Tidak seperti dia.

1.6K 214 22
                                    

ini kelanjutan part yang kemaren...


tengkiu so bad buat jeje author ssemestaa yang udah ngasih gue saran judul buat part ini, i lop u jejekohh











(Namakamu) tengah berada di  perjalanan, Ia menyetir sendiri. Sebentar lagi ia akan sampai di cafe yang disana Dave sudah menunggunya. Tangan kanannya ia gunakan untuk memutar stir sedangkan tangan yang lainnya ia gunakan untuk memijat pelipisnya sembari bersandar di jok pengemudi

Pertengkarannya dengan iqbaal tadi membuat pikirannya semakin hancur, Satu sisi ia tidak mau untuk menjadi seperti ini, katakanlah bandel, Tidak ada lagi (namakamu) yang menuruti semua omongan iqbaal, bahkan ketika iqbaal tidak mengizinkannya untuk pergi kemanapu tapi sekarang? tidak! Ia tetap pergi bertemu dengan lelaki yang--

Kedua mata tertuju pada ponselnya yang berdering, dengan cepat ia menyambarnya. Tertera nama Dave. Ternyata lelaki itu menelfonnya, huh! Pasti dave marahmarah, pikirnya

Sebelum mengangkat (namakamu) lebih dulu menghentikan mobilnya di tepi jalan setelah itu ia menghembuskan nafasnya secara perlahan

"H-halo dave,"

"Kamu udah dimana sih (nam)? Lama banget perasaan,"

(Namakamu) memejamkan kedua matanya seraya bersandar, "Maaf dave aku lama, Tapi ini aku udah di jalan kok, Bentar lagi nyampe."

Terdengar helaan nafas dari Dave, "yaudah kamu hati-hati, be carefull okay! Aku gak mau kamu kenapa-napa,"

(Namakamu) membuka mata, ia menelan salivanya kuat-kuat. Lagi-lagi Dave membuat hatinya menghangat, "iya dave,"

bruk!

(Namakamu) meletakkan ponselnya di dashboard sedikit keras, Ini kesekian kalinya Dave memperlihatkan sisi kepeduliannya padanya. Peduli sesama manusia? Shit! (Namakamu) bisa membedakannya!

(Namakamu) menggeleng cepat, "Kamu gak boleh baper (nam), Dave cuman peduli aja, He just care! Gak lebih!"



(Namakamu) barusaja sampai di cafe, ia berjalan mendekati Dave yang tengah menyesapi aroma kopi moccacinonya. Kenapa ia bisa tahu? Karna itulah minuman yang Dave suka.

"Hai dave, maaf ya lama?" ujarnya seraya terduduk dihadapan Dave

Dave melirik pada (namakamu) yang tersenyum padanya, masih dengan secangkir kopi yang ada digenggamannya, "Aku fikir kamu gak bakalan dateng,"

(Namakamu) mencebikkan bibirnya, "Gitu aja ngambek,"

"ya kan kamu tau sendirilah, Dari dulu aku tuh gasuka nunggu," Omel Dave membuat (namakamu) mengangguk-ngangguk pahan

Kalau dave sudah mengomel, biasanya dulu ketika mereka masih bersama. (Namakamu) lebih baik diam, atau yang sekarang sedang ia lakukan yaitu angguk-angguk kepala

"Aku udah hampir 15 menit disini, malu banget tau gak sih? Kelihatan banget jomblonya," lanjut pria itu dengan raut wajah ketusnya

"Nikah makanya!" Celetuk (namakamu) membuat Dave tersenyum miring

"Sama kamu? Ayo!"

(Namakamu) mengeryitkan keningnya, "Apa tadi kamu bilang?"

Dave menggeleng cepat disertai senyumannya, "Nggak, nggak! forget it! kamu pesen gih, masa cuman aku doang? Ntar orang nyangka kamu cuman mau numpang wifi-an doang lagi,"

(Namakamu) mendengus namun ia tetap mengangkat tangannya untuk memanggil waitress

"Cheese cake sama hot cokelat ya mba," pesannya diangguki oleh waitress tersebut

 𝐉𝐢𝐰𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐫𝐢𝐬 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang