Bodyguard.

2.2K 204 15
                                    

Keysa berjalan menuruni tangga dengan pakaian yang sudah melekat rapi pada tubuhnya. Rambutnya ia kucir dengan anak rambut yang dibiarkan terjatuh. "Pagi Ma, adek," sapanya berkeliling mencium keduanya bergantian.

Anetta tersenyum sambil memeluk leher Keysa erat dan mencium pipi sang kakak. "Adek khawatir sama kakak dari semalam," ucapnya dengan bibir yang terkekuk.

Keysa hanya tersenyum tipis, duduk di kursi depan sang adik dan mengambil piring yang sudah berisi nasi putih dengan lauk tempe kesukaannya ditambah sup sayur yang semakin mengunggah selera. Matanya tak sengaja menangkap sosok diluar rumah.

Tinggi, putih, dan berpakaian rapi.

"Siapa, Ma?" Tanya Keysa menunjuk seorang laki-laki jangkung sedang melap mobil Kina.

"Ini bekalnya."

Keysa mengangguk meraih kedua bekal dan menceknya sebentar. 
Merasa pertanyaannya diabaikan ia juga bersikap bodo amat. "Gak ada udangnya, kan, Ma?"

Kina menggeleng. "Hampir saja tadi mama memasaknya."

"Untung masih hampir. Kalau nggak, Kayvi pasti gak makan pagi ini."

"Kakak perhatian banget sama Kayvi."

Keysa mendongak sambil tersenyum lebar. "Kayvi, kan tinggal sendiri, Ma, jadi kakak mau pastiin dia sarapan dengan baik."

"Hanya itu?"

Keysa mengangguk. "Mama kira ada yang lain," disertai kekehan kecil, Kina duduk di samping Anetta.

"Apa lagi emang?"

"Ya, mungkin masalah hati." Kina berbisik pelan.

Keysa mencebikkan bibirnya. "Gak ada tuh."

"Belum sekarang sayang. Nanti, kalo kamu udah sadar. Tunggu aja." Kina tersenyum jahil sambil mengedipkan matanya.

"Tidak ada yang akan bicara dengan adek?" sahut Anetta kesal menghentikan Keysa dan Kina yang berbisik.

"Adek masih kecil, belum cukup umur."

Anetta memayunkan bibirnya kesal membuat Kina dan Keysa tertawa mengejek Anetta.

"Bisakah papa ikut tertawa?"

Keysa mendongak sebentar melihat Yuno yang sedang mencium kening Kina, beralih pada Anetta dan berakhir padanya yang hanya diam tak berkutit.

"Tidak ada balasan untuk papa?"tanya Yuno sedikit heran dengan suasana yang tiba-tiba canggung.

Tidak seperti biasanya.

"Baiklah. Papa tidak akan mempermasalahkannya. Ayo kita lanjutkan saparan dan segera bekerja." Yuno tersenyum sambil mengambil sendok dan mulai menyantap makanan yang sudah tersaji di depannya. "Papa sudah siapkan supir pribadi sekaligus bodyguard yang akan mengantar, mengikuti, dan menjaga kakak."

Kina dan Keysa berkerut tak paham sementara Anetta tampak bingung dengan topik pembicaraan. Keduanya saling menatap sebentar kemudian berpaling menatap pintu yang terbuka lebar menampilkan sosok yang membuat Keysa bingung tadi.

"Dia Arjuna, yang akan menjadi bodyguardmu."

Keysa paham sekarang, menatap papanya dengan tatapan yang sudah sangat jengkel sekaligus kesal. "Kenapa harus pake bodyguard, sih? Memangnya kakak artis?"

"Hanya berjaga-jaga jika kakak berteman lagi dengan Kayvi."

Keysa mendengus kesal dan membanting sendoknya. "Apa salahnya kakak berteman sama Kayvi?"

"Dia membawa pengaruh buruk."

"Justru selama ini dia yang paling mengerti kakak."

"Lalu? Papa tidak peduli."

Halcyon; Take Me Wherever You Go✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang