buat yang nanti nanya, kok gaada pembantu sih dirumah iqnam itu karna gue ga masuki aja. aowkwowk!
⚠ Vote 100+
⚠ komen 5+
⚠ readers 100+permasalahan kayanya mulai muncul nih gais! xixixi:)
1200+ word just 4 u
"iya iqbaal, ihhh bawel banget kamu!"
"Aku bawel kan supaya kamu sama debay baik-baik aja sayang,"
(namakamu) terkekeh mendengar penuturan iqbaal yang membuatnya tersenyum geli, "Iya ayahh, tuh debay jawab!"
Terdengar iqbaal ikut tertawa mendengar celotehan istrinya itu, "yaudah aku lanjut kerja ya sayang, Doain aku pulang cepet."
"iya baal, semangat ya!"
Sambungan telfonpun terputus (namakamu) berjalan secara perlahan kearah meja nakas yang semula berdiri di balkon kamar dalam genggamannya tangan kiri ia menggenggam ponselnya sementara tangannya yang satu lagi berada dipinggang sambil meringis kecil karna ntah kenapa tibatiba saja pinggang nya terasa pegal
"Duh, pegel banget!"
Ia terduduk di tepi ranjang ketika ia sudah meletakkan ponselnya di nakas, sambil sesekali ia menarik dan menghembuskan nafas secara perlahan guna menurunkan rasa pegal yang ada dipinggangnya
"Panas sama pegel lagi, kenapa ya?"
Kepalanya menunduk menatap perutnya kini terlihat besar tangan kanannya terulur untuk mengelus perutnya itu, "Pinggang bunda sakit debay, shhh!"
Kini tatapannya mengarah pada foto besar yang tertempel di dinding kamarnya, itu adalah foto preweddingnya, "Apa aku telfon iqbaal aja ya?" Kedua alisnya menyatu disertai keringat di plipisan
(namakamu) menggigit bawah bibirnya, Ada rasa ragu yang kini menyelimutinya tak hanya rasa ragu tapi rasa pegal pada pinggangnya kini semakin menjadi, "tapi aku shh! takut dia panik, nanti gak konsen lagi iqbaal kerjanya."
Lama (namakamu) terdiam mempertimbangkan antara menelfon iqbaal atau tidak, hingga akhirnya ia memutuskan untuk tidak menelfon iqbaal, alasannya simple takut iqbaal panik!
Mulutnya tertutup rapat dengan kedua mata yang sesekali ia tertutup juga, bisa kalian rasakan dan bayangkan tidak rasa pegal yang (namakamu) alami? Ditambah dengan kedua tangan yang meremas kuat sprei berwarna cream bermotif bungabunga berwarna hitam
"Yaampun, ini kenapa sakit banget ya?"
Dengan perlahan ia bangkit dari duduknya sebelum keluar kamar ia mengambil ponsel yang tadi ia letakkan di nakas, setelah selesai ia membuka pintu tersebut lalu keluar kamar
"Duhh, shh! ya allah sakit banget!"
(Namakamu) menurunkan satu persatu kedua kakinya secara perlahan dari tangga, tangan kirinya memegang erat pegangan tangga dengan erat takut ia terjatuh masalahnya ia masih diujung tangga bagian atas belum setengahnya bahkan seprapat tangga saja belum, 3 anak tangga saja belum ia lewati
"duhh yaallah, sss--sakitt-- ARRGHHHHH!!!!"
(namakamu) tibatiba saja terjatuh karna kakinya terkilir berakibat ia sedikit tergelincir kebawah, (namakamu) berhenti ditengahtengah anak tangga, untung saja ponselnya masih tergenggam erat di tangan kanannya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐢𝐰𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐫𝐢𝐬 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) '𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐩𝐢𝐧𝐭𝐚𝐤𝐮. 𝐀𝐤𝐮 𝐦𝐨𝐡𝐨𝐧, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐤𝐢𝐭𝐢 𝐣𝐢𝐰𝐚𝐤𝐮 𝐥𝐚𝐠𝐢. 𝐂𝐮𝐤𝐮𝐩!"...