aduhh biung!

1.7K 231 76
                                    

Gue tunggu komenan kesel, ketawa kalian oke. Karna sebelum gue ngetik, gue bikin sketsa abstrak buat visualisasiin ini adegan yg ada di part ini. Lucu sumpah, Gue ketawa ngakak. HAHA! Bayangin aja yak! Menurut gue sih ini part terlucu dalam sejarah Zonaenka 2 tahun ada didunia oren ini. Soalnya gue gak jago bikin story komedi:(

ditunggu tembusan vote sm readersnya. 300+













"Gimana tadi kerumah bunda? Seru?"

(Namakamu) yang tengah mengunyahpun terhenti sejenak, Ia mengeryit. Pertanyaan konyol macam apa ini? Daripada harus menjawab, lebih baik ia melanjutkan makan malamnya

"Ohiya, 2 hari lagi Aku dan Sarah akan segera fitting baju pernikahan kami, Kamu mau ikut?"

(Namakamu) menggeleng kecil tanpa berniat untuk menatap pada iqbaal, "Ada hal yang lebih penting yang harus aku lakukan,"

Iqbaal mendecak kesal, "Maksud kamu mempersiapkan pernikahan aku dan sarah itu adalah hal yang gak penting gitu?!"

Sebelum menjawab (namakamu) mengambil buah jeruk lalu ia kupas, "Aku gak bilang kayak gitu kok! Kamunya aja kali yang merasa kayak gitu, Lagian.." Ia melahap jeruk itu 2 sekaligus lalu ia menatap kearah iqbaal, "Itu bukan hal terpenting dikehidupanku Tapi dikehidupanmu baal. Dan.." Ia mengangkat kedua bahunya, "Gak ada sangkut pautnya sama aku juga, iya kan?"

Iqbaal mendecih, Ia benar-benar naik pitam ketika mendengar respon dari istrinya itu yang terkesan menyepelekan. Apalagi melihat tampang (namakamu) yang seperti menantangnya saja!

"Jelas aja ada sangkut pautnya sama kamu, Sarah itu akan menjadi istri keduaku. Otomatis dia akan jadi sodara kamu juga (nam)!"

(Namakamu) ingin tertawa namun ia tahan, Dan hal itu membuat iqbaal murka. Lihat saja sekarang wajah lelaki itu sudah memerah

"No, no, no!" (namakamu) menggoyangkan jari telunjuknya dihadapannya kearah iqbaal, "Salah besar, Coba aku ralat omongan kamu ya tunggu sebentar..." (Namakamu) berdehem seperti penyanyi yang hendak bernyanyi, "Oke. im ready! Jadi.. Sarah itu akan menjadi istri keduamu, Otomatis aku akan jadi.." Ia menghentikan ucapannya sembari tersenyum manis pada iqbaal, "Mantan istri pertama kamu, HAHA!" Ia bertepuk tangan beberapa kali sembari tertawa terpingkal-pingkal, "Itu baru bener baal, iya kan?!" Ia menaikturunkan kedua alisnya disertai senyuman jahil

Iqbaal memasang wajah kesalnya pada (namakamu) kenapa wanita itu malah berucap seperti itu? Seakan-akan yang sedang diomongkan oleh mereka hanyalah sebuah candaan belaka? Dan tunggu! Apa tadi dia bilang? Mantan istri pertama?

"M-mantan istri pertama?" sahutnya diangguki cepat oleh (namakamu) masih dengan senyuman manisnya, Seperti anak kecil yang senang dibelikan mainan oleh ayahnya

Iqbaal memalingkan wajahnya kearah lain, Mantan istri pertama? Itu artinya secara tidak langsung  (namakamu) menalaknya? Atau bahkan meminta pisah? Namun ini terdengar berbeda, Sangat halus dan Licin

Dalam hati (Namakamu) ia berteriak kemenangan. Ia melihat iqbaal terdiam kaku, Semoga dengan cara ini ia bisa segera lepas dari iqbaal

"Kok diem sih baal? Jadi sepi kan?" (Namakamu) mengerucutkan bibirnya sedih

Iqbaal menoleh, ia menatap lamat-lamat pada istrinya itu. "Ini kamu... Kenapa bawa-bawa mantan istri pertama segala sih?"

(Namakamu) Menurunkan bibir bawahnya dengan kedua alis yang mengerut, "Masa kamu gak paham sih baal?" Tibatiba senyuman jahilnya terbit, "Oh, atau kamu belum paham ya? Yaudah deh aku jelasin. Daripada kamu harus mikir keras, Kasian kan Otak kosong kamu itu takutnya gak mampu buat nampung katakata yang enak buat didenger," kekehnya terdengar sinis membuat iqbaal terkejut, Apa tadi? Otak kosong?!

