9

334 31 149
                                    

Sepanjang perjalanan kembali ke rumah Salman Dinda hanya terdiam,pandangannya lurus ke depan seolah memperhatikan jalanan yang dilalui mobilnya.Namun sesungguhnya dia tengah gelisah memikirkan hatinya yang tengah bimbang.Ada rasa aneh yang mulai merayapi relung batinnya,yang membuatnya takut akan mengkhianati Zayn.

Zayn___pria itu sangat mencintainya,selalu memberikan apa yang Dinda mau,selalu berusaha membahagiakan Dinda,meski rasa hampa itu masih di rasakan Dinda.

Sedangkan Rizky___pria disampingnya yang pura-pura diabaikan Dinda keberadaannya itu,Dinda tak yakin Rizky mencintainya,mengingat pernikahan mereka hanyalah sebuah perjodohan.Namun sejak kemarin,Rizky selalu berhasil menyentuh titik sensitif Dinda.

Mulai bagaimana Rizky begitu lembut bersikap padanya,sigap menghadapi ledakan amarah Dinda yang selalu tersulut tiba-tiba,tanpa membuatnya semakin tak terkendali.Bahkan bisa dikatakan Rizky mampu meredam amarah Dinda tanpa selalu membuat Dinda lari dari apa yang terjadi.

Belum lagi kasih sayang Rekha yang hanya akan Dinda dapatkan jika bersama Rizky.

Astaga....Dinda benar-benar kacau memikirkan kemungkinan Rizky sudah menempati sebagian ruang di fikirannya.

Larut dalam fikirannya Dinda tidak menyadari mobil Audi merahnya sudah melintasi pintu gerbang kokoh yang baru saja dibuka Bang Johny.Rizky melajukan mobil hingga memasuki garasi dan memarkirkan rapi bersanding dengan Marcedes putih.

Rizky menoleh ke arah Dinda yang nampak sedang memikirkan sesuatu"Din...!"Rizky mencoba memanggil Dinda yang masih bergeming menggigiti kuku ibu jarinya dengan tatapan kosong ke kaca depan"Dinda...!"seru Rizky menarik pergelangan tangan Dinda,agar Dinda berhenti melakukan hal konyol itu.

Dindapun tersentak karenanya,lalu menatap lekat wajah Rizky sejenak yang menatapnya penuh tanya.Enggan menanggapi Rizky,Dinda bergegas turun dari mobil,dan melangkah menuju pintu utama rumah itu.Rizkypun mengekori langkah Dinda,hingga Kharisma menghentikan langkah mereka yang baru saja menaiki anak tangga menuju lantai 2.

"Dinda...Rizky...kalian sudah kembali?"sapa Kharisma dengan senyum hangatnya

Dinda sempat menikmati senyum hangat Kharisma sejenak,sebelum dia kembali mengayunkan kakinya menapaki anak tangga.

"Iya Mi,tapi nanti malam kami kembali lagi ke rumah Nenek!"Rizky menanggapi ucapan Kharisma

"Tapi kalian makan malam disini kan?"tanya Kharisma

"Iya Mi!"jawab Rizky

Di dalam kamarnya Dinda segera mencari handphonenya dan segera menghubungi nomor Zayn,setelah melihat beberapa pesan yang di kirim Zayn juga panggilan tak terjawab dari Zayn

Zayn yang tengah mendengarkan mata kuliah dari seorang dosen wanita paruh baya,terkejut karena bunyi handphonenya.

"Zayn Malik apa yang kau lakukan,apa kau lupa aturan di mata kuliahku?"tegur sang dosen,namun Zayn tak menanggapinya dia terlampau senang mendapat panggilan dari kekasihnya.Dia segera mengemasi alat tulisnya lalu meninggalkan kelas tanpa menjawab teguran sang dosen

"Halo Beib...akhirnya kau menghubungiku,apa kau tidak tahu aku sangat merindukanmu?"Zayn memuntahkan unek-uneknya pada Dinda sembari mengayunkan langkahnya

Ditempatnya Dinda merasakan keresahan Zayn"Aku juga sangat merindukanmu!"jawab Dinda,bertepatan dengan Rizky yang memasuki kamarnya

Hati Rizky kembali berdenyut nyeri mendengar ucapan Dinda untuk Zayn,Dindapun nampak terkejut mendapati suaminya memasuki kamar.Entah kenapa Dinda merasa menjadi seorang istri yang kepergok sedang selingkuh.

Dinda beranjak dari ranjangnya,lalu keluar ke balkonnya.Dinda tak tahu kenapa dia harus menjaga perasaan Rizky.Rizkypun tergerak untuk mendekati pintu balkon menguping pembicaraan Dinda.

Risalah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang