Lelaki bejad

1.7K 257 44
                                    

"Udah berapa kali sih aku bilang, JANGAN DEKET SAMA DAVE! KUPING KAMU DITARO DIMANA SIH HAH?!"

"Di dengkul,"

"(NAMAKAMU) IM SERIOUSLY!"

(Namakamu) menatap acuh pada iqbaal yang kini menatapnya penuh amarah, tanpa berkata-kata apapun ia bergegas melangkahkan kaki

"Gara-gara kamu pernikahan aku dan sarah harus dibatalkan!"

Ditengah langkahnya ia terhenti sedikit terkejut mendengar ucapan iqbaal, ia tersenyum kecil lalu dengan sekali gerakan (namakamu) berbalik badan. "Gara-gara aku?" (Namakamu) berjalan mendekat kearah iqbaal lalu ia berdiri tepat dihadapan pria itu

"Kenapa kamu nyalahin aku?" Tanyanya dengan nada rendahnya ditambah dengan kerutan kecil didahi

"Karna kamu dekat sama dave, jalan sama dia, DAN ITU MEMBUAT PIKIRIN AKU TERGANGGU TAU GAK! SARAH JADI SALAH PAHAM SAMA AKU! SARAH MENGIRA KALAU AKU MASIH SAYANG SAMA KAMU!"

(Namakamu) mendecih, "Aku," ia menunjuk pada dirinya sendiri, lalu menggeleng perlahan "Gak pernah sedikitpun untuk menyuruh kamu agar terus memikirkan aku, memikirkan apapun yang aku lakukan, karna apa? Karna kamu udah gak hak untuk mengatur SEMUA!" Nadanya meninggi

"Semua tentang aku," Ia mendekatkan tubuhnya dengan tubuh iqbaal, "Sekalipun. itu. tentang. dave." Ujarnya memelan terkesan berbisik

"Aku udah gak peduli sama kamu," ia menekan dada bidang iqbaal agak keras, "aku udah gapeduli tentang pernikahan kamu itu, jadi aku mohon sama kamu."

(Namakamu) berjalan mundur menjauh dari iqbaal, "jangan pernah kamu mencoba untuk sangkut pautkan aku didalam kehidupan kamu lagi," ujarnya diiringi tetesan airmata

"Aku muak sama semua ini," lirihnya

"AKU MUAK IQBAAL!" pekiknya membuat iqbaal tertegun

Kedua mata (namakamu) yang sudah memerah itu teralihkan pada sebuah foto berukuran besar, disitu potretnya ketika ia dan juga iqbaal resmi menikah, disitu ada kedua orangtua mereka tersenyum dengan raut penuh kebahagiaan

"Aku masih cukup sabar untuk tidak memberitahu kelakuan bejad kamu sama orangtua kita, Aku rela menahan rasa sakit ini demi mereka. Aku gak mau mereka sakit hati, benci, apalagi harus melihat Bunda aisyah menangis penuh kekecewaan jika beliau harus tau kelakuan bejad anak lelakinya yang selalu beliau puja-puja itu!" Ujar (namakamu) dengan nafas tercekat

"Aku fikir..." (namakamu) menggantungkan ucapannya, "Kamu beda sama lelaki diluaran sana, baal. Tapi aku salah! Kamu gak lebih dari sampah!"

Iqbaal dengan wajah yang mulai mengekspresikan sedih kini berubah kembali, "Sampah? SAMPAH KAMU BILANG?! Justru yang harus disebut sebagai sampah itu kamu! KAMU ITU WANITA YANG SUDAH MEMPUNYAI SUAMI! GAK SEPATUTNYA KAMU JALAN SAMA COWOK LAIN YANG BUKAN MUHRIMNYA! APALAGI ITU DIBELAKANG AKU!"

"DAN KAMU DENGAN SENGAJANYA MENERIMA TELFON DARI COWOK BRENGSEK ITU DIDEPAN AKU! MANA HORMAT KAMU SAMA AKU (NAM)!? MANA?! AKU PEMIMPIN DIRUMAH INI, TAPI KENAPA DRAJAT AKU BEGITU RENDAH DIMATA KAMU HAH?! TUHAN SEHARUSNYA MENGUTUK KAMU!"

"HEY!" Pekik (namakamu) tak kalah keras dari iqbaal

"JAGA UCAPAN KAMU YA!" kali ini (namakamu) benar-benar marah, ia tersinggung akan ucapan iqbaal

"Aku gak sepatutnya jalan sama cowok YANG BUKAN MUHRIM AKU! Bagaimana dengan anda tuan iqbaal yang TERHORMAT! Sepatutnya anda BERCERMIN TERLEBIH DAHULU sebelum berucap! Saya melakukan hal ini setelah anda membuat saya HARUS melakukan hal itu! SIAPA YANG MENDAHULUI SEMUA AKAR PERMASALAHIN INI HAH? SIAPA?! SIAPA YANG HARUS AKU SALAHIN?!! SIAPA!!!"

"SARAH DAN DAVE GAAKAN MUNCUL DIANTARA KITA KALAU KAMU YANG NGGAK MEMULAI SEMUANYA QBAAL!!! SEMUA DALANGNYA KAMU!!"

"AKU UDAH GAK SUDI MEMBERIKAN HORMAT TERTINGGI AKU UNTUK LELAKI SEBEJAD KAMU IQBAAL!"

"AKU MAU KITA PISAH!"

"AKU GAK SUDI HIDUP SAMA ORANG GILA KAYAK KAMU!!"

Iqbaal naik pitam dengan segera ia menangkup kedua pipi (namakamu) dengan satu tangannya dengan keras membuat wanitu itu meringis kesakitan, "Berani kamu berbicara seperti itu, hm?"

"Lweepassh iiqabaahlls!"

Iqbaal terkekeh sini lalu ia semakin mengeratkan tangkupannya itu semakin pula (namakamu) meringis, "Sudah cukup sabar aku harus ngeladenin kamu (nam),"

"Kita gaakan pisah, gaada yang bisa misahin kita. Paham?"

(Namakamu) terus meronta untuk menepis tangan iqbaal, namun tenaga lelaki itu jauh lebih besar dsrinya apalagi sekarang ia menangis tenaganya pasti terkuras habis, "lwweepassshh!!!"

Iqbaal melepas cekalannya dengan menepisnya kasar membuat (namakamu) terhuyung

"Kalau sampai oranglain tau, kamu abis ditangan aku (nam),"

"BUNUH AKU BAAL! BUNUH!!!"

Wanita itu tampak menyedihkan saat ini, "BIAR AKU MATI AJA!"

Iqbaal tersenyum sinis, "Kamu gak akan sebegitu gampang menyerahkan nyawamu (nam),"

"Ingat kan kedua orangtua kamu,"









bersambung...





Maap gais pendek. Gue lagi gaada mood nih, gatau knp. Susah bet mikirin ide ceritanya, semoga klian msih mau baca story gue.

Gue gatau mood gue ini berakhir kapan:)






 𝐉𝐢𝐰𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐫𝐢𝐬 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang