"Halo sarah, kamu sibuk gak?"
"enggak baal, kenapa?"
Senyum lega terpatri diwajah tampan iqbaal, "eum-- kalau enggak sibuk, Niatnya aku mau ngajakin kamu jalan, bukan jalan sih lebih tepatnya just stay chill at caffee,"
"owkay, cafe bisa kan?"
"iya, yaudah aku langsung otw kesana aja ya?"
"oke, see you!"
Setelah sambungan telfon itu terputus, Dengan segera iqbaal bangkit dari duduknya lalu ia memasukan ponselnya kedalam saku celana hitam legamnya sebelum melangkah keluar ruangan kerjanya ia menyempatkan waktu untuk membenarkan jas hitam, kemeja berwarna birunya serta dasi berwarna semada dengan jasnya agar terlihat rapih, masa mau ketemu Sarah yang notabenenya adalah temannya harus tampil acak-acakkan? kan ga banget!
Lalu segera ia melangkah pergi keluar sebelum itu ia melangkah mendekat kearah Ritta-- sekretarisnya
"eum-- Ritta saya ada urusan penting mungkin saya akan kembali kekantor 'agak terlambat, Jadi saya minta sama kamu tolong handle semua pekerjaan saya, apapun itu.. Dan jangan sekali-kali kamu mencoba untuk menghubungi saya, Paham?"
"eugh-- t-tapi pa--"
"apa lagi?"
"Kalau nanti ada yang ingin bertemu dengan bapak, Saya harus menjawab apa?"
Iqbaal memijat pangkal hidungnya sekilas, "Bilang aja saya lagi ada urusan penting," Lalu pria itu melengos pergi meninggalkan Ritta yang kebingungan. Atasannya itu akhir-akhir ini sering kali
keluar masuk kantor dengan seenaknya ia tahu ini memang perusahaannya tapi dulu iqbaal tidak seperti sekarang, berubah. Satu kata itulah yang ada dipikiran Ritta"Apa pak iqbaal mau ketemu sama bu (namakamu) ya?"
"Hai baal, apa kabar?"
Iqbaal membalas kecupan singkat dipipi Sarah, "im good, how bout u?"
"Baik juga, Ayo duduk. Ohiya aku udah mesenin kamu makanan nih, Gapapa kan?"
"No prob! Lagian ini makanan kesukaan aku juga, Ternyata kamu benar memilih makanan untuk aku,"
Sarah tersenyum malu mendengar 'pujian manis dari mulut iqbaal, Apalagi pria itu tidak hentihentinya menampilkan senyuman tampan pada dirinya, duh jadi baper! batin sarah
"Aku makan ya?" izin iqbaal membuyarkan lamunan Sarah
"eh-- iya, iya.. Silahkan,"
Iqbaal mulai menyantap cake chocolate yang dipesankan oleh Sarah, Lalu tatapannya beralih pada Sarah yang tengah menyantap makanannya pula. Iqbaal tampak mengeryitkan alisnya, ada yang berbeda kali ini dengan sarah, Setelah terhitung mereka dekat kurang lebih hampir 1 minggu ini
"Kamu cantik hari ini sarah,"
Sarah terkejut, mulutnya menganga. Apa tadi yang iqbaal bilang? Ia cantik hari ini? Jadi kemarin-kemarin--
"Maksudnya, Kamu hari ini kelihatan lebih cantik dari kemarin-kemarin." Ralat pria itu seperti tahu apa yang dipikirkan oleh Sarah
"M-masa sih?" sahut sarah dengan senyuman malunya
Iqbaal mengangguk sembari melahap cakenya, "U look so beautiful today, Apa kamu sengaja yang dandan cantik kayak gini buat aku?"
Damn! Sarah benar-benar dibuat melayang oleh ucapan gombalan iqbaal. Ck!
"Kamu gak lagi minta sesuatu kan baal?" tanya Sarah dengan sorotan mata yang menyipit membuat iqbaal terkekeh
"Kok gitu?"
"Y-yaa gimana ya? Kadang cowok tuh kalau ada maunya suka gombal-gombal, atau bahkan puji-puji pake jurus andalannya itu,"
"No! Aku gak lagi gombal or something like that! Tapi aku emang bener-bener ngomong sesuai fakta, Kalau nyatanya kamu emang cantik-- lebih cantik hari ini."
"Hm, iya deh. Kamu boleh puji aku, tapi please," Ia menatap penuh lekat pada iqbaal, "Jangan bikin aku baper sama kamu, Apalagi ada niatan untuk memiliki kamu."
Iqbaal tersenyum miring ia meletakkan sendok kecil itu diatas piring, ia berdehem sejenak lalu ia menatap lekat pula pada Sarah, "Saya bukan cowok yang maunya ngebaperin orang sarah,"
"Tapi?" sahut Sarah dengan nada yang berirama
"Tapi kalau kamu emang berniat untuk memiliki saya," Ia mengangkat kedua bahunya, "Saya bisa apa?"
Sarah termangu mendengar ucapan iqbaal yang menurutnya itu sangatlah-- Sarah tersenyum miring, "Aku cuman bercanda soal itu,"
"Tapi saya menganggapnya serius, Dan kamu harus tanggung jawab. you must to responsibility," Ujar iqbaal dengan alis yang terangkat sebelah
Sarah menggeleng serta terkekeh, "Apaan sih baal, Ada ada aja.."
"Kamu tau? Saya sudah terpikat oleh pesona kamu sarah," Ujar iqbaal dengan pelan terkesan berbisik
Sarah tertawa kecil mendengar hal itu, "Why?"
Iqbaal menggeleng kecil, "I dont know, Wanita yang selalu menunggu saya dirumah selalu membuat saya kesal, emosi. Tapi Kamu beda. Kamu selalu membuat saya senang, Hanya ada keceriaan yang saya dapatkan dari kamu,"
Sarah tersenyum miring seraya menggigit bawah bibirnya sebentar, "gitu ya?"
bersambung...
JANGAN BULLY SARAH, AJALWOAMWKWOAKWKWKAKAOA bitchybay
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐢𝐰𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐫𝐢𝐬 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) '𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐩𝐢𝐧𝐭𝐚𝐤𝐮. 𝐀𝐤𝐮 𝐦𝐨𝐡𝐨𝐧, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐤𝐢𝐭𝐢 𝐣𝐢𝐰𝐚𝐤𝐮 𝐥𝐚𝐠𝐢. 𝐂𝐮𝐤𝐮𝐩!"...