Jaehyun melewati masa-masa ujiannya. Entah bagaimana, tetapi pemuda itu mampu membagi waktu antara menghubungi Taeyong dengan belajar (lelaki itu akan mengiriminya pesan setiap pagi).
Hari ini, 7:16 AM
Semangat untuk hari ini! XHari ini, 7:19 AM
Kau juga. Semangat bekerja! 9 hari lagi!Hanya pesan-pesan singkat nan manis, tetapi sudah cukup untuk memberi Jaehyun semangat. Benar-benar minggu yang terasa panjang.
Akhirnya, Jum'at pagi pun tiba. Seperti yang diduga, sebuah pesan pun menghampiri ponselnya.
Hari ini, 8:22 AM
Kau sibuk hari ini?Hari ini, 8:23 AM
Shift pagi, selesai pukul 2 siang : )Hari ini, 8:25 AM
Kujemput jam 7 malam, bagaimana? Kenakan sesuatu yang pantasHari ini, 8:31 AM
Tak sabar!Hari ini, 8:33 AM
Ini sedikit canggung, tapi kau harus memberitahuku alamatmu. Aku tidak tahu di mana kau tinggal.Jaehyun tertawa. Ia terkadang lupa bahwa baru mengenal Taeyong selama enam minggu dan masih banyak hal yang tidak mereka ketahui tentang satu sama lain.
Ia berjalan menuju tempat kerja dengan senyuman seperti biasa. Jaehyun tidak pernah berhenti tersenyum sejak Taeyong masuk dalam hidupnya. Keren. Ia jadi membayangkan apakah akan hujan nantinya. Kenakan sesuatu yang pantas. Apa maksudnya itu?
Tepat ketika Jaehyun mencapai meja, sosok Wendy pun muncul. "Hei. Bagaimana kabar Tuan Superstar?"
"Tidak tahu, Wendy. Kami tidak tinggal di kantung celana satu sama lain." Jaehyun memutar mata. Gadis itu semakin sulit dihadapi. Kenapa orang-orang sangat tertarik dengan kehidupan selebriti?
Jaehyun menyelesaikan shift-nya, kemudian menghubungi Johnny seiring dengan langkah menuju apartemen.
Hari ini, 2:07 PM
Kenakan sesuatu yang pantas = apa?Hari ini, 2:09 PM
Kau tahu ke mana akan pergi?Hari ini, 2:14 PM
TidakHari ini, 2:17 PM
Aku akan datang membantu. Ke sana pukul 5 soreJaehyun tidak menyangka bahwa akan segugup ini. Johnny membantunya memilih pakaian; kemeja dan baju kaus berwarna putih, serta celana panjang berwarna hitam arang. Jaehyun yakin setelan selayak ini tidak pantas dipadukan dengan jaket.
"Apa aku butuh dasi?" Kedua manik Jaehyun menunjukkan kegugupan.
"Mungkin tidak." Johnny tersenyum padanya. Ia duduk di atas ranjang sementara Jaehyun sibuk memilih ikat pinggang dan kalung, meski akhirnya berakhir hanya dengan ikat pinggang.
"Kau tidak pernah segugup ini waktu kita akan berkencan, bukan begitu?" Johnny bertanya dengan suara keras.
"Tidak. Tapi aku juga tidak ingat kalau kau merencanakan kejutan dan menyuruhku mengenakan sesuatu yang pantas." Jaehyun tertawa, tetapi kemudian mendekat dan memeluk Johnny secara tiba-tiba.
"Untuk apa pelukan ini?" Johnny tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya.
"Aku hanya ingin berterima kasih. Aku tahu beberapa hal tidak berjalan baik di antara kita, tetapi jika sesuatu tidak terjadi, kita tidak akan pernah sampai pada titik ini. Jadi, aku berterima kasih untuk itu. Kau teman yang baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Cure [Bahasa]
FanfictionTaeyong adalah lelaki cacat dan Jaehyun adalah sosok yang andal memperbaiki hati yang rusak. Akankah itu cukup untuk membuat mereka tetap bersama, atau akankah segalanya lantas memisahkan mereka? -- Terjemahan fanfiksi Jaeyong karya abnegative (yo...