Hari H pertandingan Basket.
Hari di mana Kayvi akan mendengar teriakan teman-teman serta fansnya yang selalu heboh dan memberikan semangat tersendiri untuk merebutkan tempat pertama. Hari di mana Kayvi akan begitu sibuk mempersiapkan peralatan basketnya.
Namun, tidak untuk sekarang, Kayvi terlihat sangat lesu. Rambut yang berantakan, wajah yang pucat serta membengkak, tangannya juga banyak yang terluka akibat garukannya sendiri. Well, sejak semalam Kayvi memang sudah merasakan pusing, tetapi ia tetap mencoba tenang dan terus menahan sakitnya.
Masalahnya, Keysa sempat mampir ke apartemennya kemarin tapi langsung pulang karena Yuno menelponnya. Padahal ia masih ingin berlama dengan pujaannya itu, setidaknya melihat senyum Keysa akan meredakan pusingnya.
Bucin!!
Kayvi berjalan menuju ruang tamu apartemennya, ditemani sahabatnya yang menopang dan membantunya berjalan. Ia terlalu sakit dan lemas hanya untuk berjalan atau bangun saja. Jadilah ia menelpon Timothy agar datang ke apartemennya dan untung saja Kayvi serta teamnya sedang diliburkan, karena pertandingan akan dimulai siang nanti.
"Udah hari H juga pake sakit segala," gerutu Timothy mendudukkan Kayvi yang hanya diam mendengar gerutunya.
"Tim, haus," keluh Kayvi bersandar di sofa.
Timothy mendengus kesal tetapi tetap menuju dapur untuk mengambil minum. Setelahnya, ia kembali dan meletakkan gelas di meja dan duduk samping Kayvi yang berusaha menjangkau gelas.
"Timo, gak nyampe."
Timothy mencibirkan bibirnya memberikan Kayvi minum, tidak ingin menjadi sahabat yang durhaka. "Cepetan sembuh deh lo, team basket gak ada yang beres kalo lo gak ikut."
Kayvi tertawa pelan mendengar gerutuan itu lagi."Gue kan gak tau bakal sakit kayak gini."
"Lagian lo udah tau alergi udang masih aja dimakan."
"Gue gak tau makanan Keysa ada udangnya."
"Makanya jadi orang jangan bucin-bucin banget deh. Repot sendiri kan?"
"Di kamar gue ada kaca besar."
"Gak perlu, gue udah ganteng."
Kayvi tidak menanggapi ucapan sahabatnya itu"Laper nih. Beliin pizza dong."
"Eh, bangke, lagi sakit juga. Harusnya lo tuh makan nasi atau bubur. Lah ini malah makan pizza," kesal Timothy hampir memukul sahabatnya itu.
"Tumben perhatian."
"Perhatian pala lo! Gue cuma gak mau repot kalau lo makin sakit. Lumayan kalau langsung mati, gimana kalau sekarat? Makin repot lah gue."
"Nyakitin ya."
"Alay."
Teng Nong.
Kayvi melirik pintu dengan malas kemudian melirik Timothy yang sudah sibuk dengan ponselnya dan senyum sendiri. Tentu saja ia tahu sahabat lucknutnya itu sedang bertukar pesan dengan kekasihnya itu—Stadiva, siapa lagi?
Teng Nong.
"Tim, bukain pintu. Ada tamu."
"Biarin dia buka sendiri, biar mandiri."
"Eh anjir, ini apartemen woy bukan toilet umum"
Timothy tak acuh malah sedang mengatur gaya dan selfie dengan wajah yang menurut Kayvi menjijikkan.
Teng Nong.
"Timo, bukain dulu woy!"
Kayvi sekuat tenaga menendang sahabatnya itu agar bergerak. Timothy mendengus kesal dan menepis kaki Kayvi dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Halcyon; Take Me Wherever You Go✔️
Fanfic"Senja bisa buat orang nyaman dan tenang. Senja adalah penghilang rasa lelah. Senja ada warna paling indah. Senja adalah bahagia." "Kamu suka baca novel juga?" "Belajar aja aku malas." "Kok pintar bikin puisi?" "Seseorang pernah mengatakannya." "Who...