Saat menyadari hari akan segera gelap,Rizky membangunkan Dinda.
"Din,bangun Din...sebentar lagi maghrib!"ucap Rizky"Emmmm...!"Dinda hanya menggeliat kecil
"Din..bangun...!"Rizky dengan sabar berusaha membangunkan Dinda,namun Dinda nampak menikmati tidurnya hingga tak memperdulikan Rizky
Rizkypun kehabisan kesabarannya,dia tidak mungkin membiarkan Dinda tidur disaat menjelang petang seperti ini.Rizky mengangkat tubuh Dinda,dan lihat betapa kerasnya istrinya itu,yang kini menyusupkan kepala di dada bidang Rizky seolah mencari kenyamanan.
Oh...Rizky tergoda akan kepolosan istrinya,yang semakin manis saat tak berdaya seperti ini.Tidak___Rizky mengusir fikiran liarnya,dia harus segera membangunkan Dinda.
Rizkypun membawa tubuh Dinda ke kamar mandi,dan diletakkan ke dalam bathtub.Dinda nampak menggeliat,merasakan ketidaknyamanan.Namun masih enggan membuka mata,ditariknya kakinya hingga dia nampak seperti janin yang meringkuk dalam kandungan.Rizky menggelengkan kepala melihat tingkah istrinya.
Lalu Rizkypun meraih shower,bagian kepala shower di arahkan ke bagian bawah kaki Dinda agar saat mengucurkan air tidak membuat Dinda terkejut.Setelah memutar kran,dan shower mengucurkan air,Rizky membasahi telapak tangannya,lalu perlahan disentuhkan ke pipi Dinda.
Dindapun sedikit berjingkat karena rasa dingin di pipinya."Bangun Din!"suara Rizky semakin mengusik ambang kesadaran Dinda.Dinda mulai mengerjapkan matanya,lalu dengan berat hati kelopak mata yang menutupi mata indah Dinda perlaha n terbuka.
Dinda nampak linglung menyapukan penglihatnnya disekitarnya,sembari mengucek matanya.Rizky dengan sabar menunggui Dinda bangun sepenuhnya.
"Kenapa kita disini?"tanya Dinda
Rizky masih diam,membiarkan Dinda mengumpulkan ingatannya
"Kau...??,jangan bilang kau mencoba menyentuhku!"Dinda beringsut menjauh sembari mendekap dadanya.
Astaga...negatif sekali fikiran istrinya,kalau iya___juga bukan suatu dosa kan?.Rizky sedikit jengah menghadapi tuduhan Dinda.
"Aku hanya mencoba membangunkanmu,tidak baik tidur saat menjelang magrib!"jelas Rizky
"Kau ini kenapa sih suka sekali mengaturku?"gerutu Dinda
"Hhh...!"Rizky menghembuskan nafas beratnya,seolah sedang melipat gandakan kesabarannya
"Mandilah,aku akan wudhu disana!"Rizky bangkit,sembari menunjuk bagian kamar mandi yang disekat dinding kaca memutar membentuk sebuah ruangan kecil untuk mandi jika tidak ingin berendam di bathup.
Dinda mengawasi langkah Rizky,hingga Rizky masuk ke ruang bersekat kaca itu.Dinda berfikir keras,betapa sabar Rizky menghadapinya,apa yang membuat Rizky begitu sabar,dan mau menikahinya?.
Hingga Rizky selesai berwudhu dan juga membaca do'a selesai berwudhu Dinda masih belum memulai ritual mandinya.
"Apa yang kau lakukan,kenapa kau masih belum mandi?"celoteh Rizky heran melihat Dinda
Dindapun belingsitan dibuatnya.Tak mau dibuat malu karena ketahuan memikirkan Rizky,Dinda kembali membangun arogansinya"Memangnya kau fikir aku rela membiarkanmu melihat tubuh mulusku!"sentak Dinda.
Kembali Rizky harus mendesah karena sikap Dinda.
Rizkypun segera keluar tanpa berniat menanggapi keketusan Dinda"Aku tunggu diluar,jangan lama-lama keburu isya'!"ucap Rizky sembari melangkah keluar"Berisik!"dengus Dinda
Setelah Rizky keluar,Dinda kembali memikirkan sifat Rizky.Hingga dia kesal sendiri dan memutar kran dengan kasar untuk memenuhi bathtub.Dinda segera melucuti pakaiannya sembari berusaha mengusir pemikiran tentang Rizky.

KAMU SEDANG MEMBACA
Risalah Hati
FanfictionKisah seorang gadis bernama Dinda Kirana, yang selalu membangkang pada sang ayah,harus terpisahkan dengan Zayn Malik,kekasihnya.Karena perjodohannya dengan Rizky Nazar,salah satu karyawan ayahnya yang begitu sempurna di mata ayahnya. Rizky Nazar: Me...