Pikiran terganggu

1.6K 229 17
                                    

"Sayang,"

"Baal!"

"Ish! IQBAAL!!"

"APA SIH?!"

Sarah terkejut akan bentakan iqbaal, Lelaki itu terlihat sangat marah dengan ekspresi menyeramkannya membuat sarah menciut ketakutan

"APA HAH!? MAU APA?!" Bentak iqbaal

"Kenapa diem?! Giliran di respon malah diem! Gak tau orang lagi pusing apa!"

Sarah menelan salivanya kuat-kuat menahan perilaku kasar yang iqbaal berikah terhadapnya, Ini kali kesekiannya iqbaal membentakknya. Sikap iqbaal akhir-akhir ini sangat berbeda. Padahal sebentar lagi mereka akan menikah, dan sekarang perilaku pria itu terhadapnya berubah-- sangat berubah! Belum menikah saja iqbaal sudah seperti ini, apalagi nanti?

"Kamu kenapa sih sayang?" Tanya sarah dengan lembut

"Gak pa-pa," jawabnya terkesan ketus sembari menepis tangan sarah yang ada di pergelangan tangannya

Sarah menghela nafasnya, ada apa dengan calon suaminya ini? "Kamu mau makan gak baal? Kebetulan tadi aku masak--"

"Bisa gak sih gak usah banyak omong?"

"Tapi.. aku cuman nawarin makan--" ucapan sarah terhenti karna iqbaal tibatiba menoleh seraya menatapnya garang membuatnya terdiam kaku

Melihat sarah yang terdiam membuat iqbaal kembali menatap arah lain--lurus. Pikirannya kini hanya tertuju pada (Namakamu) dan Dave. Dua manusia berbeda kelamin itu sangat-sangat membuat pikirannya kacau. Ancaman yang ia ucapkan pada (namakamu) tentang nyawa Dave tidak dihiraukan oleh wanita itu, Semakin hari (namakamu) semakin dekat dengan Dave. Seperti pada malam hari tadi, istrinya itu dengan terang-terangan tengah menelfonan dengan Dave, Seakan-akan ancamannya ini hanyalah sebuah candaan belaka

"Kamu gak bisa lari dari aku (nam)," Desisnya pelan namun dapat didengar oleh Sarah

Sarah mengeryit, (Nam)? Maksud iqbaal (Namakamu), istrinya? Ia menggeleng kecil mungkin ia salah dengar, Daripada memikirkan negatif lebih baik ia mencari topik lain agar suasana tidak canggung

"Baal, besok jadikan kita foto prewed?"

"Besok-besok aja, aku sibuk."

Sarah mendecak, "Sebenernya kamu niat gak sih untuk nikahin aku?!" Tanyanya dengan nada yang terkesan kesal

Mendengar pertanyaan itu dengan segera iqbaal menoleh masih dengan raut wajah datarnya, "Kenapa kamu ngomong kayak gitu? Kamu gak percaya sama aku? Iya?"

"Ck! Bukannya aku gak percaya baal! Tapi disaat aku ngomongin tentang pernikahan kita, kamu selalu jawab sibuk terus, seakan-akan pernikahan kita ini gak penting dikehidupan kamu! Aku tau, ini pernikahan kedua kamu-- gak akan se-special pernikahan kamu sama (namakamu)! Tapi seenggaknya kamu ngertiin aku dong baal! INI PERNIKAHAN PERTAMAKU!"

"Kamu berubah tau gak! Kamu bukan iqbaal yang aku kenal! Salah aku apa sih baal?!"

Iqbaal mengusap wajahnya dengan gusar ia menatap kesal Sarah, "Pernikahan kita masih lama Sarah, ada hari berikutnya untuk kita membahas soal itu!"

Sarah terlihat seperti sedang menahan tangisannya padahal kedua matanya sudah berkaca-kaca, "2 minggu lagi iqbaal! DUA MINGGU LAGI!!"

"Aku bilang, jangan bahas soal itu! JANGAN BAHAS SOAL ITU! Otak aku lagi pusing tau gak! Banyak pikiran!" Sentak iqbaal tepat diwajah sarah

"Apa yang kamu pikirin hah?! Apa!? Soal (Namakamu) iya?!" Tanya Sarah dengan wajah menatantangnya

Iqbaal terbungkam dan hal itu membuat Sarah tertawa sinis diselingi lirikan sinis, "Kenapa kamu masih mikirin dia sih baal?" Tanyanya sembari menoleh pada Iqbaal yang terdiam

"Padahalkan sebentar lagi kamu bakalan ninggalin dia,"

"JANGAN SOK TAU BISA!?"

Sarah terkekeh sinis, "Kenapa? Emang bener kan? Atau jangan-jangan kamu gak akan ninggalin dia?"

Iqbaal mendengus kesal lalu ia bangkit dari duduknya merogoh jas kantornya lalu ia melengos pergi dari sisi Sarah

"IQBAAL!!!"

"Ishhhh! Sebenernya apa sih yang dia lagi pikirin tentang (namakamu)!?"









Bersambung....

Im so late. Gatau gaada ide. Males ngetik, lg g mud.

 𝐉𝐢𝐰𝐚 𝐘𝐚𝐧𝐠 𝐓𝐞𝐫𝐢𝐫𝐢𝐬 (𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang