Main Lagi.

2.1K 228 11
                                    

Kayvi terduduk di atas lantai lapangan sekolahnya dengan tangan yang menopang tubuhnya agar tak terjatuh ke bawah.

"Masa depan gue seksi banget woy."

"Keringatnya itu loh."

"Sini adek lap-in bang. Makin sayang kan."

Kayvi tertawa pelan menanggapi ocehan fansnya yang kebetulan lewat.
Ia menggerakkan tangannya memanggil ketiga orang itu membuat mereka berteriak sambil berlari duduk di sampingnya. "Bagi minum dong."

Salah satu dari mereka langsung memberikan botol minuman yang kebetulan sedang ia pegang. Kayvi menerimanya dan langsung menenggaknya dengan kepala yang ia dongakkan ke atas hingga terdengar suara membuat ketiga fansnya melongo melihat Kayvi.

Kayvi memang sangat seksi jika sedang berkeringat.

Kayvi menyudahi minumnya dan memberikan botolnya pada sang empunya. "Makasih," ucapnya dengan senyum manis.

Pemilik botol itu langsung mengangguk semangat membuat Kayvi gemas. Tangannya tergerak menyentuh kepala gadis sang pemilik botol dan mengacak pelan rambut membuat gadis itu langsung lemas.

"Cantik."

Pingsan sudah.

Kayvi tertawa melihat reaksi gadis yang baru saja ia puji itu sedang menunduk sambil tersenyum malu. Ia melirik kedua teman gadis itu sambil tersenyum membuat keduanya langsung melting.

Kayvi terlalu mempesona.

Teng Nong.

Kayvi langsung berdiri saat mendengar suara bel pulang.
"Duluan ya," pamitnya pada ketiga gadis itu dan berlari menuju kelasnya.

Tentu saja banyak pasang mata dan teriakan histeris selama ia berlari. Pasalnya, Kayvi belum melap keringatnya yang malah membuat fansnya semakin menggila. Kayvi memasuki kelasnya seiring dengan keluarnya guru Killer yang menghukumnya tadi.

Kayvi sedikit membungkukkan badannya sopan yang hanya diangguki oleh sang guru lalu pergi. Ia berjalan menuju kursinya dengan napas yang sengaja dibuat terengah-engah. Menjatuhkan tubuhnya telentang di atas meja sambil menatap Keysa yang langsung bergerak mundur.

"Capek." keluhnya tepat di depan wajah Keysa.

Keysa menggelengkan kepalanya menyuruh Kayvi agar turun, Kayvi malah menggeleng tak mau.
"Turun Kayvi. Gak sopan tiduran di meja."

"Capek Key, lari sepuluh kali putaran. Gila kali tuh guru."

"Gak boleh ngomong gitu sama guru. Lagian kamu juga salah, ngapain coba teriak-teriak di depan kelas."

Kayvi tertawa sendiri mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu.

"Keringatan gini bukannya dilap malah dibiarin." Keysa bergerak mengambil sapu tangannya dari saku roknya dan melap wajah Kayvi.

Kayvi tersenyum senang dan sangat lebar melihat perlakuan Keysa.

Coba aja kamu jadi pacar aku, -Kayvi.

"Ekhem."

Keysa mendongak menatap sumber suara. Kayvi malah mendengus kesal namun tak berniat menatap sang pelaku.

"Ekhem."

Keysa menurunkan pandangannya lagi lalu menatap Kayvi dengan tajam.
"Airin," bisiknya hampir tak terdengar.

Kayvi langsung turun dari meja dan berdiri dengan canggung di depan Irene. "Eh, ada Kak Irene."

Irene hanya menatapnya malas lalu menatap Keysa mengabaikan Kayvi yang langsung bergeser memberikan jalan.

Halcyon; Take Me Wherever You Go✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang