"(NAMAKAMU)!!!!"
"(NAMAKAMU)!!!!"
"iya baal, udah pulang kamu?"
Iqbaal memberikan tas kerjanya serta jasnya kepada (namakamu) dan dengan sigap (namakamu) menerimanya, "Ada hal yang harus aku omongin sama kamu,"
"Apa baal?" tanyanya sembari merapihkan jas iqbaal tanpa menatap kearah suaminya itu
"SAYANG!!"
Kegiatan (namakamu) seketika terhenti, Ia mengeryit dengan perlahan ia mengangkat kepalanya dari luar pintu ia bisa melihat ada seorang wanita yang masuk kedalam rumahnya dengan langkah yang sangat anggun tentunya
Ia menatap tak percaya pada wanita yang barusaja masuk kedalam rumahnya,Wanita itu dengan santainya memegang pergelangan tangan kanan iqbaal dengan senyuman sinis pada (namakamu). Kerutan dahinya muncul, Wanita ini seperti yang ada dimall, Dan wanita itu bersama iqbaal pada saat itu
"Baal ini maksudnya apa?" Lirihnya dengan airmata yang menetes
Iqbaal menghela nafasnya sebelum menjawab ia menoleh kearah wanita itu ia tersenyum dan dibalas oleh wanita itu, Didepan (namakamu) lelaki itu bisa melakukan hal itu? Apa tidak ada kesadaran diri?
"Ayo baal, Dijelasin. Kayaknya istri kamu itu perlu penjelasan, Sejelas-jelasnya!" Ujar wanita itu dengan sorotan mata sinis pada (namakamu)
"Iya sayang," balas iqbaal dengan lembut
(Namakamu) tertegun mendengar ucapan iqbaal, Sayang? Apa-apaan ini?! Mulutnya terbungkam dengan getaran akibat ia menahan tangisannya
"(Nam), Kenalin dia Sarah. Pacar aku,"
Seketika dunianya seperti berhenti berputar, Ia tidak menyangka suaminya itu telah menduainya. Ternyata iqbaal munafik, Tidak menepati janjinya pada Kedua orangtuanya!
"Dan kami akan segera menikah!"
bruk!
Jas dan tas kantor yang tadinya berada di dalam dekapannya kini jatuh begitu saja membuat Iqbaal dan Sarah terkejut, Tangisan (namakamu) pecah seketika
"Menikah kata kamu? MENIKAH BAAL?!"
(Namakamu) menggeleng tak percaya pada kedua manusia yang telah membuat relung hatinya hancur, "Mana janji kamu baal? Mana janji kamu sama aku dan kedua orangtuaku! MANA BAAL?!"
Iqbaal mendengus kesal ia melepas kedua tangan sarah darinya, "Itu dulu (nam)!" Sentaknya
(Namakamu) berjalan mendekati iqbaal, Lalu ia memukul-mukul dada bidang lelaki itu, "Kamu janji sama Mamahku kalau kamu gaakan pernah menikah lagi! Tapi mana buktinya?! Baal!"
"(NAMAKAMU)!!! ITU DULU!! ITU DULU!!!" Bentak iqbaal dengan mendorong tubuh (namakamu) hampir saja membuat wanita itu terjatuh
"Hiks! kamu tega baal, shh hiks!" Lirih (namakamu) menatap penuh kecewa pada Iqbaal
"Iqbaal gak tega sama kamu," Sahut Sarah
"Diam kamu!" (Namakamu) menatap tajam pada Sarah
(Namakamu) menepis airmatanya secara kasar, "Terserah kalian mau melakukan apapun, Aku gak peduli! Gaada gunanya juga aku ngeluarin airmata berhargaku hanya demi lelaki yang gak tau diri kayak kamu baal!"
"Silahkan kalian persiapkan pernikahan keji kalian itu!"
Iqbaal dan Sarah menatap kepergian (namakamu), "Kamu yakin Istri kamu udah bener-bener sehat baal?"
Iqbaal menghela nafasnya ia menggeleng, "Aku gak tau,"
bersambungg.....
Ngefeel gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐢𝐰𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐫𝐢𝐬 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) '𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐩𝐢𝐧𝐭𝐚𝐤𝐮. 𝐀𝐤𝐮 𝐦𝐨𝐡𝐨𝐧, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐤𝐢𝐭𝐢 𝐣𝐢𝐰𝐚𝐤𝐮 𝐥𝐚𝐠𝐢. 𝐂𝐮𝐤𝐮𝐩!"...