" Sebenarnya apa ? Qash.. Are you okay ? "
Tanya Felisha sedang matanya membulat menanti kata-kata yang bakal terbit dari bibir Qashaf.
" Huh. "
Keluhan Qashaf jelas kedengaran.
" Qash nak putus. "
Kata Qashaf dengan perlahan sambil menundukkan wajahnya. Perasaan serba salah mula mencengkam raganya.
" Felisha , maafkan Qashaf. This is so wrong. I can't. I'm sorry. "
" It's enough. Cukuplah sampai sini saja kisah kita tertulis Felisha. Andai jodoh kita sudah tertulis , pasti kita akan kembali bersatu. "
" Maafkan Qashaf... "
Bernada sebak Qashaf melafazkan itu kepada Felisha yang benar-benar berada dihadapan matanya kini.
Perasaan berdosa yang menyelubungi ruang hati Qashaf benar-benar memdesaknya untuk menghentikan perbuatannya itu.
Benarlah kata orang , putus cinta itu tidak menyakitkan. Tetapi putus apabila cinta masih berbaki itu benar-benar menyakitkan.
Lantas itu mengalirlah genangan air mata Qashaf dan Felisha. Felisha yang begitu faham akan perasaan Qashaf dengan pantas mengagguk sebagai tanda setuju.
" Terima kasih .. "
" Kerana hadir membawa cinta.. "
" Dan membawa Felisha pulang.. "
" Terima kasih.. buat segalanya.. "
Balas Felisha yang sedaya upaya berbicara dengan tenang. Mata Qashaf yang bergenang merenung ke dalam mata Felisha.
" Maafkan Qash.. Tapi.. Apa yang kita buat ni.. "
Bernada sebak Qashaf cuba untuk menjelaskan sebab tindakannya itu. Namun kata-katanya dibiar tergantung seketika.
" Salah.. Sha tau Qash.. Sha faham. It's okay.."
Kata Felisha dengan lembut cuba untuk menenangkan Qashaf.
" Maafkan Qash.. Qash dah fikir.. Tapi ini je jalan yang ada. "
" Qash .., tak nak kita kejar cinta tanpa redha Allah. "
" Qash tak nak menikmati cinta sebelum nikah... "
" ..sebab orang yang menikmati manisnya cinta sebelum nikah.. "
" diharamkan merasa manisnya cinta selepas menikah. "
" Qash sayang Sha. Tapi sekarang bukan masa yang tepat untuk kita. "
" Maafkan Qash.. "
Ujar Qashaf dengan panjang lebar menerangka kepada Felisha.
" Qash.. don't be sorry. "
" Sha faham... Tak apa.. "
" Kalau dah jodoh.. tak kemana kan ..? "
" Biarlah kita sakit sekarang.. daripada terus hanyut dengan kemanisan cinta terlarang tu.."
" terima kasih Qash. "
" terima kasih sebab tetap berpegang teguh dengan keputusan ni... dan sedarkan Sha yang kita tak patut buat macam ni.. "
" thank you. "
Kata Felisha sambil memaksa bibirnya untuk menguntumkan segaris senyuman nipis hingga menitiskan air mata lembut membasahi pipinya.
YOU ARE READING
Penantian
Ficção Adolescente[ COMPLETED ] Menanti tanpa sebarang jawapan yang pasti itu tidak mudah. Bahkan melelahkan. Disaat perasaan mengawal diri , putus asa itu kelihatan indah sekali. Namun disini Felisha setia menanti. Hadirnya kepulangan seseorang yang pernah mengetuk...