Seterah kalian mau vote readers komen brp juga, happy reading ya."Kalau kamu masih sayang sama iqbaal, dan gak mau rumah tangga kalian pecah. Sebaiknya kalian gausah pisah. Sebelum kamu menyesal nantinya," dave
"Semua keputusan ada ditangan kamu, Papah serahkan smeuanya sama kamu, Papah percaya sama kamu (nam)," Himawan
"Bunda gaakan maksa sama kamu untuk tetap sama iqbaal sayang, Bunda tau kelakuan iqbaal sama kamu, sudah dibatas kewajaran, jadi kalaupun... K-kalaupun kamu harus pergi tinggalin iqbaal, Bunda akan terima. Tapi bunda mohon, jangan lupain bunda, Walaupun suatu saat nanti kamu udah bukan menantu bunda, Bunda akan tetap sayang sama kamu, Kamu menantu terbaik bunda, Gaakan ada yang bisa menggantikan kamu," Aisyah
"Mamah tau kamu punya visi dan misi yang terbaik (nam)," Helena
"Ayah sayang kamu nak," Ardi
1 minggu kemudian....
"Baal,"
(Namakamu) menghampiri iqbaal yang tengah menonton tv diruang tengah membuat lelaki itu beranjak dari duduknya, "Kamu mau kemana? Kenapa rapih banget?"
(Namakamu) menatap lekat pada iqbaal yang menatapnya dengan tatapan bingung, "Aku.." ia meremas slingbagnya, "Aku mau ketemu sebentar sama dave,"
Iqbaal melebarkan kedua matanya, "Ngapain lagi sih kamu ketemu sama dia?!"
(Namakamu) mendesah pelan
"Seharusnya kita tuh sekarang ngomongin persoalan rumah tangga kita! Kenapa kamu malah ketemu sama dia?! Prioritas kamu tuh dia apa rumah tangga kita sih?" Bentak iqbaal
"Baal! Aku juga ketemu sama dia mau minta pendapat! Aku mau curhat sama dia, aku butuh orang yang ngertiin aku!"
"Minta pendapat? Sama dia yang jelas-jelas mantan pacar kamu? Cih! Kamu salah orang tau gak! Dia jelasjelas bakalan nyuruh kamu untuk tinggalin akulah! Dia kan masih sayang sama kamu, masih cinta sama kamu,"
"Dan aku yakin, selama kamu terus menerus sama dia. Dia pasti akan terus meracuni otak kamu, untuk tetap pergi tinggalin aku, dan setelah aku pergi dia akan lebih leluasa untuk milikin kamu lagi," Lanjut pria itu
(Namakamu) menggeleng tak percaya, "kamu tuh kenapa sih gak suka banget sama dave? Dia baik baal! Dia selalu ngertiin aku disaat kondisi rumah tangga kita lagi kayak gini! Kalau gaada dia," ia menunjuk kearah lain, "Aku pasti udah mati dan itu karna kamu!"
Iqbaal bungkam, ia menatap sinis pada (namakamu), "jangan bawa-bawa mati deh! Kamu tuh kenapa sih?"
"Kenapa? Mau kamu sadar ataupun engga, kelakuan kamu emang hampir dan akan bikin aku mati!"
Iqbaal menghela nafas, ia mengerjabkan kedua matanya. "yaudah, yaudah.." ia meraih kedua tangan (namakamu), "Aku minta maaf. Kamu tau sendiri kan aku khilaf, aku udah janji kan sama kamu untuk ninggalin sarah dan gak akan ngelakuin hal yang sama, itu aku lakuin karna aku sayang sama kamu, Aku gak mau kamu sama Dave,"
(Namakamu) memejamkan kedua matanya sekilas, ia menunduk menatap kedua tangannya yang digenggam iqbaal. Ia berusaha untuk menahan tangisannya, dengan segera ia mengangjat wajahnya seraya melepas genggaman itu, "Aku mau ketemu sama dave dulu, Dia udah nungguin aku di cafe."
Iqbaal terdiam, lebih tepatnya menghiraukan ucapan (namakamu)
"Please baal," Lirih (namakamu)
Iqbaal menggangguk kecil seraya tersenyum kecil, "y-yaudah, tapi jangan lama-lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐢𝐰𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐫𝐢𝐬 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) '𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐩𝐢𝐧𝐭𝐚𝐤𝐮. 𝐀𝐤𝐮 𝐦𝐨𝐡𝐨𝐧, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐤𝐢𝐭𝐢 𝐣𝐢𝐰𝐚𝐤𝐮 𝐥𝐚𝐠𝐢. 𝐂𝐮𝐤𝐮𝐩!"...