Part 30 (Ending)

413 26 285
                                        

Zayn tiba di depan pintu pagar mansion Javad tempat Dinda disekap.Nadya yang masih menunggu Salman melihat Zayn,segera menghampiri Zayn.

"Kak Zayn,tolong selamatkan Kak Dinda!"rengek Nadya melupakan fakta dia bermasalah dengan Dinda dan Zayn,bahkan dia menggelayuti ujung kaos Zayn,seolah tengah mengadukan rasa khawatirnya untuk Dinda.

Zayn memicingkan mata curiga atas sikap Nadya"Kau pasti tahu rencana Indra ini kan?"tuding Zayn

"Aku tahu Kak,tapi aku fikir Indra tak akan setega ini melaksanakan rencananya!"saut Nadya

"Sekarang kau tahu betapa busuknya kekasihmu itu?."tukas Zayn,Nadya bungkam menyadari kesalahannya.

"Kau tak perlu berdrama seperti ini,tertawalah sepuasmu,sebelum aku berhasil mematahkan tulang-tulang kekasihmu itu!"sarkas Zayn,menepis tangan Nadya yang menggelayuti kaosnya.

"Aku tidak sejahat itu Kak!,aku memang membenci Kak Dinda tapi aku tidak akan bahagia melihat dia menjadi korban Indra dan teman-teman psychonya.Patahkan saja tulang-tulangnya Kak,kalau perlu bunuh dia.Aku mohon selamatkan kakakku!"racau Nadya,membuat Zayn semakin murka membayangkan keb*jatan adik sambungnya.

"Tentu saja,siapapun yang berani menyakiti orang yang kucintai akan mati di tanganku!"Tak ada yang tahu bagaimana Zayn kalau sudah mengamuk apalagi mengenai Dinda.Cintanya masih utuh untuk Dinda,meski ia harus melepas Dinda."Minggirlah kalau kau ingin aku menyelamatkan 'Kakakmu'!"Zayn menekan kata 'Kakakmu' sebagai sindiran untuk Nadya yang dulu selalu bertingkah sinis dan sarkas pada Dinda

Nadyapun menurut dan segera menggeser tubuhnya yang menghalangi langkah Zayn"Jangan coba-coba menyusul masuk,dan kalau bisa cari bantuan!"ucap Zayn lagi,tak mau Nadya akan menghalangi jalannya menyelamatkan Dinda

"Aku sudah menghubungi Papi!"saut Nadya,Zaynpun sadar ada yang lebih berhak menyelamatkan Dinda,tapi dialah yang dicari Indra dalam kasus ini.

"Bagus!"ucap Zayn datar,Ia mengesampingkan masalahnya dengan Salman dan Rizky, tentu Zayn berfikir jika Salman juga menghubungi Rizky.Iapun segera mendekati dan menggedor pagar besi bangunan itu sembari berteriak,setelah menyuruh Nadya sedikit menjauh dari tempat itu.

Seorang pria berkepala plontos, berpakaian security, berdiri di balik pagar besi itu,dan sedikit mencondongkan wajahnya ke arah pagar,"Mas Zayn,ada apa?"tanyanya yang rupanya mengenali Zayn,ia sedikit kaget akan kedatangan Zayn.Tadi Indra berpesan agar dia tutup mulut,yang dia artikan tutup mulut dari Javad.

"Buka pintunya, B*engsek!"darr____Zayn memaki sembari menendang pagar besi itu

"Ta...tapi Mas...!"Si plontos masih ragu untuk membuka pintu.

"B*ngsek kau!"sreg____Zayn menarik kepala si plontos hingga kepala tak berambut itu terjepit celah pintu gerbang.

"Ammmpuun..mas,lepaskan saya...saya akan buka pintu gerbangnya!"saut si plontos mengalah, toh Zayn juga anak majikannya,dan kepalanya lebih berharga dari pesan Indra.Zayn melepaskan kepala si plontos,lantas si plontos bergegas membuka pintu tanpa sempat merasai nyeri di kepala dan tengkuknya.

"Katakan,dimana Indra?"Zayn merenggut baju seragam si Plontos sembari bertanya

"Sa...saya tidak tahu mas.Kalau mas Zayn mau,saya akan cek dulu melalui cctv!"jawabnya

"Cepat lakukan!"Zayn menghempaskan cengkraman di baju si Plontos.Sungguh naas bagi si Plontos yang hanya menjalankan tugas namun menjadi bahan amukan Zayn.

Setelah beberapa saat berkutat dengan layar datarnya yang terhubung dengan semua cctv di rumah itu,si Plontos mengetahui keberadaan Indra di ruang bawah tanah.Si plontos sempat ternganga melihat tingkah menjijikkan Indra dan teman-temannya yang nampak sedang menakuti seorang gadis yang terikat.Iapun memberi tahu Zayn dimana Indra dan teman-temannya berada.

Risalah HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang