Part terpendek sumpeh
Karna gue baik, jd gue up aja. Gue sayang sama kalian semuaaaa, lop yuuu!
"Baal, jadi apa yang mau kamu omongin?"
"Eum-- atau kamu mau ngomongin tentang pernikahan kita?"
Iqbaal tersenyum kecil, "bukan sar, aku bukan mau ngomongin hal itu."
"Trus apaan dong?"
"Ini soal hubungan kita,"
Sarah mendadak melunturkan senyumannya, jantungnya berdetak begitu cepat. "M-maksud.. maksud kamu apa baal?"
"Aku cinta sama (namakamu), gak seharusnya aku ngeduain dia."
"Aku mau kita putus,"
"A-AAPA?!! PUTUS?!"
Iqbaal menghela nafas, "Aku minta maaf sar, tapi aku mau kita putus. Kita gak bisa ngelanjutin hubungan ini, Aku gak mau pisah dari (namakamu), aku gak mau dia deket sama mantannya itu, Aku gak mau menyesal!"
Sarah meneteskan airmatanya, ia menggeleng cepat. Sesekali ia menggebrak meja teras rumahnya, "gak! Aku gak mau baal! AKU GAK MAU!"
"Kamu harus mau sar, Aku udah gak cinta sama kamu.."
Sarah mendecih, "Mana janji kamu baal? Janji untuk menikahi aku?!MANA?!"
"Maaf rah, tapi aku gabisa lanjutin ini."
"IQBAAL PLEASE JANGAN TINGGALIN AKU! AKU MOHON BAAL!" Sarah meronta-ronta menahan iqbaal agar pria itu tidak meninggalkan rumahnya
"Sar lepas sar,, aku mohon." Ujar iqbaal dnegan lembut
"Jangan tinggalin aku, hikksss.."
"Lupain aku sar,"
"Aku gak--"
"SARAH! LEPASIN AKU!" Bentak iqbaal sembari menepis kasar cekalan Sarah
"Jangan ganggu kehidupan aku lagi, Jauhi aku!" Ancam iqbaal denga tatapan tajamnya pada Sarah
"Aku gaakan tinggal diam baal, aku akan terus mengejar kamu." Ujar Sarah sembari mengelus rahang kaku iqbaal namun dengan segera lelaki itu tepis
"(NAMAKAMU)!!!"
"(NAMAKAMU)!!!"
"Apa sih baal?"
Iqbaal tersenyum pada istrinya, "Aku ada kabar baik untuk kamu,"
(Namakamu) mengeryit, "apa itu?"
"Aku udah putusin sarah demi kamu," ujarnya disertai senyuman hangatnya
"Ini kabar baiknya?" (Namakamu) menaikkan sebelah alisnya, "Trus? Hubungannya sama aku apa?"
Seketika senyuman iqbaal luntur. Ia fikir (namakamu) akan senang dengan kabar yang menurutnya baik ini.
"K-kamu kok kayak gitu?"
(Namakamu) tertawa heran, "Ya terus aku harus gimana? Aku harus seneng terharu gitu? Mimpi kamu baal!"
Iqbaal mendecak, "Mau kamu apa sih? Aku udah rela ninggalin Sarah demi kamu, demi rumah tangga kita. Dan sekarang tanggapan kamu kayak seakan-akan gak seneng, Mau kamu apa sih hah?!"
(Namakamu) melipat kedua tangan didada, ia tersenyum sinis. "Kenapa? Hm? Kamu gak ikhlas ninggalin sarah demi aku? Kamu gak bener-bener rela ninggalin dia? Kalau iya, yaudah sana kamu balik lagi aja. Gaada yang harus di permasalahin lagi,"
"Bukan masalah rela atau enggaknya! Aku gak mau kamu deket-deket lagi sama Mantan brengsek kamu itu! Aku gak mau kamu balikan lagi sama dia! Aku rela ninggalin orang yang seharusnya sudah menjadi istri keduaku demi kamu," Bela iqbaal penuh emosi
"Aku juga gak rela kamu nikah lagi baal! Tapi apa pernah kamu nanyain hal itu sama aku? Apa pernah kamu menanyakan seberapa sakitnya aku, ketika kamu bawa dia kedalam rumah tangga kita?!APA PERNAH?!"
"ISTRI MANA YANG RELA DIMADU SUAMINYA?! GAADA BAAL! GAADA!"
"Disaat aku lagi down, Dave muncul bagai peneyelamat aku. Dia selalu hibur aku, dia sama sekali gak pernah menjelekkan kebusukan kamu, dia sama sekali gak membela aku ataupun kamu, dia lelaki yang sangat mengerti keadaan aku, Sengaja atau enggak posisi kamu dikehidupan aku perlahan udah tergantikan dengan adanya Dave!"
"Jadi jangan salahkan aku, kalau dave juga harus ikut andil dalam rumah tangga kita," desis (namakamu) seraya melengos pergi
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐢𝐰𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐫𝐢𝐬 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) '𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐩𝐢𝐧𝐭𝐚𝐤𝐮. 𝐀𝐤𝐮 𝐦𝐨𝐡𝐨𝐧, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐤𝐢𝐭𝐢 𝐣𝐢𝐰𝐚𝐤𝐮 𝐥𝐚𝐠𝐢. 𝐂𝐮𝐤𝐮𝐩!"...