Keluarga

6.1K 237 7
                                    

to be honest. gue pake nama iqbaal alamsyah lagi, di story terbaru gue ini. karna gue bingung nyarinyari nama yg laen:)

vote komen





Sudah hampir 1 bulan (Namakamu) menjadi istri dari seorang Iqbaal Alamsyah. Mereka barusaja menikah diusia yang sudah cukup. Mereka berpacaran sudah hampir 4 tahun, cukup lama bukan?

Iqbaal bekerja di perusahaan milik ayahnya ia menjabat menjadi direktur disana. Ia disegani semua karyawan-karyawannya, sosoknya yang dingin, cuek, mampu membuat semua karyawannya menyeganinya, tapi ia akan menjadi lembut dan menjadi pria romantis ketika ia bersama keluarga ataupun bersama sang istri, (Namakamu)

"Aku amat sangat mencintainya," -- Singkat padat dan jelas

Tiga kalimat itulah yang mungkin bisa mewakili jawaban iqbaal ketika ia ditanya seberapa besar cinta yang ia beri untuk (namakamu)

Bila ditarik ulur ke masa dulu. Pengorbanan iqbaal ketika harus mendapatkan restu dari kedua orangtua (namakamu) begitu sulit. Kenapa sulit?

Karena Hilman dan Fanya-- kedua orangtua istrinya itu sangat amat mencintai anak semata wayangnya itu, Ya. (namakamu) hanyalah anak tunggal dikeluarga kecilnya. Jadi mereka-- terutama Hilman sangatlah selektif untuk mencarikan sesosok pria yang mungkin pantas menjadi penggantinya dikehidupan (namakamu) kelak

Sampai suatu hari iqbaal serta kedua orangtuanya datang menemuinya serta istrinya, Setelah mengetahui maksud dan tujuan, Jujur ia shock bukan main. Karna (namakamu) tidak pernah bercerita apapun perihal pria yang dekat dengan putrinya itu, mungkin karna ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya, sehingga mengetahui hal yang-- menurutnya penting ini agak sedikit terabaikan, Sementara Fanya-- istrinya itu hanya menghela nafas ketika ia melempar tatapan seperti bertanya

Hilman tidak langsung menerima pinangan iqbaal, Ia sedikit merencakan sesuatu untuk menguji seberapa seriusnyakah pria itu pada putrinya. Hari demi hari, minggu demi minggu, Bulan demi bulan. Ia melihat keseriusan pria itu yang sepertinya sangat bersungguh-sungguh akhirnya iapun melunak dan merestui hubungan putri dan pria itu kejenjang yang lebih serius

Setelah mengetahui (namakamu) akan menikah, Hilmanpun memutuskan untuk pensiun dari perusahaannya dan iapun memberikan seluruh asetnya pada putri semata wayangnya, Tapi-- (namakamu) tidak ingin menjadi wanita kantoran, jadi ia memutuskan untuk menjual perusahaannya itu dan menginvestasikan semua hartanya untuk (namakamu). Walaupun ia tahu sendiri, (namakamu) tidak akan kekurangan sedikitpun uang karna iqbaal menantunya itu sudah memiliki pekerjaan tetap yang pastinya penghasilan yang sangat besar.

Ia ingin putri yang selalu 'kecil dimatanya ini hidup bahagia. Ia akan selalu memanjakan putri kecilnya itu, apapun yang putri kecilnya itu inginkan, akan ia berikan. Sebegitu sayangnya ia pada putri kecilnya. Ia tidak ingin putri kecilnya itu tersakiti oleh siapapun, tak terkecuali iqbaal, suaminya sekarang

Jika pria itu tidak becus menjalankan tugasnya menjadi pemimpin keluarga, Tidak segan-segan ia akan menjauhkan putri kecilnya itu dengan iqbaal. Sekalipun pria itu bersihkeras ataupun memohon-mohon, bersimpuh dengan airmata yang sama sekali tidak akan membuatnya luluh







"Baal, bangun dong!"

"Lima menit lagi sayang,"

(Namakamu) mengerucutkan bibirnya kesal. "Daritadi lima menit mulu baal, sebel ah!"

Iqbaal yang tengah memejamkan kedua matanyapun berucap, "Aku capek sayang," Ia terdiam sejenak, "semalem kamu tau sendirikan aku pulang jam 1 malam,"

"Tapi kan sekarang udah jam 10 baal, Hampir siang malah," Ujar (namakamu) memelan merasa tak enak hati ketika mendengar ucapan iqbaal yang mencerminkan seberapa lelahnya suaminya itu

Ntah mengapa mendengar ucapan (namakamu) yang menurutnya gemas itu membuat iqbaal terkekeh masih dengan kedua mata yang terpejam

"Kok ketawa sih baal?"

"Cium aku dulu, baru aku bangun." titahnya tanpa menjawab pertanyaan (namakamu)

(namakamu) memutarkan bola matanya, "Kebiasaan ah!"

"Aku cuman minta itu aja sayang, masa nggak kamu iyain? yaudah aku bobo lag--"

"Ehh-- yaudah-yaudah! Tapi kamu bangun duluuu,"

Dengan cepat iqbaal bangkit dari tidurnya ia tersenyum rapatrapat, tanpa sedikitpun membuka kedua matanya membuat (namakamu) terkekeh geli

"Makin hari makin absurd aja kelakuan kamu sayang,"

"ayo cepet cium sayang, Lama bangetttt!"

"Pipi aja ya?"

Kening iqbaal mengerut, "Kok pipi? kan aku maunya bib--"

"Kamu belum gosok gigi, kalau kamu lupa." Sanggah (namakamu) membuat iqbaal tercengir masih dalam keadaan mata tertutup

"yaudah gapapa, yang penting dapet kiss morning from my sugar wife,"

Sebelum mencium (namakamu) menyisir rambut acak-acakan iqbaal setelah rapih-- tidak rapih sebenernya tapi tidak acak-acak seperti tadi, akhirnya ia mencium kedua pipi suaminya itu secara bergantinya, "dahh, sana mandi. Kamu bau,"

Bersamaan dengan itu pula iqbaal membuka kedua matanya, "Gapapa bau, yang penting ganteng."

"Ehh-- Ganteng darimana heum? Ge-er banget jadi orang," kekeh (namakamu) seraya bangkit dari duduknya berjalan menuju handuk milik iqbaal yang menggantung di hanger dekat lemari baju

"Bukan ge-er sayang, itu tuh semacam pembuktian yang--"

"Haaa sutthh! Aku males denger ocehan annoying kamu, Udah nih--" ia meletakkan handuk itu di pundak iqbaal, "Kamu mandi habis itu sarapan, nasi goreng udah aku masakin tuh!"

Iqbaal bangkit dari duduknya lalu berdiri dihadapan sang istri, "Aku sayang sama kamu,"

"iya aku juga, Udah ah sana!" (namakamu) mendorong tubuh iqbaal menuju kamar mandi yang ada didalam kamar mereka

"mandiin--" ucapan iqbaal terhenti kala ia sudah berada didalam dan hendak menutup pintu kamar mandi itu

"nggak ada mandiin-mandiin sayang, udah ya kamu mandi ya cakep, bhai!" Istrinya itu keluar kamar lalu menutup pintu dengan lembut








bersambung...

bagaimana? aku akan fokus melanjutkan cerita ini kl kalian nanggapinnya dengan semangatttt. karna itu bisa bikin akoo semangat ngetik jugaaaa:)




















 𝐉𝐢𝐰𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐫𝐢𝐬 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang