tengkiu so bad buat jeje author ssemestaa yang udah ngasih gue saran judul buat part ini, i lop u jejekohh
"iya Dave, Nanti kita ketemu disana aja ya. Biar cepet!"
(....)
"Oke sip, see you Dave!"
(Namakamu) meletakkan ponselnya usai menghubungi seseorang. Seseorang yang dimana kini sudah mengisi kehidupan yang ruwet. Bukan hatinya. Karna jika boleh jujur, Dihatinya kini masih terukir nama iqbaal. Ia masih mencintai pria brengsek itu, Bodoh? Ya. Ia akui.
Tapi itulah cinta. Cinta yang ia berikan untuk iqbaal itu tulus. Tapi kenapa iqbaal malah jadi seperti ini? Dihati iqbaal sudah tidak ada namanya, Kini istananya sudah dihancurkan oleh wanita ular yang tidak tahu diri seperti-- Ah siapa itu namanya, Ia tidak ingat! Lagipun ia tidak berniat untuk mengingat atau bahkan melihat wajah wanita yang sudah merebut suaminya itu
"Pelakor merajalela," Desisnya ketika ia sedang berias dimeja belajar:) Ya di meja rias lah ogeb!
clek!
Pintu kamar terbuka. Dan muncullah iqbaal, Pria itu hari ini libur. (Namakamu) hanya fokus pada riasannya, tidak melirik iqbaal sedikitpun, ngapain? pikirnya
Ia dapat merasakan jika pria itu tengah menatapnya dengan tatapan kebingungan. Dan ntah kenapa itu membuatnya risih, Aslian!
"Mau kemana kamu? Rapih banget!"
(Namakamu) meletakkan liptintnya kembali ketempat semula, Lalu ia bangkit dari duduknya. Ia menyambar slingbagnya lalu ia berjalan kearah iqbaal yang tengah menatapnya curiga
"Mau kemana heh!"
(Namakamu) tersenyum manis pada iqbaal seraya merapihkan rambut panjangnya yang sengaja ia geraikan. "Gimana baal penampilan aku? Cantik gak?"
Iqbaal semakin dibuat bingung oleh (namakamu), "Kamu mau kemana (nam)? Kenapa kamu pakai pakaian ala anak muda kayak gini sih?"
(Namakamu) mengerucutkan bibirnya, "Aku masih muda kali,"
Iqbaal mendecak, "iya emang, Tapi kenapa? Dan mau kemana?!"
(Namakamu) berjalan kearah lemari aksesoris, Ia membukanya lalu ia mengambil snapback berwarna hitam lalu ia kembali berjalan dan berdiri dihadapan iqbaal, "Aku mau jalan," Ujarnya seraya memakai snapback itu diakhiri senyumannya
Iqbaal menatapnya intens, "Jalan sama siapa?""Sama Dave," Balas (namakamu) santai sembari memasang tampan wajah selengekannya
Iqbaal mengepalkan kedua tangannya kuat, Raut wajahnya terlihat sangat kesal sekali. Membuat (namakamu) terkekeh geli, "Kenapa kamu baal? Sehat?"
"Dave kamu bilang?" Desis iqbaal dengan nada seperti menahan amarahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐢𝐰𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐫𝐢𝐬 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)
General FictionPEMERAN CEWEKNYA YEEN, KALO JIJIK GAUSAH BACA! GAUSAH KOMEN!! (𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐀𝐂𝐀) (𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃) '𝐇𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐚𝐭𝐮 𝐩𝐢𝐧𝐭𝐚𝐤𝐮. 𝐀𝐤𝐮 𝐦𝐨𝐡𝐨𝐧, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐤𝐢𝐭𝐢 𝐣𝐢𝐰𝐚𝐤𝐮 𝐥𝐚𝐠𝐢. 𝐂𝐮𝐤𝐮𝐩!"...