" Tak merajuk , koyak rabak je asyik kena reject. "
" Dah la ajak keluar semalam pun kena reject. "
" Ni , nak belanja buku pun kena reject. Haih nasib , nasib "
Ujar Firash dengan panjang lebar kepada Felisha.
Felisha yang mendengarkan keluhan Firash itu hanya tertawa kecil.
" Ha yela. Kau ambikla mana-mana novel. Aku terima okay ? "
Kata Felisha dengan nada yang lembut dan perlahan kepada Firash.
" Eh , kau la pilih. Aku bayarkan. Tapi satu jela okay ? "
Setelah mendengarkan itu , Firash yang tadinya mencebik lantas tersenyum nipis. Lalu Firash sekali lagi menjawab kepada Felisha menyuruh Felisha untuk memilih buku novelnya sendiri.
" pulak dahh. Haaa yelaa. "
Balas Felisha yang akur dengan Firash dan tidak mahu memanjangkan lagi hal itu.
" Emmm by the way , macam kau boleh ade dekat sini ? "
Tanya Felisha secara tiba-tiba kepada Firash.
" Emmmm heheheh "
Firash tersengih sendiri selepas mendengar pertanyaan Felisha itu.
" Jawab la aku tanye ni "
Kata Felisha dengan riak wajah yang menyampah memandang Firash.
" Aku boring la duduk rumah. Pastu aku scroll la insta. Then... "
Kata-kata Firash tergantung disitu. Firash pun tersengih memandang Felisha yang sedang sibuk memilih buku itu.
" Then what ? "
Tanya Felisha dengan wajah yang ketat dan kening kanannya yang terangkat.
" Thenn aku ternampak la insta story Zira. Aku tau la korang kat sini. So.. "
" Aku drive la datang sini. Kau pun sorang je kan. Boleh la aku teman kan ? "
Jawab Firash sambil menggosok bahagian belakang tengkuknya itu.
" Ouh. Aku tak mintak pun kau teman. Aku okay je sorang-sorang. "
Jawab Felisha dengan nada yang mendatar sedang matanya masih tertumpu ke arah buku-buku novel yang tersusun cantik diatas rak itu.
" Macam tadi ? "
Soal Firash sekali lagi.
" Yela. Aku dari tadik dah biasa la buat semua benda sorang-sorang. Hahahah "
![](https://img.wattpad.com/cover/209869437-288-k361731.jpg)
YOU ARE READING
Penantian
Roman pour Adolescents[ COMPLETED ] Menanti tanpa sebarang jawapan yang pasti itu tidak mudah. Bahkan melelahkan. Disaat perasaan mengawal diri , putus asa itu kelihatan indah sekali. Namun disini Felisha setia menanti. Hadirnya kepulangan seseorang yang pernah mengetuk...