"Oke jadi gini, Aku tuh udah males ya.. Udah gak ada gairah, gaada semangat hidup, gaada niat dan gaada artinya juga harus hidup sama laki-laki gak tau diri kayak kamu baal! Ngapain aku harus hidup sama kamu yang udah jelasjelas bikin hidup aku sekarang menderita, Sekarang ya!" Raut wajahnya menjadi serius, "Bukan dulu! Tapi.." Kini raut wajahnya jadi sedih, "Dulu kamu gak kayak gini baal, dulu kamu tuh baik sama aku, sayang sama aku, Setia sama aku, Pokoknya dulu aku tuh bak princess-princess yang ada di tokoh disney deh! tapi sekarang.. Ah! Udahlah ya, gausah diomongin. Kamu juga tau sendiri," Kekehnya

(Namakamu) menarik 2 helai tissue untuk mengelap mulutnya, "Jadi intinya aku mau pisah dari kamu, Ohiya!" Raut wajahnya menjadi senang, Seakan-akan ingat dengan sesuatu, "Asal kamu tau ya baal, Aku tuh tadinya mau misuh-misuh sama kamu supaya kamu nalak aku, Terus kamu tau gak apa yang akan aku lakukan disaat aku minta sama kamu untuk nalak aku? Kamu mau tau? NANGIS-NANGIS baal!" Tawanya pecah, "Gila, kalo aku jadi ngelakuin hal itu udah pasti aku dicap bego, lemah sama kamu, iya kan baal? Terus kamu jadi sok angkuh, sombong, Kayak seakan-akan aku tuh kayak anak muda jaman sekarang gitu lho, kayak gini nih Aku tuh gak bisa hidup tanpa kamu sayang! Iyuh, jijik banget!" Ujarnya sembari menirukan orang ingin muntah

"Daripada aku harus nangis-nangis, Ngeluarin airmata berhargaku yang sama sekali gak pantes untuk aku keluarin buat manusia kayak kamu, Jadi inilah cara yang aku pakai. Gimana rasanya enak gak? Adem gak? Adem kan! Kita jadi gak perlu berantem, emosi sanasini, teriak sanasini, Lagian ini udah malem juga! Gaenak sama tetangga, Nanti kalo kita teriak-teriak ntar tetangga sangka kamu KDRT sama aku gimana hayo? Kan efek buruknya dikamu sendiri baal, Mana nanti RT kesini lagi? Kan gak lucu baal!" Sahutnya diakhiri tawanya

Iqbaal memasang wajah amarahnya pada (namakamu), Berani sekali istrinya itu berucap seperti itu! Tidak ada harga dirinya sekali ia sekarang!

(Namakamu) melirik kedua tangan iqbaal yang ada diatas meja, Ia tertawa kecil "Eitss baal! Jangan emosi dong,  Jangan dikepal kuat dong tangan kamu, Kan kata aku juga apa tadi? Gaboleh emosi, Ntar Pak RT datang, Terus tetangga juga dateng gimana? Mereka sih nanti bakalan lebih membela aku dibanding kamu, Karna pada dasarnya teriakkan kamu itu lebih besar daripada aku, Dan.." Ia menaikan sebelah alisnya disertai senyuman miringnya, "Bisa aja aku akting seakan-akan aku dipukul, didorong, atau bahkan kamu ingin membunuh aku. Kamu mau tau caranya? Oke, Biar aku kasih tau caranya. Jadi nanti Aku tinggal robek baju aku, aku tinggal ambil pisau, aku tinggal--"

"CUKUP (NAMAKAMU)!!"

BRAK!

Iqbaal menggebrak meja makan dengan raut wajah emosi. Kedua bahunya naik turun, Ia sudah tidak tahan dengan celotehan (namakamu) yang menusuk jantungnya

"Ssthh, Gak boleh teriak-teriak baal. Kamu kenapa sih ah?" Tampang wajah (namakamu) saat ini snagatlah tenang bahkan ia sempat-sempatnya melahap buah jeruk yang tadi sempat ia  acuhkan. Padahal dihadapannya kini sudah sangat jelas ada sesosok manusia yang sudah menjelma menjadi monster yang ingin melahapnya saja


"Kurang ajar kamu (nam)," desis iqbaal terdengar sinis

(Namakamu) menatap datar pada iqbaal lalu ia beranjak dari duduknya, "Kita akan pisah!" Ujarnya lalu ia beranjak pergi meninggalkan iqbaal yang masih emosi


BRAK!!

BRAK!!

"ARRRGHHHH!!!"

"GEMBEL!!!"




Bersambung...

Gais. Gue mau ngetik story gue yang laen, Jadi klo kalian nunggunya agak lama, Sorry ye! Story gue bukan cuman yg ini doang, Bukannya sombong! Pls ngertiin. :)




 𝐉𝐢𝐰𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐫𝐢𝐬 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang