pintar bikin puisi?" "Seseorang pernah mengatakannya." "Who...