Terbakar

1.4K 151 10
                                    

BRAK!!


"BISA GAK SIH GAUSAH MASUK KAMAR INI LAGI?!"

Bentak iqbaal ketika ia melihat istrinya sedang merapihkan pakaian bayi untuk calon anak mereka dulu. Ia sudah muak dengan apa yang selalu (namakamu) lakukan. Sementara (namakamu) terkejut melihat itu, refleks membuat pakaian yang ada diatas kedua pahanya jatuh akibat ia bangkit dari duduknya ketika ia hendak mengambilnya dengan segera iqbaal tahan

"Aku udah bosen ya harus emosi karna hal kayak gini terus," Hardik iqbaal dengan tajam

(Namakamu) menepis genggaman iqbaal, "Aku gak minta kamu untuk emosi," jawab (namakamu) dengan nada yang merendah

Iqbaal menghembuskan nafasnya lalu tatapannya beralih kebawah tepatnya pada baju bayi itu, dengan segera ia ambil dengan genggaman erat, "Ini.." Ia menunjukkannya pada (namakamu), "Harus aku buang jauh-jauh!"

(namakamu) tertegun, "Kamu mau ngapain baal!?"

"IQBAAL!!"

(Namakamu) berjalan dengan kencang dibelakang iqbaal, Suaminya kini hendak berjalan menuju area belakang rumah

"Jangan kamu buang iqbaal!" Bentak (namakamu) mencoba untuk mencekal tangan iqbaal namun nihil suaminya itu menepisnya

"Karna benda ini, Aku jadi harus marahmarah sama kamu!" Iqbaal membanting-- lebih tepatnya memasukkan bajubaju bayi itu kedalam tong sampah yang terbuat dari besi dan hal itu membuat (namakamu) terkejut bukan main, Lalu iqbaal merogoh sesuatu kedalam saku celananya, setelah mendapatkan benda tersebut dengan segera ia mengambil satu helai baju bayi itu dan---

"BAAL! JANGAN KAMU BAKAR!!" teriak (namakamu) berusaha untuk mengambil korek api yang ada ditangan iqbaal

"DIAM!!!"

Iqbaal menjentikkan korek api tersebut hingga menyala, Lalu ia arahkan api itu baju bayi yang tadi ia ambil, Dan baju itu kini terbakar dengan segera iqbaal menjatuhkannya kedalam tong sampai itu lagi, Kini semua bajubaju bayi itu lenyap terbakar membuat tangisan (namakamu) semakin menjadi

"TEGA KAMU IQBAAL! TEGA!! HIKS!"

Iqbaal menatap kesal pada (namakamu) tidak ada rasa belas kasihan yang ia rasakan. Setelah dirasa bajubaju bayi itu terbakar dengan segera iqbaal melengos pergi meninggalkan (namakamu) yang menangis

"s-ssayang," desis (namakamu) dikala sesenggukannya. Ia menatap nanar pada baju bayinya yang kini terbakar

"Maafin bunda nak, Hiks! maafin bunda," eluh (namakamu) membekap mulutnya

bersambung...

maaf pendek:)





 𝐉𝐢𝐰𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐫𝐢𝐬 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang