Iqbaal tengah terduduk di sofa dengan kedua tangan yang terkepal kuat, Sesekali ia mendecak kesal ketika ia mengetahui kalau istrinya kembali dekat dengan Dave yang notabenenya adalah mantan pacar (namakamu), Emosinya tak terkontrol bila harus mengingat hal itu, Ia tidak ingin (namakamu) dekat atau bahkan memiliki hubungan bersama pria lain, sekalipun itu Dave!
"Nggak, Kamu gak boleh kembali dekat sama dia." desisnya disertai raut wajah tajam
"Aku gak akan ngebiarin kamu (namakamu), kamu masih jadi istri aku. Dan aku gak mau kamu kembali sama dia,"
ekhem..
Tibatiba saja ada yang berdehem membuat iqbaal segera menoleh dan mendapati (namakamu) yang tengah berdiri disampingnya namun yang ia lihat wanita itu menatap kearah luar seakan-akan sedang menunggu seseorang
"Kok tumben ya baal, Calon istri kamu gak dateng kesini?"
"Biasanyakan setiap seminggu dua kali dia selalu hadir, Udah kayak pegawai sampah aja tu orang," Lanjut wanita itu disertai kekehan kecilnya
"Jangan omongan kamu ya?!"
(Namakamu) menoleh pada iqbaal yang sudah mensejajarkan dengannya, Sorotan mata sinis iqbaal tertuju padanya. Ia menyunggingkan senyumannya, "Aku selalu jaga kok!"
"Ohiya baal, ada salam dari Dave!" Sahutnya diakhiri senyuman manisnya
Iqbaal mendengus sebal, "Gausah bawa-bawa orang lain didalam rumah tangga kita (nam)!"
"Tunggu sebentar," (namakamu) terkekeh keheranan, Wanita itu mengerjabkan beberapa kali kedua matanya pada iqbaal, Seakan-akan ia tidak salah dengar. "Tadi kamu bilang apa? Gausah bawa-bawa orang lain kedalam rumah tangga kita ya? hm, oke!"
Iqbaal mendecih ketika melihat (namakamu) yang sedang manggut-manggut paham, seperti menyepelakan
"Tapi tunggu dulu," Jari telunjuknya ia julurkan kewajah iqbaal dengan cepat, "Terus sarah itu siapa? Peran apa dia lakukan didalam rumah tangga kita? Bisa kamu perjelas?"
"SARAH CALON ISTRI AKU!" Ketus pria itu
"Nggak iqbaal, kamu salah!" (namakamu) menggeleng pelan disertai kekehannya, "Dia itu bukan calon istri kamu, Tapi dia wanita setengah ular! Kita hidup berdua, kita membangun rumah tangga ini berdua, terus tibatiba aja dia nongol, Apa kamu yakin dia bukan oranglain sama seperti yang kamu ucapkan tadi? iya?"
Iqbaal terbungkam
"IYA IQBAAL?!"
(Namakamu) mendekat kearah iqbaal, "Aku tuh muak tau gak sama kamu!" desisnya dengan decihan sinis
"Kamu benerbener udah gak menganggap aku sebagai istri kamu baal!"
Iqbaal terkekeh sinis, "Kata siapa hm? Aku masih menganggap kamu sebagai istri aku (nam)!"
"BOHONG!!"
"KALAU KAMU MASIH MENGANGGAP AKU," Ia menunjuk pada dirinya sendiri dengan nafas yang tercekat, "ISTRI SAH KAMU, KAMU GAK AKAN NGEBELAIN WANITA LAIN DIDEPAN AKU BAAL! GAAKAN!!"
iqbaal menatap tak percaya pada (namakamu), "Sarah calon istri aku, Jadi aku wajar membela dia karna kamu yang sudah menjelek-jelekkan dia!"
(Namakamu) menelan salivanya kuat-kuat, Ia menepis kasar airmata yang hendak turun, "Dengan kamu bersikap kasar kayak gini sama aku, Sekarang aku semakin yakin, untuk membuka hati aku untuk Dave!" sahutnya seraya melengos pergi namun dnegan cepat Iqbaal tahan
"Jangan mencoba-coba untuk selingkuh dibelakang aku!" Desis pria itu terdengar berbisik bersamaan dengan itupula ia mengeratkan cekalannya pada pergrlangan tangan kiri (namakamu)
"TERSERAH AKU! HAK-HAK AKU! HAK AKU UNTUK MEMBUKA HATI UNTUK SEMUA LELAKI DAN MENUTUP RAPAT-RAPAT HATI AKU UNTUK LELAKI BAJINGAN SEPERTI KAMU IQBAAL!" Sentak (namakamu) sembari menghentakkan cekalan iqbaal
"AKU SUAMI KAMU (NAM)!" Sentak iqbaal tak kalah keras membuat rumah mereka menggema sekali
"SUAMI YANG GAK TAU DIUNTUNG LEBIH TEPATNYA!" (Namakamu) menatap tajam ditambah dengan kedua matanya memerah, "Aku udah gak sudi hidup sama manusia seperti kamu, Jadi kamu udah gaada hak untuk ngatur-ngatur hidup aku!"
plak!
(Namakamu) memegang pipinya yang terasa panas akibat tamparan keras dari iqbaal. Ini pertama kalinya suaminya itu bermain kasar padanya. Ia menoleh pada iqbaal, ia tersenyum sinis disertai airmata yang menetes. "Dave jauh lebih baik," desisnya
Iqbaal tertegun setelah apa yang ia lakukan apalagi ketika (namakamu) berucap seperti itu, Ia.. Ia benar-benar lost control. Ia tidak sengaja melakukan hal itu, Sungguh!
Ia hendak mencekal (namakamu) namun wanita itu sudah lebih dulu menaikki anak tangga secara cepat disertai ringisan tangis
"ARRGGGGHHH!!! BRENGSEK!"
"Halo (nam-- lho! kamu kenapa nangis?"
Setelah sampai di kamar dengan cepat (namakamu) mencari ponselnya untuk menghubungi seseorang, Dave. Ia butuh pria itu, Ia butuh pria itu!
"(nam)? bisa kamu jelasin? please jangan bikin aku khawatir!"
(Namakamu) masih terus saja meringis dengan sesenggukkannya, dengan bahu yang gemetar-- ralat! Semua badannya bergetar mungkin ini efek dari tamparan keras yang ia dapatnya sehingga membuat akibat yang buruk untuknya
"hiks! D-ddavvee.. shh!"
Terdengar helaan nafas kasar dari Dave. Pria itu sekarang panik setengah mati mendengar (namakamu) yang merintih, "kamu kenapa (nam)! KAMU KENAPA?!"
"D-ddavee aku--" ucapannya terhenti karna tibatiba saja pintu kamarnya terbuka serta menimbulakan efek suara hentakan keras
ia dapat melihat iqbaal berjalan kearahnya dengan tatapan amarahnya. Tujuan lelaki itu datang kemari niatnya ingin meminta maaf karna ia telah berbuat kasar pada (namakamu), tapi apa yang ia dapatkan? Istirnya itu malah menelfon pada sshh! DAVE!
"Mau ngapain kamu telfon dia?! NGADU? IYA?! Siniin hp kamu!" Iqbaal merampas paksa ponsel yang ada digenggaman (namakamu)
"NGGAK IQBAAL! KAMU GABOLEH AMBIL HP AKU!!"
"SINIIN! DASAR ISTRI GAK TAU MALU! BERANI-BERANINYA KAMU TELFONAN SAMA COWOK LAIN DIBELAKANG AKU!" cibir iqbaal sembari berusaha untuk tetap mengambil hp (namakamu) namun (namakamu) masih bisa menghindar
"NGACA! KAMU JUGA SAMA IQBAAL! SAMA!"
Iqbaal seketika menghentikan aksinya, ia tersenyum devil "Aku cowok! wajar nikah lagi, nyari cewek lain. Nah kamu? Cewek gaada pantes-pantesnya tau gak!"
"BULLSHI%&@^#^@^#/×"
Iqbaal membekap mulut (namakamu) bersamaan dengan itupula ia merebut hp milik istrinya itu setelah didapat ia melepas tangannya dari mulut (namakamu)
"IQBAAL SINIIN HP AKU!"
"Aku gaakan ngebiarin kamu deket-deketan sama dave! Aku gasuka!" Ujarnya seraya menunjuk ponsel (namakamu) pada miliknya
"Karna benda ini, Hubungan kamu dan dia akan semakin dekat! Aku gaakan ngebiarin hal itu terjadi. Kalau sampe itu terjadi," ia mendekat kearah telinga (namakamu), "Nyawa dave jadi taruhannya," bisiknya
(Namakamu) mendecih, "Jangan gila kamu iqbaal!"
"Salahkan.. diri... kamu.. sendiri.. Oke?" Bersamaan dengan itupula ponsel (namakamu) iqbaal banting dengan keras mengakibatkan ponsel istrinya itu hancur berkeping-keping
"IQBAAL!!!"
"TEGA KAMU IQBAAL!! hiks!"
(Namakamu) menangis sejadi-jadinya sembari memunguti ponselnya yang sudah amat sangat hancur.
"Aku akan membelikan kamu hp yang baru, Tentu dengan nomor yang berbeda. Supaya kamu gak bisa untuk menghubungi Pria laknat itu!" Iqbaal menunduk disertai terkekeh sinis pada (namakamu) yang ada dibawahnya
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐢𝐰𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐫𝐢𝐬 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) '𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐩𝐢𝐧𝐭𝐚𝐤𝐮. 𝐀𝐤𝐮 𝐦𝐨𝐡𝐨𝐧, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐤𝐢𝐭𝐢 𝐣𝐢𝐰𝐚𝐤𝐮 𝐥𝐚𝐠𝐢. 𝐂𝐮𝐤𝐮𝐩!"...